Chap 1

583 44 2
                                    

Melbourne, 4 februari 2014

Tok..tok..tok

Suara ketukan pintu kamarnya membuat Lacey terbangun dari mimpi indahnya. Lacey membuka matanya perlahan, ia masih merasa sangat malas untuk beranjak dari tempat tidurnya.

"Lacey! cepet bangun! udah jam 7 nih" teriak seorang lelaki dari luar kamar Lacey.

"iyaa iyaa ini aku bangun" jawab Lacey sambil perlahan membuka matanya dan beranjak dari tempat tidurnya dengan sangat malas.

Ia berjalan mendekati jendela yang cukup besar dikamarnya, ia membuka jendela itu sambil menyipitkan matanya karena silaunya mentari pagi ini. Lacey tersenyum melihat kota Melbourne ini, kota tercintanya yang sebentar lagi akan ia tinggalkan.

'Aku akan sangat merindukan kota ini' batin Lacey.

30 menit kemudian, Lacey sudah siap dengan outfitnya yang sangat manis. Ia mengenakan kaos lengan panjangnya yang berwarna putih dengan gambar donat, yang ia padukan dengan rok pendek seatas lutut berwarna peach, tidak lupa juga ia menggunakan jam tangan peach kesayangannya. Sangat manis.

-----

Entah kenapa, rasanya aku sangat senang hari ini. Oh yap! hari ini aku akan pindah ke Sydney.

Lihat saja, kamarku telah dipenuhi dengan banyak sekali kardus, ya tentu itu barang barangku semua hehe.

"Lacey! cepet sarapan!" teriak lelaki itu lagi.

argh! aku sudah bosan mendengarnya. Segera aku keluar dari kamarku dan berjalan menuju dapur.

Di dapur sudah terlihat seorang lelaki yang sedari tadi terus memanggilku. Ia memandangku dengan matanya yang biru. Entah kenapa, ia terlihat tampan hari ini. Ya, dia kakakku, Louis. Louis Tomlinson.

"Pake baju aja kaya nungguin tom jerry baikan, lama banget!" tiba-tiba saja Louis mengomel tidak jelas. Aku benar-benar bosan mendengar omelannya setiap pagi.

"suka suka aku dong, ga ada urusannya sama kamu" jawabku tanpa melihat ke arahnya sama sekali.

Ia terus memperhatikanku, aku bisa melihatnya melalui ekor mataku.

"apasih ngeliatin terus, cantik ya? emang!" Aku berbalik ke arah nya sambil mengibaskan rambutku ala iklan iklan shampoo

"dih! cantik darimana nya, cantik engga jelek iya" Tidak bosan bosannya anak ini mengejekku.
Tapi aku tidak menghiraukannya, aku terus berjalan ke arah sandwich yang keliatannya sangat lezat. Ya! sandwich buatan mum memang yang terbaik!

Setelah mengambil sandwich, aku duduk disebelah Louis yang tengah sibuk dengan handphone nya.

"Main hp terus, chat sama siapa sih? punya pacar aja engga haha" Pikiran jailku tiba-tiba muncul begitu saja.
Aku merebut hp nya dan langsung melihat nama yang tertera di hp-nya, ya nama itu adalah James!

"kamu homo Lou? masa chat nya sama cowo sih? duhh takut ah" Ejekku sambil memandangnya dengan tatapan jijik yang dibuat-buat

"heh! enak aja kalau ngomong!" Louis menjitak kepalaku dengan keras. Aku mengusap kepalaku yang terasa sakit dengan wajah cemberut atau lebih tepatnya kesakitan.

-----

"jahat ih! sakit tau" Lacey memajukan bibir bawahnya. Duh, dia imut banget kalau lagi gini ya tuhan, kalau aku bukan kakaknya udah aku pacarin dari dulu.

Ya walaupun dia idiot, gak bisa diem, nyebelin, tetep aja cantiknya itu gak bisa ditutupin. Ah! apaan sih malah mikir gitu.

"lagian suruh siapa pake rebut rebut hp orang. Gak sopan!" Ucapku sambil mengelus rambutnya, tepatnya bagian kepala yang aku jitak tadi.

"ohh kamu orang? aku kira bukan hahahaha" Dia kembali mengejekku. Bener kan? dia nyebelin?

