"Lepas!" suaranya terdengar gemetar namun dingin.

"Aku jadi ingat saat pertama kali menyentuhmu." Hoya memegang dagu Sungyeol.

"Cih! Menjijikan!" Sungyeol meludah tepat di depan wajah Hoya, wajah Hoya memerah, ia sangat marah, direndahkan Sungyeol seperti ini.

"Menjijikkan? Cih dirimu lah yang menjijikkan." Hoya menarik rambut Sungyeol.

"Jangan menyentuh adikku lagi kau mengerti? Atau aku akan membuat mu lebih menjijikkan dari pada ini." ucap Hoya pada Sungyeol, lalu Hoya menjilat sedikit telinga Sungyeol.

Hoya menghempaskan kasar tubuh Sungyeol ke sofa, ia mencengkram leher jenjang Sungyeol.

"Jahui Myungsoo! Kau pelacur rendahan!" kemudian Hoya meninggalkan Sungyeol dan klub.

Sungyeol sama sekali tidak menangis.. ia tersenyum.. ia tersenyum penuh arti.

"Kita akan lihat nanti..."

.
.

Myungsoo memasukki ruangannya, ia sedikit memeriksa berkas-berkas, ya pagi ini ia akan ada rapat penting, Myungsoo kini berada di ruangan rapat menunggu beberapa rekan direksi yang lain dan tentunya rekan bisnis barunya yang dari Jepang.

Myungsoo terlihat membuka rapat itu cukup lancar, semua memperhatikan apa isi presentasi yang Myungsoo terangkan... dan rapat pun selesai. Semua bertepuk tangan karena puas melihat isi presentasi itu, tapi Myungsoo dan Sunggyu terlihat cemas saat Woohyun tidak tidak hadir.

Myungsoo dan Sunggyu berjalan ke luar ruangan rapat, mereka menuju lift, dan saat tangan Myungsoo menekan tombol lift, pintu lift terbuka dan di dalam lift terlihat Woohyun dengan seseorang yang berdiri di belakan Woohyun.

Woohyun berjalan keluar lift dan menghampiri Sunggyu serta Myungsoo, tentunya sosok itu mengikuti Woohyun
dari belakang.

"Maaf aku datang terlambat, apa rapatnya sudah selesai?" tanya Woohyun.

Myungsoo dan Sunggyu bertatapan "Ah, it's okay... tapi kau bisa melihat hasil rapatnya di berkas ini." Sunggyu menyerahkan berkas itu kepada Woohyun.

Woohyun membukanya sekilas, lalu berkasnya ia berikan kepada sosok yang berada di belakangnya.

"Sungyeol ah, periksa lagi, dan berikan ringkasan nya padaku."

Pendengaran Myungsoo serta Sunggyu seperti dipukul keras oleh sesuatu yang sangat besar, 'Sungyeol!' batin mereka berdua.

"Ah, perkenalkan, ini asisten ku Lee Sungyeol." Woohyun tersenyum kecil saat melihat wajah terkejut keduanya.

"Kami sudah saling kenal." akhirnya suara Sungyeol muncul, dan Sungyeol menatap penuh arti ke arah Myungsoo.

"Aku masih ada urusan, jadi Sungyeol ah, gantikan aku untuk membicarakan hasil rapat itu, aku permisi." Woohyun masuk kembali ke dalam lift, dia membungkuk ke arah Myungsoo dan Sunggyu yang terlihat masih shock, Sungyeol membungkuk ke arah Woohyun saat pintu lift masih terbuka, Woohyun menyeringai menatap Sungyeol, Sungyeol membalas senyum Woohyun dengan senyum tipisnya.

"Jadi, kapan kita akan membahas ini?" tanya Sungyeol.

Myungsoo menarik tangan sungyeol, "Ikut aku!" myungsoo menarik Sungyeol menjauh dari tempat itu.

Sunggyu menatap curiga ke arah mereka berdua, dia ingin menahan, tapi Myungsoo terlihat berbeda kali ini. Apa Sungyeol dan Myungsoo pernah saling bertemu, atau lebih dari bertemu.

Sunggyu meremas rambutnya frustasi.

Myungsoo membawa Sungyeol ke atap gedung, ia menutup pintu itu kasar.

"Lepaskan aku Kim Myungsoo!" Sungyeol meronta.

"Siapa kau sebenarnya Lee Sungyeol?!" bentak Myungsoo.

Sungyeol memegangi tangannya yang sedikit sakit karena Myungsoo.

"Apa maksudmu?" Sungyeol balik bertanya.

Myungsoo meninju pelan pegangan besi yang berada di pinggir.

"Apa yang kutanyakan... hahahah.. bodoh." Myungsoo menertawai dirinya sendiri.

Tiba-tiba saja Sungyeol memeluk Myungsoo dari belakang, dan tentu saja ini sangat mengejutkan Myungsoo.

"Aku berhenti... karena aku ingin bersama mu Myungsoo.." aku Sungyeol.

Jantung Myungsoo serasa ingin melompat dari tempatnya saat mendengar kalimat dari mulut Sungyeol.

"Bersama ku?" suara Myungsoo terdengar gemetar, seperti ada aliran air hangat yang mengalir di hatinya.. dia tersenyum.

Sungyeol menaruh wajahnya di curuk leher Myungsoo...nafasnya terasa hangat dan sangat pelan menerpa permukaan kulit leher Myungsoo membuat Myungsoo ikut memejamkan matanya.

"Aku... ingin bergantung padamu Myungsoo.. bolehkah?"

Myungsoo membalikan tubuhnya.. dia menatap laki-laki manis yang ada di hadapan nya.

"Tentu.. tentu kau boleh berada di sisiku Lee Sungyeol..." jawab Myungsooo dan Myungsoo meraih pipi Sungyeol dan menghapus jarak antara wajah mereka berdua, Myungsoo mencium Sungyeol lembut... hatinya berdesir...dan tanpa Sungyeol sadar air matanya jatuh.. ia tidak tau itu air mata apa.

TBC
Tahap Editing

Beautiful Lie MYUNGYEOL (END)Where stories live. Discover now