#8

110 8 0
                                    

"Rasa itu tumbuh entah sejak kapan dan tak pernah bisa kuhentikan."

(I Promise You)

♡♡♡

~Rayya~

Sabtu ini aku dapat kiriman bunga lagi dari Randy, ada selembar surat di luar rangkaian bunga mawar merahnya, berisi sebuah permohonan maaf karena hari weekend ini Randy tidak bisa mengajak aku jalan-jalan karena ada jam les tambahan di setiap hari sabtu.

"Bunga mawar lagi ?" Tanya mama. Memang Randy sering sekali memberi aku bunga mawar, entah sudah berapa banyak rangkaian bunga mawar yang aku terima sejak aku pacaran dengannya, yang jelas hampir seluruh ruangan di kamarku, di penuhi bunga mawar dari yang segar hingga yang sudah layu, terkadang aku sendiri pun binggung harus menaru dimana lagi bunga-bunga itu, terpaksa terkadang aku menaruhnya di kamar kak Verra, mama dan seluruh ruangan.

Aku sempat menceritakan hal ini ke Randy, tapi reaksi Randy hanya tertawa, dan justru dia lebih sering mengirimkan bunga mawar ke rumah aku. aneh sih, tapi Randy bilang semakin banyak bunga mawar dirumah aku, semakin besar juga rasa sayang Randy ke aku.

Aku tertawa memandang mama, "taruh mana lagi ya mah ?" Tanyaku bingung.

"Kamar bibi sana." Saran mama, aku langsung tertawa berdua bersama mama, karena bunga mawar yang Randy belikan sudah terlalu banyak hingga aku sendiri binggung menaruhnya.

lagu 5 seconds of summer berdering dari ponselku, bunda telepon. Dengan girangnya aku segera angkat.

"Hallo bunda ?" Sapaku dengan nada riang. Pasti bunda juga tahu kenapa aku seriang itu. karena aku kangen bunda.

"Hallo menantu bunda. Bunda kangen aya nih"

Aku tertawa, bagaimana bisa bunda memanggil aku dengan sebutan aya juga, pasti bunda tahu dari Randy.

"Rayya juga kangen bunda, bunda kapan pulang ke sini ?"

"Bunda belum tahu sayang, Wina saat ini lagi sakit demam jadi bunda harus mengurusnya"

"Wina sakit bun ? Randy sudah tau ? Semoga cepat sembuh bun Winanya."

"Sudah kok sayang, iya makasih cantik. Kamu hari ini nggak jalan sama Randy ?"

Aku menarik nafas panjang, berusaha harus mengerti akan kesibukan Randy saat ini, "nggak bunda, hari ini Randy sedang ada les tambahan."

Pasti bunda merasakan kesedihaanku, saat mendengar suara riangku berubah menjadi sendu.

"Itu anak belajar mulu ! ,biar nanti bunda bilangin." Nada suara bunda meninggi. Aku rasa bunda pasti mau marahin Randy.

"Bunda jangan marahin Randy, aku nggak apa-apa kok."

"Iya sayang. makasih ya aya, kamu sudah mengerti sifat Randy yang kutu buku itu, dia mirip sekali seperti ayahnya."

Aku tertawa saat bunda bicara seperti itu, "berarti bunda dulu sama seperti aku dong, selalu sabar menghadapi cowok yang kutu buku."

Bunda tertawa, aku juga tertawa. Pembicaraan ditelepon bersama bunda sangat menyenangkan. mungkin lebih baik seperti ini jika di hari libur Randy tidak mengajak aku berjalan-jalan, mungkin lebih baik aku menelepon bunda.

Cinta Beda RasaOn viuen les histories. Descobreix ara