32. You isn't Maxy

10.9K 907 10
                                    

Prilsine Pov

Egghhh,,,
Lenguhan pelan lolos dari mulut ku ketika mataku ingin segera dibuka. Gelap. Kedua mata ku tidak menangkap cahaya sedikit pun disini, disini benar2 gelap.
Aww,,,
Aku meringis tertahan saat aku ingin bangun tapi gagal. Kucoba menggerakkan tangan lagi tetap saja gagal, malah perih yang kudapatkan. Ya Tuhan,,, aku terikat ! Dimana ini sebenarnya ? Kenapa aku bisa tersekap disini. Apa yang terjadi padaku tadi. Seingat ku, terakhir aku sedang ngobrol dengan pria itu. Mr G, ya tadi aku bersamanya di cafe. Setelah aku meminum milkshake tubuh ku tiba2 melemas dan,, kurang ajar. Pasti ini bagian rencana Maxy. Bodoh, aku sudah terbawa perasaan tadi sampai masuk dalam jebakan nya tanpa sadar. Hmm,, come on princess kamu harus tenang. Kamu bisa menghadapi nya. Ucap dalam hati memberi semangat untuk ku sendiri.

Hmm, aku memang bodoh karna sudah termakan oleh kata2 pria brengsek itu. Tapi bukan Princess kalau aku pasrah saja. Aku menunduk ke bawah melihat leher ku, meski aku tak bisa menyentuh nya tapi aku bisa merasakan bahwa liontin ku masih terpasang disana. Aku tersenyum tipis, Prince dan Liand pasti berusaha mencari ku sekarang. Aku tau liontin ini terdapat gps di dalamnya, dan itu artinya secepatnya prince dan liand akan bisa menemukan ku segera.
Kreteekkk,,,,
Aku mendongak ke arah dimana suara itu muncul. Meski gelap aku yakin suara itu adalah suara pintu yang dibuka. Selanjutnya suara langkah kaki yang diseret pelan membuat duduk ku menegak. Waspada dan jangan sampai lengah, aku harus bertahan apapun yang terjadi nanti sampai malaikat penyelamat menjemput ku.

"Sudah bangun ternyata" suara serak seorang pria membuat mata ku memutar ke segela arah. Hanya suara tanpa fisik aslinya.

"Ck, pengecut ! Tak mau menampakan diri huh !" ucap ku dingin tanpa tau siapa lawan bicara ku.

Ku dengar langkah kaki tadi lebih mendekat ke arah ku. Di depan suara itu sangat jelas di depan ku. Dan,,, seorang pria bertubuh tinggi gempal sudah berdiri 3 langkah dari tempat ku. Pria tampan yang baru ku kenal beberapa jam yang lalu. Pria asing yang mengaku sebagai kekasih Jeslin. Ck, dia bahkan lebih terlihat rendah di mataku sekarang. Ingin sekali ku ludahi wajah sok sedih nya itu, tapi kondisi seperti ini tentu menyulitkan ku.

"Kau bangun lebih cepat dari perkiraan ku. Tapi, syukurlah dengan begitu aku tak lebih mengkhawatirkan mu lagi" ucap pria yang mengaku sebagai G itu.

"Akting mu tadi benar2 buruk, dan sekarang mau memamerkan lagi huh !" ucap ku datar menatap wajah nya tajam.

Dan dia hanya tersenyum tipis membalas tatapan tajam ku dengan tatapan lembut nya,
"Kau berfikir aku akting soal Jeslin ?"

Dia sangat aneh, ekspresinya begitu cepat berubah ubah. Tadi dia menatap ku lembut, tapi sekarang mata berkilat tajam penuh dendam. Ada apa dengan nya ?

"Kenapa diam hah !" bentak nya membuat ku membeku.

"Aku tanya apa kau masih meragukan ku soal Jeslin !" geram nya kini dengan tangan menekan kedua pipi ku kuat.

Aku hanya bisa mengernyit menahan sakit. Tapi tak melepas tatapan ku pada kedua matanya. Aku tak boleh terlihat lemah. Tak berapa lama tekanan tangan nya di pipi ku mengendor, dia melepas nya. Mundur selangkah dengan ekspresi wajah sedihnya, dia terlihat sangat terluka sekarang. Berganti ekspresi macam2 kurasa dia cocok jadi pemain sinetron saja.

"Kau tau,,, sebelumnya aku hidup dalam kekosongan tapi semenjak Jeslin datang hidup ku berubah. Kekosongan itu mulai terisi oleh semua tentang nya. Senyum nya, tawa nya, manja nya dan kasih sayang nya"

Dia berucap sambil menunduk lesu. Aku benar2 bingung dibuatnya. Ungkapan nya seperti ini membuat hati ku percaya kalau dia memang pria spesial Jeslin. Tapi melihat kondisi ku sekarang, apa aku masih bisa mempercayai nya. Dia mencintai Jeslin tapi kenapa harus menyekap ku.

My Expensive Princess (End)Where stories live. Discover now