4. Teman Baru - Musuh Baru

17.7K 1.1K 1
                                    

"Hay,, gue Jesica Mayland. Moga loe betah disini ya.. klo loe gak betah gue yang bakal bikin loe betah disini"

Gadis cantik dan sexy yang menjadi teman sebangku Prilsine adalah Jesica, salah satu siswi populer di sekolah karna talenta nya yang sudah di akui publik.

Prilsine pun tersenyum ramah pada Jesica, gadis yang akan jadi teman pertamanya. Melihat wajah cantik dan keramahan Jesica membuat Prilsine percaya kalau dia seorang gadis yang baik.

"Hay jesica,, aku Prilsine kamu bisa panggil aq Sine aja. Senang bisa mengenal mu, aku pasti betah disini"

Jawab Sine ramah dengan gaya bicaranya. Jesica ikut tersenyum membalasnya, tapi dia agak sedikit heran dengan gaya bicara Sine yang tak biasa di pakai remaja Jakarta pada umumnya.

"Panggil Jes aja biar lebih friendly. Bahasa Indonesia loe lancar banget padahal loe kan bukan anak Indo ?"

Tanya Jes antusias karna sangat penasaran dengan Sine teman barunya ini. Sejak pertama masuk kelas Sine sudah menghipnotis semua mata karna penampilan nya, wajah putih mulus, hidung mancung, mata hanzel berwarna coklat terang miliknya terlihat sangat mengagumkan.

Ditambah pakaian yang dipakainya membuat Sine terlihat sangat anggun, belum lagi tas dan sepatu yang melekat ditubuh mungilnya bisa taruhan kalau itu semua harga nya selangit.

Meski semua mahasiswa di kampus ini golongan anak berkelas dan elit tapi belum ada yang memakai barang2 semahal yang dipakai Sine.

Dan satu lagi, Sine ditemani dengan seorang cowok yang tak kalah menarik. Perawakan tegas, tubuh cukup atletis dan teramat tampan itu selalu menggiring kemana pun Sine pergi.

Bahkan masuk ke dalam kelas saja dia ikut, dan dari ketegasan nya saat berbicara pada cowok2 yang godain Sine bisa dipastikan kalau cowok itu adalah bodyguard Sine.

Hmm,, kurang apa coba ? Tuh cewek bener2 misterius menurut Jes. Makanya dia sangat kepo pada Sine.

"Kakek ku orang Indo, beliaulah yang ngajarin aku sekeluarga bahasa ini"

Jawab singkat Sine yang ditanggapi Jes dengan ber oh ria.

Jesica dan nona Sine apa yang kalian lakukan, kalau ingin mengobrol lebih baik tinggalkan kelas ini

Suara lantang sang dosen mengintrupsi Jes dan Sine, membuat mereka menunduk bersalah.

"Sorry Miss"

Jawab mereka bebarengan dengan nada menyesal. Dan kelas pun kembali dilanjutkan. Sine dan Jes pun meringis cekikian akan sikap mereka sendiri.

2 jam berlalu, kelas Sine dan Jes pun sudah usai. Teman2 sekelas mereka sudah berhamburan keluar kelas.

"Nona waktunya makan siang"

Suara lantang Aliand menghentika aktifitas Sine dan Jes yang membereskan buku2 nya. Sine pun hanya menjawab ucapan Aliand dengan sebuah anggukan.

"Kita makan ke kantin yuk Sine, menu di kantin kampus kita gak kalah enaknya ama kantin kampus lo dulu lo.." ucap Jes mempromosikan kantin kampus.

"Yuukkk.. " jawab Sine semangat dan beranjak dari duduknya. Jes mengembangkan senyum nya melihat antusias Sine.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju kantin diikuti Aliand di belakang Sine. Dengan mata tajam elangnya mengedar ke seluruh penjuru untuk berjaga2.

Di sepanjang koridor menuju kantin, semua mata tertuju pada Sine dan Jes. Kalau Jes sudah biasa akan perhatian seperti ini karna kepopuleran nya. Sedangkan Sine merasa ini sedikit tak nyaman, meskipun dia juga sering jadi perhatian orang2 tapi ini berbeda. Entah apa yang membuatnya sedikit tak nyaman.

My Expensive Princess (End)Where stories live. Discover now