Outroduce.

105K 6K 783
                                    

Tiga tahun kemudianㅡ

Pagi hari, di kediaman Askar

Kedua tubuh tergeletak diatas tempat tidur. Telanjang bulat. Hanya tertutup selembar selimut. Tiba-tiba, pemilik tubuh yang lebih besar terbangun, dengan posisi terduduk. Dia menengok ke arah jam beker yang terletak di atas meja lampu. Membelalakan matanya kala melihat jarum pendek sudah menunjuk angka sebelas dan jarum panjang menunjuk angka sembilan.

"Mampus! Landingnya jam duabelas! Sialan gak keburu!" Askar menyibakan selimutnya dan berjalan menuju kamar mandi tanpa sehelai benang pun. Di ranjang, masih terdapat satu tubuh yang mulai bergerak-gerak. Tak sadar, selimut mulai jatuh ke bawah lantai. Tidak lagi menutupi tubuh polosnya.

"Eungg, jam berapa ini?" Arkan, pemilik tubuh yang masih tergeletak di kasur menyadari pergerakan Askar dan ikut bangun. Dia meraba sisi disampingnya dan kaget karena tidak menemukan pujaan hatinya. Arkan bangkit lalu menuju kamar mandi.

"Askar! Mandi ya? Ikutan dong~" rengek Arkan sambil mengetuk kamar mandi.

"Gak bisa sayang! Pesawatnya landing lima belas menit lagi! Gak ada waktu, ntar aku horny lagi gimana?!" Jawab Askar sambil mulai membasuhi tubuhnya dengan air. Terdengar protesan dari luar. "Mesum kamu!!!" Arkan meninju pelan pintu kamar mandi lalu memakai bajunya yang berserakan.

Kembali ke Askar, kini ia sudah wangi dan pastinya ganteng. Dia melirik arlojinya, lalu menepuk jidatnya sendiri. Askar tergesa-gesa menurunin anak tangga, sampai bunyinya 'bukk..bukbuk..bukbuk' - ini bukan manggil Ibu lho!

Askar menemukan Arkan sedang membuat sarapan siang lalu memeluk Arkan dari belakang.

"Aku jemput dia dulu,ya. Kamu masak yang enak. Jangan lupa mandi, yang disini masih lengket. Hehe." Askar mengecup leher Arkan lalu meremas pantat kesayangannya itu. Arkan geram dan memukul tangan Askar menggunakan spatula panas. Kali ini sengaja, bukan seperti yang dulu-dulu saat di rumah Arkan.

"Aww!! Jahat! Tapi sayang! Udah ya, bye sayang!" Arkan tersenyum dan mengangguk. Ia kembali melanjutkan acara masaknya uang tertunda.

Askar mengemudikan mobil dengan terburu-buru. Ini udah lebih dari jam dua belas. Sudah pasti ia telat. Ia menyesali perbuataannya yang semalan, kenapa juga sampe empat ronde nonstop? Kan jadi kesiangan! Tapi salahin pantatnya Arkan yang- Berhenti pikir saru! Askar fokus kejalanan dan -

JEDAR!

Sial. Ban mobilnya pecah. Askar langsung ngerem mendadak, hampir menabrak pohon. Dia berdecak kesal lalu menelepon bengkel mobil langganannya. Setelah itu ia menghubungi orang yang akan ia jemput, yaitu keponakannya dan menyuruhnya untuk pulang sendiri.

Ponakan bule: yes, sir -_-

Askar tersenyum mendapat balasan dari keponakaannya yang pasti sedang mencak-mencak di airport. Ia kembali menghubungi bengkelnya dan menyuruh untuk datang ketempatnya dengan cepat.

End. Tamat. Selesai. Bubar.

Wkwk, bingung gak? Harus bingung biar penasaran! Katanya Arkan nikah, terus Askar pergi ke Inggris, kok disini bisa bersatu lagi? Haha, tunggu aja Series 2-nya, semuanya akan terungkap disana. Kapan munculnya? Ya kalau saya sudah selesai UN, selesai daftar SMA yang saya inginkan /doakan saya wahai kawan/ ,dan jika saya sudah selesai menuliskan chapter 1-nya:v
Sekali lagi saya ucapkan terimakasih untuk kalian semuaahhh /kecuppzz /?

Oh ya /kunyah panci/ sembari nunggu My Boy Series 2, silahkan cek karya saya yang lain yang pastinya butuh banyak dukungan. Sekali lagi terimakasih /kibas poni /tebar kutu.gg

Next project > http://my.w.tt/UiNb/CjndojQMMw

My Brandal Boy√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang