#10

123 6 0
                                    

"Cinta bukan sekadar kata dipersatukan. Masih banyak cinta yang lebih hebat di luar sana walaupun mereka tak dipersatukan."

(Romano)

♡♡♡

~Rayya~


Randy sudah tiba dirumahku sejak pukul tujuh malam, seperti biasa dia akan mengajarkanku belajar. Tapi kali ini aku sangat bosan, eh tunggu tapi bukan bosan karena Randy, tapi aku bosan seharian ini belajar terus, mungkin karena tadi sore aku habis belajar dengan Fadil.

"Jalan yuk, aku bosan." ucapku ke Randy, yang lagi fokus membaca buku, entah buku apa yang jelas buku itu sangat tebal, mungkin jika kepala aku tertiban buku itu di jamin langsung pusing tiga hari tiga malam. Terbayangkan seberapa tebalnya.

Randy hanya menjawab dengan menyebutkan namaku, aku tahu maksud jawaban Randy, dia pasti ingin aku mengerti dan tidak bermain-main dalam hal penting.

Dan seperti biasanya jika Randy tidak mau menuruti kemauan aku, aku segera memasang wajah cemberut.

"Yasudah mau kemana jangan ngambek ?"

Aku suka jawaban ini.

"Cafè coklat." Mintaku dengan suara manja. tanpa banyak bicara Randy segera mengambil kunci mobilnya, lalu meminta izin dengan mama.

Sesampainya di cafè coklat, seperti biasa aku memesan beberapa menu yang berhubungan dengan coklat dan tidak lupa es krim coklatnya. Sedangkan Randy, pasti dia hanya memesan coffee panas coklat caremel minuman favoritnya.

Aku senang melihat cara minum Randy jika dia sudah bertemu dengan coffee panas kesukaannya, dia selalu mengaduk karamelnya terlebih dahulu agar tercampur rata dengan kopi, biasanya Randy suka menambahkan bubuk kayu manis, katanya agar mendapatkan sensasi yang lebih mantap. setelah tercampur rata, sebelum di minum, terlebih dahulu Randy selalu menghirup aroma kopi favoritnya itu, entah berapa detik, yang aku lihat cukup dibilang lama dan selalu Randy lakukan selama tiga kali jika dia meminum kopinya. Aneh memang tapi aku suka caranya.

Aku senang menatap wajahnya, aku senang menatap dia saat lagi baca buku, aku mencintainya, Randyku, dia milikku nggak boleh ada yang merebutnya.

"Jho ? Boleh nanya sesuatu ?" Ucapku membuka pembicaraan saat Randy yang terlihat sibuk membaca buku.

Dia tersenyum menatapku, lalu menutup buku yang dia baca. Sepertinya Randy tahu, bahwa aku ingin membicarakan sesuatu yang penting yang harus dia dengarkan dan harus dia jawab.

"Selain aku ada cewek lain yang kamu suka nggak ?" Ujarku. Entahlah kenapa tiba-tiba aku ingin membicarakan hal ini, padahal aku percaya Randy cowok yang setia, tapi akhir-akhir ini aku selalu membanyangkan hal-hal buruk tentangnya, entah soal apa, yang jelas aku takut Randy menyukai gadis lain disekolahnya selain aku.

"Kamu yang pertama dan terakhir." Ucapnya santai. Hanya itu jawabannya, sesingkat itu, namun berhasil membuatku terdiam, walau dalam lubuk hati aku yang terdalam, aku sangat bahagia mendengar ucapan itu dari mulutnya. Padahal aku bertanya seperti itu karena aku berpikir mungkin saat ini aku takut kehilanganya, karena tinggal menghitung bulan Randy akan lulus masa SMA dan otomatis Randy akan melanjutkan kuliahnya, dan aku percaya bahwa Randy bisa masuk ke universitas impiannya, walau kenyataannya aku sangat sedih bila harus melepaskan dia jauh di inggris dan harus rela melakukan pacaran LDR( Long Distance Relationship) nantinya.

"Sekarang aku boleh nanya ?" Ucapnya.

"Boleh sayang, kenapa ?"

"Bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang kita sayang ?"

Cinta Beda RasaWhere stories live. Discover now