"Sialan!" Ucapku dengan tatapan tajam ke arahnya. Dia hanya terkekeh melihat aku seperti ini. Benar-benar bukan adik goals. Eh.

"Heh! kalian ini, berantem aja terus" Tiba-tiba saja mum lewat seraya membawa sebuah kardus yang lumayan besar "sini, udah beres kan sarapannya? bantuin mum bawain ini ke mobil"

"Siap mommyy!!" ucapku dan Lacey serentak. Tanpa basa basi kami pun bergegas membawa beberapa kardus kedalam mobil. Setelah selesai, waktunya mengucapkan selamat tinggal pada rumahku tercinta ini.

"GOODBYE MELBOURNE! I'LL MISS YOU!" Teriakan Lacey terdengar sangat nyaring.

Terlihat senyum lebar di wajahnya, tetapi terlihat juga matanya yang sudah berkaca kaca, satu kedipan lagi saja pasti air matanya jatuh.

"ah apaan sih nangis, cengeng banget" Ledekku sembari terkekeh dan mengacak rambutnya. Ia hanya tersenyum dan langsung masuk ke dalam mobil.

-----

Setelah melewati perjalanan panjang, akhirnya mereka sampai ditempat tujuan. Lacey turun dari mobil dengan semangat seperti anak kecil. Beda dengan Louis yang tetap memasang wajah sok cool nya.

"waahhh! wahhh! kalo mum bilang rumahnya kaya gini, aku sih mau pindah dari 2 tahun lalu waktu mum ajakin hehe" Seru Lacey kegirangan melihat rumah barunya.

"mum dad, pokonya aku gak mau kalau kamar aku deket sama Lacey. Kalian tau kan dia kalo dengerin musik, se-pelosok negri pasti bisa denger" Tibatiba saja Louis masuk kedalam pembicaraan. Lacey hanya memutar bola matanya kesal.

"hey! kalian udah dateng nih?" Tibatiba saja datang seorang wanita yang keliatannya seumuran dengan mum.

Mum langsung menghampiri wanita itu dan memeluknya.

"wah Joy! udah lama gak ketemu nih haha" Ucap mum sembari melepaskan pelukannya

"kalian masuk duluan gih, nanti mum sama dad nyusul. Kalian beresin dulu aja barang kalian. Inget! kamar kalian ada di lantai atas" Ucap dad yang ikut ikutan dengan mum yang sedang mengobrol ria.

"ah gini nih kalau ibu ibu udah ngerumpi" Lacey mendengus kesal sambil memutar bola matanya.

"lah ntar juga kamu jadi ibu ibu kaya gitu haha" Ejek Louis pada Lacey. Tetapi Lacey tetap saja tidak menghiraukannya, ia malah mempercepat langkahnya dan masuk kedalam rumah.

Sesampainya di dalam rumah, mereka langsung saling menatap, seakan-akan berbiacara 'aku yang akan mendapatkannya'.
Setelah saling memberi tatapan membunuh, mereka langsung berlari menaiki tangga, mencari kamar yang paling besar.

Mata mereka langsung tertuju pada salah satu kamar yang keliatannya sedikit lebih besar dibanding kamar satunya. Lacey dan Louis langsung bergegas memasuki kamar itu, tetapi sayangnya Louis duluan lah yang memasuki kamar.

"Yeay! aku menang!" Sorak Louis kegirangan

"ih enak aja! aku tau!" Lacey tak mau kalah

"heh! aku duluan tau yang masuk!" Begitupun dengan Louis yang sama-sama keras kepala.

"Ya jelaslah, kamu kan cowo! Pokonya kamar ini pumya aku!" Bentak Lacey seraya menahan dengusannya.

"Gabisa gitulah! siapa cepat dia dapat!'

Setelah cukup lama mereka adu mulut, tanpa sengaja Louis membentak Lacey.

"Pokonya ini punya aku!! kamu keluar!" bentak Louis

"L-lou?" Mata Lacey tampak berkaca kaca.

*****
Hai gaezzz, first ff nih :'v
Gaje? Banyak typo? Duh maklumin jha ya :'v
Selamat membaca,
-camcam

Remember//CalumHoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang