#13

100 7 0
                                    

"Beri aku sesuatu yang paling sulit, aku akan belajar!"

(Cinta di Dalam Gelas)

♡♡♡

~Rayya~

Senin pagi ini, suasana sekolah terlihat ramai, tentu saja bukan hanya siswa-siswi SMAN 08 saja, tapi banyak juga murid-murid dari sekolah lain.

Aku, Yura dan Dinda sudah berada di kantin, menunggu acara dimulai,

"Eh udah denger belum, Nickolas kan udah putus sama Ririn anak IPS 2."

"Serius udah putus ? siapa ya kira-kira yang bakal di jadiin pacar sama Nickolas."

"Semoga aja gue."

Aku mengerutkan dahi saat mendengar kabar dari beberapa cewek-cewek tukang gosip yang duduk tepat di sampingku, mereka terlihat bahagia saat mendengar Nickolas putus dengan pacarnya, berbeda dengan aku, justru aku merasa itu sama sekali hal yang buruk, karena dengan statusnya yang single saat ini berarti dia banyak peluang besar untuk mencari pacar lagi, dan aku takut target cowok playboy itu adalah aku, jelas-jelas cowok itu sudah bilang akan membahagiakan aku, ahhhh tidak, nggak akan mungkin ! aku nggak akan mau jadi bahan gosip di sekolah ini.

"Ray.. Rayyaaa ??" Teriak Dinda, "ngelamun aja, mikirin apa sih lo ?" Tanya Dinda.

Aku menggeleng dengan cepat, karena aku tidak mau Yura dan Dinda tahu soal ucapan Nickolas kemarin.

"Randy lama banget sih datengnya !" Gerutuhku kesal, aku sudah menunggu dia satu jam. aku ingin sekali bertemu dengan dia, dua hari tidak bertemu rasanya seperti dua tahun. ya beginilah cinta.
"Sih Fadil juga kok nggak nongol-nongol ya ? katanya dia mau kesini." gerutuhku lagi, jelas tinggal beberapa menit lagi acara akan di mulai, dan acara pertama adalah pertandingan basket tim cewek, dan aku butuh penyemangat kedua cowok itu, tapi kenapa saat ini mereka belum menemuiku.

"Ray, gue ke Dayhan dulu ya." Ujar Dinda, aku hanya menganggut setuju, Dinda memang berubah, dia benar-benar jarang kumpul dengan aku dan Yura, bahkan dia lebih sering meluangkan waktunya bersama Dayhan.

Aku lihat kondisi Yura sepertinya kurang baik, oh aku tahu, pasti ini gara-gara bermain hujan-hujanan bersama Fadil,
"Yur nggak usah ikut pertandingan deh, lo pucet banget." Saranku. Yura hanya menggeleng dan tersenyum melihatku.

Terlintas di pikiranku, kenapa mereka bisa sakit bersamaan, memangnya selama apa mereka bermain hujan ? dulu Fadil sering melakukan hal yang sama saat bersama aku, kita sering bermain hujan, walau tidak lama, karena Fadil selalu membujuk ku untuk tidak terlalu lama bermain di bawah ritikan hujan. tapi kenapa saat sama Yura, Fadil bisa menikmati rintikan hujan dengan waktu yang lama.

"Ray, tipe cewek Fadil kaya apa ?" Tanya Yura, aku sedikit binggung untuk menjawabnya, aku juga baru tersadar seperti apa tipe cewek Fadil, bahkan aku tidak pernah menanyakan soal itu padanya, percuma juga jika aku menanyakan soal itu sama Fadil, pasti dia tidak akan menjawab apapun.

Aku mengangkat sebelah bahuku, sambil menyedot es kelapa hijau,
"Entah.. lagi juga, lo nggak perlu menjadi tipe cewek yang Fadil suka, lo hanya perlu jadi diri lo sendiri, itu lebih baik Yur." Saranku, "... Eh itu Fadil." Ucapku sambil melambaikan tangan kearah Fadil, dia pun segera menghampiri keberadaan aku dan Yura.

Cinta Beda RasaWhere stories live. Discover now