The Lost Memory II

311 25 0
                                    

[Picture By : Shironyan_ ]

"Kau.. siapa?"

Hatinya seolah terhenti akibat dua kata yang dilontarkan oleh pemuda golden dengan iris bola mata zamrud itu

Matanya kembali menyipit kecil menandakan ia serasa sudah siap menghadapi pernyataan tersebut. Matanya yang biru gelap segelap lautan dasar laut malah mengosong seolah tak ada benda apapun yang tertangkap oleh retina miliknya

"Mau bagaimana lagi?" Ia menghela nafas lalu memakai tudung hitam nya lagi lalu tersenyum tipis dan akhirnya bangkit dari kasur UKS tersebut menuju jendela UKS yang berada dilantai tiga

"He-hei! Apa yang kau lakukan?!" Teriak pemuda bersurai golden ini panik. Kalian ingat, kan? Ia sudah berubah walaupun setengah dari sifatnya sering keluar sewaktu waktu.

"Tak ada gunanya lagi jika kau tak mengingat siapa diriku. Jadi sebaiknya aku pergi dari sini, dan sepertinya kau lupa denganku itu adalah pilihan yang tepat" ia membuka sedikit tudungnya menunjukkan iris mata merah menyala namun terlihat lembut karna penyipitan matanya yang sendu dan juga senyumnya yang lembut di warna kulit pucatnya itu

"...Jadi kau mengenalku?!"

"Mochiron desu (tentu saja)" jawabnya dengan senyuman yang mulai menghilang perlahan lalu ia melompat dari jendela UKS dan tiba tiba hilang bagaikan ditiup angin

".. hontou na dare ka, ano hito? (Siapa sebenarnya, orang itu?)" Pria golden yang bermata zamrud tersebut merupakan Akira, kalian sudah menduganya, kan? Akira hanya menatap bingung namun agak terlihat datar ketika gadis berjubah hitam dan memakai tudung dari jubahnya tersebut

Akira kembali memegang keningnya dan mulai memijat pelan pelipisnya seolah ia sidah teralu kebingungan dengan yang terjadi

"Namun, kenapa ia seolah ada di kehidupanku?"

~'O'~





















"Wah, wah~ dia melupakanmu ya?" Suara tersebut muncul seketika dalam ruangan hampa nan gelap yang disertai hawa dingin dan lembab disekitarnya

"Itu karna kau yang melakukannya, kan?" Suara yang lebih melengking dari suara sebelumnya, menggema hampir keseluruh lorong di tempat tak terlihat ini. Kecuali iris mata merahnya yang menyala nyala dalam kegelapan tempat ini. Iris mata merahnya hanya menatap iris mata yang menatapnya dengan penuh kemisteriusan dan kemenangan yang berwarna golden.

"Itu sesuai dengan perjanjian, bukan? Akan lebih baik jika ia tak mengenalmu, sehingga ia tak akan tanggung tanggung melawanmu nanti. Dan, aku yakin.. sesuai ramalan salah satu kalian akan mati, dan itu adalah Akira. Jadi, semoga menang membawa tubuhnya kesana" ia menepuk pundak gadis beiris merah menyala ini. Seolah ada sesuatu yang menakutkan mata gadis ini membulat kecil setelah kepergian lelaki itu

"... itu bukan yang utama, kau tau?"

~'O'~

Hari mulai menggelap menandakan hari mulai berganti menjadi malam. Suasana di Markas Pedlock Shuuyaku malah terasa amat sepi. Tak seperti biasanya yang seolah ramai akibat candaan, pertengkaran, pembullyan dan lain lain nya. Hal ini pula dirasakan oleh Akira, pemuda berambut golden yang hanya merenungi sesuatu penyanggalan dalam pikiran serta hatinya dengan cara menatap keluar jendela yang berhiasi rintikan air air bulir yang jatuh ketanah secara serempak dari awan

'Kejadian yang sebelumnya benar benar tak terduga.. siapa gadis itu, ya? Namun entah, aku benar benar.. ' Akira mulai memegang dada sebelah kirinya dengan pandangan yang masih saja mengarah kearah rintikan hujan

Chaotics-HnK1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang