33. Duel Maut

12.3K 961 29
                                    

"Apa kabar nona Princess yang terhormat ?"

Tak ada jawaban dariku atas sapaan nya. Siapa lagi pria asing ini ? Apa dia orang yang dibayar untuk membunuh ku ?

"Kenalkan nama ku Marcy Willbond" ucapnya yang berhasil membuat tubuh ku menegang.

"Willbond ?"
Sahut ku mengulang nama belakang nya. Dan seringai kecil muncul di sudut bibir nya membuat nyali ku mulai menciut.

"Kaget huh !" Ucap nya.

"Who are you ?" tanya ku mengamati setiap inci wajah yang seperti tak asing bagiku.

"Kau lupa dengan ku nona ? Ish, daya ingat mu sangat payah !" dia berhenti untuk menghela napas sejenak.

Aku menelan ludah saat Marcy kembali berjalan ke arah ku.
Labpp...
Tiba2 lampu gantung di atas kepala menyala tepat saat Marcy berjongkok menyamakan posisi ku yang terduduk.
Wajah nya,,, wajah nya sangat mirip dengan wajah Maxy.

"Bagaimana sekarang ? Sudah mengingat ku !" Tambah nya lagi. Aku hanya bisa diam menunggu kelanjutan ucapan nya.

"Aku Marcy adik kandung dari Maxy Willbond. Pria yang sudah dibunuh dengan keji oleh daddy tercinta mu"

Duar.
Seperti petir yang menyambar aku tersentak oleh ungkapan nya. Maxy di bunuh oleh daddy.

"Baguslah kalau dia mati, dia memang pantas mendapatkan nya !" ucap ku datar dan tersenyum tipis pada nya.

Bisa kulihat dari matanya kalau dia sedang menahan emosi sekarang. Matanya menyipit dengan rahang yang mengeras.

Arghhh,,,
Aku merintih saat tiba2 tangan besar nya menekan kedua pipi ku kuat. Luka tamparan sebelumnya belum kering dan sekarang tambah terasa perih.

"Wanita brengsek ! Kau harus membayar perbuatan daddy mu ! Akan ku buat kau menjerit kesakitan setelah ini !"

Dugh !
Kepala ku terbentur keras  dengan sandaran kursi yang kududuki. Pusing sekali tapi aku berusaha menahannya.

"Kau mau membunuh ku kan ? Lakukan lah sekarang, aku akan menerima nya dengan senang hati" sahut ku menantang nya.

Suara tawa ditengah kesunyian membuat ku sedikit bergidik ngeri. Dia bukan pria biasa, dia iblis seperti kakaknya.

"Tidak secepat itu nona muda ! Aku akan memberi mu hadiah dulu sebelum aku mengambil nyawa mu !"

Sinar lampu yang menerpa pisau di tangan nya membuat mata ku reflek menyipit karna silau nya. Bisa di tebak seberapa tajam nya pisau itu. Tak ada rasa takut akan benda kecil itu. Anggap semua ini sebagai bayaran atas penderitaan Jeslin selama hidupnya.

Sreettttt.
Mataku terpejam merasakan perih di lengan ku. Pisau di tangan nya sudah berubah warna merah karna darah ku.

"Bagaimana menurut mu ? Apa ini cukup untuk awalan ?" tanya nya dengan seringai liciknya.  

"Cih,, Pengecut ! Merasa tak mampu melawan daddy membuat mu beralih melawan ku huh ! Kau tak ada bedanya dengan kakak sialan mu !"

Aku meludahi sepatu mahal nya sambil mengatakan penilaian ku tentang nya. Perih sayatan di lengan ku tak membuat ku lemah.

Sreeetttt...
Satu sayatan lagi kini menggores pipi kiri ku. Ini lebih menyakitkan dari pada sayatan di lengan ku. Aku menggigit bibir bawah ku menahan perihnya. Air mata sudah menggenang di pelupuk mata. Aku menarik nafas pelan menahan nya agar tak sampai jatuh mengalir.

"Sakit huh !" Bisik nya di depan wajah ku. Senyum di bibir tersungging lebar menghiasi wajah iblis nya.   

"Psikopat gila ! Kau lebih menjijikan daripada kakak mu !" teriak ku di depan wajah nya. Dan ku lihat dia malah terbahak mendengar ku. Dia benar2 gila !

My Expensive Princess (End)Where stories live. Discover now