#18

82 6 0
                                    

"Walaupun tidak ada hal lain di dunia ini yang bisa kaupercayai, percayalah bahwa aku mencintaimu. Sepenuh hatiku."

(Sunshine Becomes You)

♡♡♡

~Randy~


Aku merasa bersalah juga jika tidak menghubungi Rayya atau pun menemuinya, hari ini aku berniat untuk menjemputnya sekolah, walau tanpa sepengetahuan Rayya terlebih dahulu, kebetulan sekali, hari ini aku tidak ada jam les pelajaran, seengganya aku bisa meluangkan waktu sedikit untuk Rayya, lagi pula aku sudah kangen dengannya.

Aku sudah menunggunya lima belas menit sebelum Rayya keluar dari gedung sekolahnya, mataku tertuju pada pintu gerbang, berharap Rayya cepat datang.

"Pacarnya Rayya ya ?" Seseorang pria menegurku, sepertinya aku pernah melihatnya tapi entah dimana.

Aku mengangguk pelan lalu memberikan senyum ke pria yang tingginya kurang lebih setara denganku, wajahnya juga terlihat tampan hingga beberapa cewek yang berlalu lalang di depan aku dan pria itu langsung melirik kearahnya.

Sepertinya pria ini sangat di idamkan di sekolah Rayya, selintas difikiranku apa Rayya juga mengidamkan sesosok pria yang di hadapkanku sekarang, dan kenapa pria ini tahu nama Rayya ?

Aku tersadar dan langsung membuang fikiran negatifku jauh-jauh, mungkin saja teman sekelasnya.

"Rayya masih di dalam kelas kayanya, beruntung banget ya lo dapetin Rayya." Tuturnya sambil mengangkat tangannya dan dia taruh tepat di bahuku dan sesekali dia menepuknya.

Aku pun hanya bersikap santai, walau sebenarnya aku tidak sama sekali tahu maksud kedatangan pria ini.

Aku terkekeh sambil melepaskan pergelangan tangannya, yang masih menempel di bahuku, "lebih tepatnya, sangat beruntung !! lo teman sekelasnya Rayya ?" Tanyaku penasaran.

Dia mengangakat sebelah alisnya, "gue penganggum berat Rayya, habis cewek lo cantik sih." Ujarnya sambil memalingkan wajahnya ke arah cewek-cewek yang sedang berjalan pulang, bahkan sesekali pria itu melambaikan tangan dan memberikan senyuman maut ke cewek-cewek itu.

Aku terkejut saat pria itu dengan gampangnya, bilang di hadapaku bahwa dia mengaggumi pacarku. Tapi sama sekali tidak aku pedulikan, aku hanya membalas ucapannya dengan senyuman dan berkata singkat di hadapannya, "oh gitu ya !"

"Setahu gue Rayya suka sama cowok romantis, tapi kok lo bisa ya dapetin Rayya, secara dari penampilan lo aja..." pria itu memutuskan pembicaraannya, dan memandangku dari atas sampai bawah, "...gue rasa lo bukan orang yang romantis !" Sambungnya lagi.

Aku terdiam sejenak berfikir siapa dia ? Bagaimana dia tahu bahwa aku bukanlah cowok yang romantis,
"lo tahu apa saja tentang Rayya ?" Tanyaku lagi-lagi aku penasaran sekagum apa dia dengan pacarku.

Sejenak pria itu terdiam sambil memutarkan bola matanya ke atas, seolah sedang berfikir, "gue tahu, dia suka basket, dia suka coklat, dia suka es krim yang sudah mencair, dia nggak suka es krim tanpa topping, dia hanya suka es krim coklat, dia suka novel romantis, dia suka di perlakukan romantis..." pria itu kembali terdiam, lagi-lagi dia mencoba mikir dengan mengelus pelan dagu dengan tangannya, "...yang jelas dia nggak suka cowok yang nggak romantis dan membosankan !" Jawabnya lagi.

Aku nggak suka dengan kalimat terakhir yang dia ucapkan, apa maksudnya ? Sepertinya dia menyindir aku, tapi tahu dari mana, kalau aku tidak memperlakukan Rayya secara romantis, apa jangan-jangan Rayya merasa bosan dengan sifatku yang seperti ini, tapi Rayya selalu menutupi rasa bosan itu ke aku.

Cinta Beda RasaWhere stories live. Discover now