#6

139 9 0
                                    

"Aku jatuh cinta kepadanya. Tidak, bukan hanya jatuh, namun terjun bebas."

(I Remember You)

♡♡♡

~Rayya~

Sudah pukul sembilan malam, mama belum pulang juga, hari ini aku ingin menunggu mama pulang, aku ingin menceritakan soal Randy yang semakin hari semakin membuat aku bahagia, aku ingin cerita juga bahwa minggu kemarin aku sudah di perkenalkan dengan keluarga Randy. waktu itu, sebelum bunda pergi, bunda bilang suatu, beliau ingin bertemu mamaku, dan aku harus menyampaikan hal penting ini ke mama.

aku menunggu mama bersama kak Verra dan kak Daffa, merasa seperti obat nyamuk sih jika sedang diantara mereka, tapi apa boleh buat, dari pada aku harus berdiam dirumah sendirian, karena bi Izah sudah pulang sejak sore.

Saat ini aku berharap Randy di sini, hari ini dia terlalu sibuk, bahkan menghubungiku hanya tadi pagi saja, aku rasa hari ini aku tidak tidur senyenyak kemarin malam.

Suara mobil mama terdengar, benar saja itu mama, aku langsung berlari memeluknya.
"Kok dede belum tidur ?" Tanya mama sambil memeluku.

"Eh ada Daffa, masuk nak, kok pada di luar" Ujar mama, saat kak Verra dan kak Daffa menyalimi tangan mama, aku masih tetap memeluk mama seolah aku tidak mau melepaskannya.

"nggak apa-apa mama, diluar juga tadi udah ada obat nyamuk jadi aman" ledek kak Verra. Aku tahu yang di maksud kak Verra obat nyamuk, pasti itu aku.

Aku mencubit perut kak Verra pelan, sambil menarik mama untuk berjalan masuk kerumah.

"Mama capek ya ?"

"Tadi capek terus ketemu kamu jadi nggak capek."

Aku tertawa, bagaimana bisa perkataan itu sama percis dengan apa yang di katakan Randy.

"Mama..." panggilku manja.

"... mama tau nggak, minggu kemarin aku diperkenalkan keluarga Randy, bunda dan ayahnya sangat baik, dia bilang Rayya cantik, cocok untuk Randy." aku mulai bercerita banyak hal ke mama, soal Randy, dari foto studio bersama keluarga Randy, aku juga cerita bahwa Randy sudah peka dalam hal-hal romantis, bukan hanya Randy saja yang aku ceritakan, tapi soal tante Fika yang minggu lalu menelepon aku terus saat bersama Randy, tante Fika bilang Fadil sakit dan aku harus menemuinya, sesampainya dirumah Fadil bersama Randy, tapi tante Fika bilang Fadil tidak boleh bertemu banyak orang, sampai akhirnya Randy nemutuskan pulang.

Dan yang bikin aku heran lagi, ketika aku tanya tante Fika aku ingin menemui Fadil dikamar, justru tante Fika bilang dia hanya menipu aku, dia bilang Fadil tidak ada di rumah.
Antara kesal dan kecewa bahwa tante Fika membohongi aku, tapi itulah tante Fika, dia tetap berusah menjadikan aku sebagai calon pacarnya Fadil, bahkan calon menantunya. Haduhhh

"Kalo gitu kapan mama bisa ketemu bunda nya Randy ?" Tanya mama.

Kapan ya ? Aku sendiri saja belum bisa memastikan. Boro-boro ketemu bunda, ketemu anaknya saja susah sekali.

"Nanti ya mah, pasti bunda kabarin aku."

Aku memberhentikan ceritaku, saat melihat wajah mama yang terlihat lelah, tapi dia berusaha mendengarkan semua ceritaku.

"Mah hari ini Rayya tidur sama mama ya ?" Aku peluk mama seerat mungkin, aku tidak kangen mama tapi aku kangen papa, papa selalu seperti ini, saat aku bercerita tentang hari-hariku dia selalu mendengarkan, tidak peduli seberapa lelah nya beliau, sekarang mama melakukan hal yang sama padaku, dan itu yang membuat aku kembali merindukan papa.

Cinta Beda RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang