24. Terima Kasih

12.3K 1.1K 14
                                    

"Heii.. Sine.. astaga..." pekik Aliand panik karna Sine tiba2 pingsan.

"Key... ambilen minyak kayu putih !!! Cepetan !!!" teriak Liand pada Kayla sambil membaringkan Sine ke kasur.

Tanpa babibu Keyla pun langsung turun ke bawah mencari kotak obat. Sedangkan sang bunda ikutan panik berlari ke dapur mengambil minum dan baskom berisi air hangat dan kain untuk mengompres. 5 menit mereka berdua kembali ke kamar membawa barang2 tadi.

"Nih minyak nya olesin di kening dan hidung nya" ucap Keyla menyodorkan minyak kayu putih pada Liand.

"Loe ama bunda tolong bantuin ganti perban nya" sahut Liand sambil mengoleskan minyak kayu putihnya sesuai anjuran Keyla.

Bunda dan Keyla pun mulai sibuk melepas perban Sine yang memerah karna jahitan nya sedikit robek. Kebrutalan Sine saat dia histeris membuat perban nya terkoyak sampai luka nya berdarah lagi.

"Ayo.. bangun lah.. jangan tidur terus nona" gumam Liand sambil menggosok gosok telapak tangan dan kaki Sine agar lebih hangat.

Dia terlihat begitu cemas dan panik. Tak beda dengan nya, bunda dan Keyla pun ikutan cemas. Meski baru beberapa jam bertemu dengan Sine. Mereka berdua sudah menganggap Sine adalah anggota keluarga Syahputra. Terlepas dari status Sine sebagai kekasih Liand tentunya. Karna bagaimana pun juga berkat kemurahan tuan Abraham lah mereka bertiga dapat hidup lebih layak sekarang. Sejak Aliand bekerja pada Sine, dia tak henti2 nya mendapat bonus besar dari tuan Abraham. Gaji yang diterima Liand lebih dari cukup sampai bisa merenovasi rumah sederhananya menjadi rumah berlantai 2. Tidak hanya itu, dengan sisa gaji dan bonus beserta uang tabungan nya sendiri Aliand sudah berhasil mendirikan sebuah cafe di pusat bogor. Meskipun baru merintis, cafe tersebut sudah terbilang menjadi cafe favorit dengan ratusan pengunjung tiap hari nya. Selama Aliand menjalankan tugas utamanya di keluarga Abraham. Keyla lah yang menjalankan bisnis tersebut. Sedangkan Liand hanya memantau nya dari jauh. Sesekali dia pulang untuk mengechek langsung cafe nya. Masih ingat kan guys, di part yang lalu waktu Liand tiba2 pulang tanpa ijin pada Sine. Kepulangannya itu tidak lain adalah menjenguk usaha nya.

Sejak saat itulah baik Liand maupun bunda Ane dan Keyla berjanji dalam hati masing2 untuk tak pernah melupakan jasa keluarga Abraham. Dan sekarang dengan merawat dan melindungi Sine, bunda Ane dan Keyla dapat menunjukan rasa terima kasihnya pada keluarga Abraham. Ya meskipun itu tidak sebanding dengan apa yang Aliand dapatkan, tapi memang hanya itulah yang bisa mereka lakukan. Menjaga harta Abraham yang paling berharga.

"Argghhhh"

Gumaman kecil yang keluar dari bibir Sine sontak membuat ketiga orang yang cemas itu bernafas lega. Mata Sine mulai mengerjap menyesuaikan cahaya yang ada. Perlahan kedua mata nya pun terbuka sempurna. Tapi masih terlihat sendu.

"Ahh.. syukurlah nona sudah sadar" ucap Liand lega.

Tak ada sahutan dari Sine, raut wajah nya masih tetap sama. Hanya saja sekarang lebih tenang.

"Mari nona minum dulu" ucap bunda Ane sopan memberi segelas air putih dan berusaha membantu Sine bangun.

Sine pun menurut, karna memang tenggorokan nya butuh air.

"Terima kasih" ucap Sine pelan dengan senyum tipis yang terlihat dipaksakan.  Bunda ane pun hanya membalas dengan senyum tulus pula.

"Apa nona ingin makan sesuatu ? Katakan saja, saya pasti akan melayani nona muda dengan baik. Tenang saya bisa diandalin kugh" sahut Keyla antusias membuat Liand melotot tak suka. Sedangkan bunda nya hanya tersenyum lembut mendengar celotehan si anak.

"Jaga cara bicara mu Key" sahut Liand tak suka. Tapi malah mendapat pelolotan tajam oleh Keyla.

Tanpa sadar Sine tersenyum ringan melihat perdebatan kedua orang di depan nya itu.

My Expensive Princess (End)Where stories live. Discover now