#22

121 4 1
                                    

"Ada orang-orang yang kemungkinan sebaiknya menetap dihati kita saja, tapi tidak bisa tinggal dalam hidup kita."

(Hujan)

♡♡♡

~Rayya~

Aku nggak menyangka kenapa Randy sangat terlihat sibuk di masa ujiannya, tapi saat aku melihat kesehariannya justru dia terlihat fun. Apa memang kasih sayang yang Randy beri bukanlah hal yang benar-benar di rasakan dari lubuk hatinya, atau mungkin benar yang di bilang sama bu Renai, bahwa cowok pintar itu belagu, playboy.

Aku benci seseorang yang playboy !!

"Ray ada Fadil diluar, ?" Teriak mama dari balik pintu kamarku.

Saat aku mengetahui kejadian di cafè coftea aku segara pulang dan meminta mama untuk segera berangkat ke makam papa, dan kebetulan sekali mama dan kak Verra tidak menolak permintaanku, aku lakukan itu karena aku tahu pasti Fadil, Yura maupun Randy akan datang kerumah, maka dari itu aku mempercepat waktu untuk kemakam papa.

Kenapa harus Fadil !

"Suruh masuk mah." Jawabku.

"Ray, Randy sudah jelasin semuanya ke gue." Tegur Fadil yang baru saja masuk kekamarku.

"Kenapa harus ke lo jelasinnya, kan gue pacarnya ?"

Fadil terdiam, dia sekarang mendekatiku dan duduk tepat di sampingku.

"lo nya kabur-kaburan, dia itu pengen jelasin semuanya, asal lo tahu, yang lo liat itu hanya adegan theater mereka Ray."

Aku terdiam seolah tidak peduli dengan apa yang diucapkan Fadil.

"Rayy..." panggil Fadil saat aku mulai berajak pergi kearah balkon dan meninggalkan dia yang masih duduk di pinggir kasurku. "...Ray, udah jangan ngambek-ngambek, lo kaya anak kecil aja dikit-dikit ngambek, dikit-dikit marah, curiga !!" Ujar Fadil sambil berjalan mendekat kearah balkon, dan berdiri tepat dihadapanku.

Malam ini sangat terlihat indah, bintang dan bulan bersinar terang, seolah sedang menunjukan kebahagiannya, tapi sayangnya, tidak seindah hatiku,

"Tau ah." Jawabku acuh tak acuh. Aku juga nggak mengerti dengan perasaanku saat ini, semakin hari aku selalu curiga dengan Randy, bukannya aku nggak percaya dengan dia, tapi jujur rasa sayang ini semakin sulit untuk di kontrol, aku semakin takut kehilangan Randy, entah kenapa, padahal sebelumnya hubungan aku sama Randy selalu berjalan dengan rasa cuek satu sama lain, tapi saat hubungan aku dan Randy yang akan berajak dua tahun, dia sekarang sangat beda, dia selalu punya kejutan yang tanpa aku sadari, dia lebih berani melakukan apa yang aku sukai.

"Lo sayang sama Randy ?" Tanya Fadil, matanya menatap sudut pandang yang sama dengan apa yang aku pandang. awan hitam, bintang bersinar, bulan bulat yang lebih bersinar dari bintang-bintang.

"Sayang." Ucapku pelan tapi sangat memastikan. "...banget." sambungku.

"Kenapa lo bisa suka sama Randy ? Padahal lo dulu nggak saling kenal ?" Tanyanya lagi.

"Nggak kenal maka nggak sayang." Tuturku, "... dia sopan, dia baik, dia pintar, dia inspirasi gue, dia penyemangat gue, dan perasaan itu tiba-tiba muncul saat gue tahu bahwa Randy adalah orang yang gue cari-cari." Jelasku.

Cinta Beda RasaWhere stories live. Discover now