Ify Is Mine Part 5

5K 249 0
                                    

Bel istirahat pun berbunyi dan Ify baru saja memasuki kelasnya dengan wajah yang sedikit pucat dan matanya yang lumayan sembab. Baru saja ketiga sahabatnya ingin mencari namun Ify lebih dulu datang.

"lo dari mana Fy? Lo tau, tadi Bu Susi introgasi kita" cerocos Shilla panjang lebar.

Sedangkan Ify hanya tersenyum masam "maaf karena gue, kalian kena"

Via menepuk pundak Ify prihatin "lo kenapa? Cerita dong sama kita. Kita ini kenal lo gak sehari dua hari, tapi udah enam tahun Fy"

Agni cemberut "itu sih lo Vi yang kenal Ify enam tahun, gue sama Shilla kan baru kenal tiga tahun"

Via memutar matanya kesal "iya udahlah ya. Gak penting"

"yaudah gue ceritain ke kalian. Kita kekantin ya" Ify menengahi sahabatnya.

Mereka berempat pun menuju kantin, sesampainya mereka mendapat tempat kosong dan langsung mendudukinya. Ify tak melihat Rio disana, bahkan teman-temannya pun tak ada. Biasanya mereka akan membuat onar disini.

Ify tersentak saat Agni menepuk bahunya "melamun terus neng, mau pesan apa, biar gue pesenin aja sekalian"

"gue mau bakso aja deh sama lemon tea" ucap Ify.

Agni menoleh ke kedua teman lainnya "samain ajalah" Shilla seolah tau maksud Agni. Agni pun berlalu dan Ify pun mulai diinterogasi oleh Shilla dan Via.

"jadi lo ada masalah apa sama Rio?" tanya Via akhirnya.

Ify menghela nafas panjang "gue sama dia dijodohin"

"what the hell? Lo dijodohin sama mister kaku Rio. Oh My God Fy" Shilla begitu heboh mendengar penuturan Ify.

"Shil, tolong kecilin volume suara cempreng lo" ujar Agni yang baru datang dengan ibu kantin membawa pesanannya.

Shilla menutup mulutnya dengan tangan "ups, gue gak nyangka aja suara gue kedengaran sampe sana" Shilla tertawa malu.

"jadi lo kenapa Fy?" tanya Agni yang baru bergabung.

"dia dijodohin Ag, sama Rio" Shilla cemprenglah yang menjawab.

"gue gak nanya lo mpreng, gue nanya Ify" Shilla merengut mendengar panggilan Agni padanya.

"kenapa bisa Fy? Tapi harusnya lo seneng dong. Secara lo kan udah suka sama dia setahun terakhir" timbrung Via seraya memasukkan kecap, saos serta cabe ke mangkuk baksonya.

Ify kembali menghela napas "gue gak tau Vi, tadi malem gue habis dari rumah mereka dan ya semuanya terjadi gitu aja. Mama Rio bilang kalo dulu dia bersahabat sama Almarhumah nyokap gue dan dia sama nyokap gue udah ngerencanain perjodohan konyol ini" Ify menyeruput lemon tea nya kemudian melanjutkan "lo bilang gue harus senang? Tentu aja awalnya gue seneng banget, gue bakalan bisa dekat sama dia. Tapi akhirnya gue sadar, gue sama dia tuh jauh beda Via, dan dia kayaknya benci banget sama gue. Dia bilang gue cewek pembawa sial" Ify mati-matian menahan air matanya agar tak terjatuh.

Via yang duduk disebelahnya pun mengusap bahunya "nangis aja Fy kalo itu bikin lo tenang, gak perlu lo tahan. Nangis itu bukan berarti lemah kok."

Ify pun menumpahkan air matanya dibahu Via, ia memeluk Via erat "kenapa Vi, kenapa harus gue, gue juga gak bakal mau kalo kayak gini akhirnya. Tapi tante gue bakalan di pecat Vi, dipecat sama mama Rio kalo gue gak nyetujuin ini, hiks" Ify sesenggukkan.

Shilla dan Agni pun menghampiri kedua sahabatnya dan memeluknya dari belakang dengan penuh haru. "kita akan selalu ada untuk lo kok Fy, tenang aja. Lo harus bisa usaha buat Rio cinta sama lo, Keep Strong Ify" ucap Shilla.

Ify Is Mine [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang