18. Night Party (2)

11.6K 988 10
                                    

Makasih all buat yg udah ngeVote,
Makasih juga buat yg udah coment kalian bikin aq senyum" sendiri.
Kalian bikin aq lebih semangat lanjutin.
Makasih juga buat yg masukin story ku ke reading list kalian,
Dan buat reader gelap ku makasih juga, hehehhe..
Moga kalian cepet" ngasih jejak klian.. amiinnn...

Ok siap semua..

{{{}}}Go Happy Reading {{{}}}




"Eh.. tunggu dulu. Kenapa kak Kevin dan Sahila ikut juga ke pesta ini !!!"

"Aku ikut kare...

"Aku yang menyuruh !!!" Sahut Sine cepat memotong ucapan Kevin.

Jes dan Micha pun jadi mengalihkan pandangan aneh pada Sine.

"I - iya,, aku yang menyuruhnya ikut agar menemani ku. Aku tak biasa datang ke pesta tanpa nya, jadi aku mengajak nya sekalian kak Sahila dan Liand juga" jawab Sine menjelaskan.

Jes pun hanya ber-oh ria. Berbeda dengan Micha. Akal sehat nya tidak menerima penjelasan Sine. Entah kenapa Micha merasa ada yang ditutupi oleh Sine. Tentang apa itu dia tidak tau.

"Nona Sine memang tak biasa menghadiri acara seramai ini. Karna itu kami semua ikut sekedar menjaganya saja" sahut Liand kemudian.

Dia bisa membaca raut wajah Micha yang ragu akan penuturan Sine. Maka dia pun cepat memberi penjelasan singkat.

"Selamat malam semua..."

Sapaan MC kali ini menyelematkan Sine dari Jes. Saat Jes dan Micha memusatkan pandangan ke MC. Sine langsung menatap tajam pada sang kakak. "Jangan buka mulut sebelum waktunya !!" bisik Sine tajam pada Kevin.

Dan itu membuat seringai jahat tersungging di bibirnya. "Slow down baby,, I know time it" bisik Kevin pelan.

"Makasih semua buat kehadiran and partisipasi kalian semua.."

"Di acara perayaan ultah kampus tercinta kita semua yg ke-10"

"Mmm.. ngeliat tampang2 baper kalian kayak nya gue tau nih apa alasannya"

"Kalian pasti pada nunggu pangeran dan putri pemilik kampus kan..hayoo ngaku deh.."

"Iyaaaaa..."

Suara semua tamu yang hadir mulai bergemuruh karna merasa dipermainkan oleh si MC acara. Menurut mereka dia terlalu banyak omong. Sedangkan dari tadi semuanya sudah ketar ketir menunggu tamu agung. Sine pun ikut ketar ketir dibuatnya. Hati nya belum siap kalau semuanya terungkap. Sedangkan Kevin sejak awal acara sudah dengan senyum2 tak jelas. Dalam hati dia tak sabar untuk segera naik panggung. Dia tak sabar mengumumkan siapa sebenarnya sang adik. Dia juga tak sabar melihat ekspresi semua orang setelahnya. Sejak kemarin dia sudah merencanakan untuk pesta ini. Pertunjukan akan segera dimulai, batin Kevin.

"Ok.. Ok.. langsung wajah kali ya.. daripada gue ditipuk massal ama kalian semua"

"Lebih baik kita panggil tamu agung kita"

"Tamu yang udah kita tungguin"

"Untuk para ladys siapin mental jangan pada norak atau teriak2 gak jelas !"

"And untuk para boys siapin tissue buat ngusap iler kalian pas lihat sang putri"

"Jaga mata dan hati guys.. kita sambut pewaris pertama David Abraham ini dia...

"Tuan muda Prince Kevin Abraham.."

Prokkkk proookkk...

Gemuruh tepuk tangan pun menyambut Kevin di atas panggung. Dengan langkah gagah Kevin berjalan tenang ke atas panggung. Dan teriakan histeris para gadis pun tak terhentikan. Wajah dewa Kevin membuat mupeng para gadis. Dan penampilan pengerannya membuat para pria gigit jari.

My Expensive Princess (End)Where stories live. Discover now