Ify Is Mine Part 11

8.2K 364 23
                                    

Via dan Shilla sedari tadi tersenyum-senyum seperti orang gila. Membuat Ify menoleh kearah Agni memberi kode. Agni yang mengerti pun hanya menggedikkan bahunya tanda tak tau. Ify pun menggedikkan bahunya juga sama seperti Agni.

Shilla pun menghadapkan badannya ke Agni. Setelah itu ia membisikkan sesuatu dan Agni tetap biasa saja membuat Shilla manyun. Ify dan Via yang kepo pun menghadap belakang kearah meja Shilla dan Agni.

"kenapa Shil?" tanya Via yang sudah kepo akut.

"tapi kalian jangan ngetawain gue yah?" pinta Shilla masih sedikit manyun.

Via mengangguk mantap membuat Shilla menceritakan kejadian kemarin. Dari awal hingga akhir, saat Iyel bertamu kerumahnya, saat suasana rumahnya yang terasa krik-krik. Tanpa ada yang ketinggalan.

"jadi gitu" akhir ucapan Shilla dengan sedikit tersipu malu.

Via tertawa bagai kesetanan. Ia merasa itu bukan Iyel si pentolan sekolah. Sedangkan Ify juga tertawa walaupun pelan tak seperti Via dan Agni hanya tersenyum. Membuat Shilla makin manyun.

Shilla yang tak mau kalah balik bertanya pada Via "terus lo tadi juga senyum-senyum. Kenapa?"

Via berdehem sebentar, kemudian ia menjelaskan kejadian kemarin saat ini membeli snikers baru miliknya. Tanpa ada yang ditutupi satu apapun.

Ify mengangguk mengerti "jadi lo yang ngasih sepatu itu ke Alvin?"

Via mengangguk "bukan karena gue suka loh ya sama dia."

"suka juga gak papa kok Vi" sambung Agni singkat, namun membuat Via mendengus.

***

Lain halnya dengan Shilla dan Via, lain pula dengan Iyel dan Alvin. Iyel sendiri bingung, kenapa ia dengan begitu nekatnya kerumah Shilla. Padahal ia janji untuk tidak membuat gadis itu geer. Namun perlakuannya yang seperti itu malah membuat Shilla makin berharap bukan?

Sedangkan Alvin memandangi Via dari belakang. Gadis itu unik. Pikir Alvin. Namun baru beberapa saat mereka memandangi. Bu Susi masuk dengan seorang gadis. Bu Susi menatap jutek kesetiap muridnya. Kemudian menyuruh gadis disebelahnya memperkenalkan diri.

"perkenalkan diri kamu, pada teman-temanmu" ucap Bu Susi jutek.

Gadis berambut sebahu itu tersenyum "perkenalkan nama saya Oika Putriana. Kalian bisa panggil saya Oik" Rio dan Iyel yang mendengar itu menegang ditempatnya.

Bu Susi mengangguk sekilas "kamu bisa duduk didekat Keke. Kalau ada yang ingin ditanyakan, nanti saja"

Oik melangkah duduk ditempat Keke yang tadi mengangkat tangannya. Iyel menatap Rio dengan pandangan yang entahlah. Sedangkan Oik tersenyum kearah Rio membuat pria itu menegang. Ify yang melihat kejadian itu hanya bisa menyerngit bingung.

***

Waktu istirahat dimanfaatkan Rio untuk menarik lengan Oik. Ify hanya mendengus melihatnya. Menurutnya, Rio pasti mempunyai satu hubungan dengan anak baru itu.

Sampai ditaman belakang sekolah Rio melepaskan tangan Oik yang tadi digenggamnya. Rio memeluk Oik erat seakan gadis itu bisa saja menghilang. Setelah puas memeluknya, Rio melepaskan dan tersenyum pada gadis itu.

Oik tersenyum dan membelai pipi Rio "apa kabar?" tanya Oik kemudian.

Rio mendengus "menurut kamu, setelah kamu ninggalin aku tanpa kabar gitu aja?"

"maaf" Oik tersenyum sedih "maafin aku Yo"

Rio mengangguk mantap "aku udah maafin kamu Ik"

Ify Is Mine [✔️]Onde histórias criam vida. Descubra agora