10. Our Smile

12.7K 1K 6
                                    

Holla.... cuma mau bilang "jangan bosen2 ngikutin terus MEP - nya yaa... karna di sini aku berusaha bikin cerita yg ashik gak ngebosenin"

"Klo ada unek2 langsung coment ajah, bakal aku terima dg senang hati meski ntar coment nya bikin nyesek, he he he"

Ok guys.. jangan lupa tnda jempolnya di akhir part !

»»»»»»» Happy Reading «««««««

Sore ini si cantik Prilsine sedang menikmati jam sore nya di balkon kamar. Wajahnya terlihat bersinar dengan senyum indahnya, sesekali matanya terpejam menikmati terpaan angin yang membelai lembut wajah rupawan nya.


Pikirannya kembali pada ingatan saat di kampus siang tadi dan itu semakin membuat senyumnya tambah merekah.


Flasback on

Sahila yang sudah berdiri anggun di depan Ghina membuat semua orang menatapnya dengan tatapan macam2.

Pasalnya ekspresi Sahila saat ini tidak dapat di artikan siapa pun. Terkecuali Sine, dia yang sudah mengenal Sahila lama menatapnya dengan hati was-was.

"Siapa tadi yg minta ttd aku ?" Tanya Sahila lembut pada lawan bicaranya.

"Mereka berdua" jawab Ghina lembut lalu mengode kedua temannya Grace & Keysa untuk maju.

Dan dengan antusias mereka berdua langsung maju di hadapan Sahila dan menyodorkan masing2 buku note mereka. Setelah mendapat apa yang dimau, tanpa sungkan Grace & Keysa memohon pada Sahila agar dia mau di ajak berfoto selfi ria. Meski sedikit jengah akhirnya Sahila menuruti kemauan 2 gadis centil itu.

"Thank you Sahila, kita permisi dulu" ucap Ghina lembut pada Sahila kemudian berlalu pergi setelah memberi tatapan tajam pada Sine.


"Stoped !"

Suara tegas Sahila membuat langkah Ghina dan kedua sahabatnya itu tercekat dan dengan kompak berbalik menatap Sahila dengan dahi berkerut.


"Kamu yakin mau pergi gitu aja setelah memberi tatapan jelek mu pada Princess"

Ucapan Sahila kembali membuat Ghina bingung tak mengerti maksudnya. Princess ? Siapa dia ? Itu lah pikiran nya. Seoalah mengerti ekspresi bodoh Ghina, Sahila pun kembali berucap dg senyum remehnya.

"Princess Prilsine"

Sekarang kerutan di dahi Ghina langsung memudar dan berubah menjadi seringai licik yang membuat Sahila semakin tersenyum remeh.

"Apa urusan mu ?" Ucap Ghina dingin.

"Tak banyak, aku hanya ingin mengingatkan sedikit hal pada mu nona"

Sahila menjeda ucapan nya sambil melipat kedua tangannya di dada dan menatap tajam mata Ghina. Membuat nyali Ghina sedikit menciut pasalnya baru pertama ini dia melihat mata setajam itu bahkan itu mata cewek.

Tak hanya Ghina semua orang yang sejak awal memusatkan pandangan pada Sahila pun ikut bergidik ngeri karna tatapan itu.

"Kamu tau siapa aku kan ?" Tanya Sahila tajam yang di angguki pelan oleh Ghina.


"Bagus. Kamu sadar gak ? Kalau beberapa hari ini kamu udah jadi pusat perhatian ku?" Ucapan Sahila kembali membuat Ghina bingung.

"Mengingat tindakan bodoh kamu 3 hari lalu, aku berharap itu yang pertama dan terakhir. Kamu gak mau kan,, karir model yang baru seumur jagung Mu itu hancur sia2. Bahkan lebih parahnya gedung Agung Company milik ayah mu itu rata dengan tanah di tangan ku."


My Expensive Princess (End)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora