The Lost Memory II

Start from the beginning
                                    

'Merasa sangat merindukannya...' pegangan tangan kanan yabg kini berada didada kirinya sendiri mulai dipererat membuat kerutan kain menjadi menggumpal menjadi lipatan lipatan pada genggaman tangan kanan Akira

".. Ryuunota"

Dengan respon yang cukup baik Akira menoleh kearah seseorang yang memanggilnya yang ternyata Peter Elliora. Masih ingat dengannya? Seorang yang sebaya dengan Akira dan Shinri namun tak bersekolah. Mempunyai Makhluk Gaib Reape, salah satu Makhluk Gaib terkuat ke empat

"Ah, kau ternyata, Peter. Ada apa?" Tanya Akira setelah membenarkan letak posisi duduknya menghadap Peter yang berdiri

".. apa kau merasa kehilangan seseorang?" Kata kata sederhana namun terasa agak menusuk kejantung Akira. Ia yakin pasti gadis itu mendatangi Peter pula "Semua yang disini merasakan hal yang sama"

'Jadi begitu, inilah yang membuat suasana tiba tiba sepi?' Batinnya dengan tenang melihat keseluruh penjuru ruang makan ini. Semuanya nampak berfikir tentang sesuatu

'Ini agak aneh. Semua nya nampak kehilangan sesuatu, namun.. seolah mereka tak ingat apapun dengan benda kehilangan itu'

"Kami kembali" perpaduan suara tiga lelaki mulai muncul ketika pintu yang menjadi akses memasuki ruang makan markas ini terbuka. Seorang pria yang tak teralu tinggi (setinggi orang yang berumur 15 tahun) bersurai oranye pucat dan iris golden bulat. Ditengahnya terdapat seorang pria yang lebih pendek dari orang pertama berambut hitam pendek rapi dan beriris abu abu agak gelap. Dan orang yang terakhir adalah seorang pria yang lebih tinggi dari kedua orang sebelumnya dengan rambut berwarna putih agak acak acakkan dan iris mata golden agak tajam(?)

"Ah, Citagami, Zeva, Veto.. kalian sudah kembali? Makhluk Gaib lainnya menunggu kalian dihalaman belakang" ujar Nokii santai lalu menyeruput pelan lagi kopinya. Mereka mengangguk dan berjalan menuju halaman belakang kecuali Citagami, ia berjalan menghampiri Akira terlebih dahulu

"Dia belum kembali?"

"Siapa?"

"Aonohi Shinri"

Entah apa yang terjadi, rasanya ada sesuatu yang memukul jantungnya akibat lontaran dua kata yang diucapkan oleh Citagami. 『Aonohi Shinri』.. Mata Akira membulat sempurna dengan kekagetan yang luar biasa, namun tak biasa. Bingung? Bahkan yang merasakannya juga kebingungan dengan apa yang terjadi akan hal ini

"Ryuunota? Daijoubu ka?" Tanya Citagami bingung menatap tingkah laku aneh dari majikannya sendiri

"Ah?" Ia tersadar dari rasa kekagetannya, walaupun keringat dingun masih agak mengalir dari pelipis nya menuju dagunya "Ada apa?" Lanjutnya lagi ketika kesadaran dan ketenangan nya telah ia dapatkan kembali

"Aku ulang ya. Aonohi Shinri, belum kembali?" Jelas lagi Citagami dalam pertanyaannya yang sebelumnya

"Aonohi Shinri?" Melihat kelagatan yang aneh dalam master nya Citagami memahami jika Akira lupa dengan Shinri. Jangan lupa, nama Citagami berarti Kepintaran atau kejeniusan. Jadi tak salah ia jenius dan cukup pandai dalam strategi

"Tak ada, Lupakan" Citagami memutar tubuhnya dan memunggungi Akira lalu berjalan menyusul Zeva, dan Veto

"Ada apa dengannya? Ia nampak agak berbeda.." cibir pelan Citagami yang sudah berjalan jauh beberapa meter dari Akira sehingga ia -Akira- tak dapat mendengar cibirannya

"Ah, Kuu-tan... " suara alunan lembut dan juga moe (unyu) terdengar dari seorang gadis berambut putih agak keabu abuan pendek sebahu lebih dengan jaket yang kebesaran. Itu adalah Albio yang sudah di makeover oleh Akari dan kawan kawan beberapa bulan yang lalu "Okaeri.. (selamat datang)" tambahnya dengan senyum manis yang jarang ia lakukan

"Jangan tersenyum gitu, Kashiro-san" tegur pelan Citagami -nama aslinya Kuu Citagami- kepada Albio yang malah membuat Albio tertawa pelan

"Aku mencoba merubah kepribadianku, tau? Itu sedikit menyinggung perasaan pribadi ku. Namun, yaa.. memang ada benarnya jika lebih baik kita menjadi diri sendiri, kan?" Jelas gadis yang berfisik gadis kecil itu dengan raut wajah datar layaknya biasa yang ia lakukan selama ini

"Ya! Kau benar seperti biasa, Kuu-kun, Kashiro-chan~" jawab pria muda berumur 16 tahunan dengan rambut yang sangat stylish untuk zaman sekarang dengan warna biru yang mencoloknya itu. Sei Sabre, adalah namanya yang berarti Pedang Kesalahan. Kemampuannya memang hebat, namun tak sebanding dengan Zeva.

"Seichin.. jangan kau panggil Kuucchin dengan Kuu-kun~ lihat wajahnya sudah agak murka, lho~ ah, aku memanggilnya Kuucchin.. dan itu terdengar seperti Kucing~ aaah~ kau memang luar biasa Kuu~" gadis yang nampak berumuran 21 tahun itu berlagak gairah dengan oppai (cari tau sendiri :'v ) yang bergoyang akibat besarnya benda itu

"Dasar .. kalian iniii!!!" Aura oranye mulai berkobar layaknya api api yang berkoar koar jengkel dengan namanya yang dijelek jelekkan oleh Makhluk Gaib lainnya

"-GAAAH!! kalian bawel banget, sekarang kita harus membahas dengan menghilangnya Akano dan juga kontraktornya! Aku tau mereka tak melakukan sebuah misi, karna ' disana ' ia tak ada" potong Veto yang rasanya arahan ksalnya sudah mencapai ubun ubun. Semenjak ucapannya yang teriak teriak marah seperti itu suasana mencair menjadi hening. Mereka seolah tak ingin menatap satu sama lain. Padahal sebenarnya mereka sedang memikirkan sesuatu

Sesuatu yang membuat semuanya mungkin berubah

-------------------

Bereeees TwT)..
Maaf! Maafkan aku yang lama mengupdate karna saya benar benar kehabisan ide! Untuk 7 Days juga sama! Padahal aku sudah tau untuk endingnya loh!

Okay, lanjut tentang gambar yang aku pakai dalam chapter ini.. aku gambar sendiri lewat Hape (Handphone) ku .-.) Jadi maaf jika hasilnya tak memuaskan. Dan juga semakin lama semakin banyak typo yang bertebaran ya? Aku rasa tanganku semakin membesar dan juga aku mengetik cerita ini di Handphone selama ini

Lalu untuk kata oppai tadi. Silahkan cari sendiri ya? :'v ekekekee さようなら~ (Sampai Jumpa)

Chaotics-HnK1 [END]Where stories live. Discover now