29

18.9K 1.3K 11
                                    

"Apa rencana lo selanjutnya?"

"Menurut lo?" Bian berpikir.

"Minta maaf sama cewek yang lo bully itu?" Ucap Bian menoleh pada Alline yang duduk di sampingnya. Mereka berjalan-jalan mengelilingi kota Bandung yang cukup padat di malam minggu setelah sebelumnya makan di cafe dan berakhir membeli jangung bakar di pinggiran jalan.

Alline terlihat memikirkan usul Bian sambil mengunyah jangung bakarnya. Ia lalu menghela nafas.

"Gue gak yakin bakal berani"

"Ya lo harus berani lah! Mau sampe kapan? Lo gak bakal tenang sebelum semuanya kelar, Al"

Alline menghela nafas untuk yang kedua kalinya.

"Harus ya?"

"Harus. Kalo lo emang beneran pengen memperbaiki semuanya"

"Oke. Tapi kapan gue bisa ke jakarta?"

"Nah! Sabtu depan kan tanggal merah? Jadi lumayan bisa pulang hari minggu. Gimana?" Tawar Bian. Alline diam, berpikir.

"Lo mau gak temenin gue?" Tanya Alline. Bian menoleh dengan mata sedikit melotot.

"Lo sama gue? Berdua? Ke Jakarta?"

"Kenapa emang?" Tanya Alline heran dengan ekspresi Bian yang sedikit berlebihan, menurutnya.

"Emang bonyok lo ngizinin?"

"Mungkin. Toh lo sama bokap kan pernah ngomong bareng. Jadi setidaknya bokap tau sama lo" ucap Alline.

"Itu beda. Masalahnya ini lo sama gue cuma berdua ke Jakarta" balas Bian. Alline terdiam mencoba mencerna perkataan Bian. Dan seketika ia sadar Bian telah salah mengartikan ucapannya.

"Dasar mesum! Pikiran lo pasti jorok. Di Jakarta kita bisa nginep di rumah tante gue. Dan bonyok mungkin bakalan percaya karna ada tante gue yang ngawasin. Yakali kita bakal tidur di hotel, berdua lagi. Mesum!" jelas Alline.

"Ohh kirain" sahut Bian sambil terkekeh.

***

"Woy ada yang berantem!"

Ezra menoleh, banyak murid yang berlarian mendahuluinya.

"Ehh! Ada apaan?" Tanyanya pada salah satu teman sekelasnya yang juga ikut berlarian.

"Itu tuh! Carel anak IPA 5 sama temen-temennya katanya di d.o karna kasus pembullyan. Dan katanya sekarang lagi ngamuk di kelasnya" jelasnya. Ezra melotot mendengarnya. Ia langsung berlari tanpa mengucapkan apa pun pada teman sekelasnya tadi.

Dan benar saja banyak murid yang mengerumbungi kelas IPA 5. Ezra mencoba menerobos untuk masuk ke kelas itu.

"Minggir!"

Ketika melihat Ezra berusaha untuk masuk, murid-murid di depannya langsung memberinya jalan dengan sukarela. Ezra berhasil masuk ke dalam kelas yang juga di penuhi murid-murid. Ia masih mencoba menerobos untuk mencari keberadaan Alline.

"Ezra!" Ezra menoleh saat mendengar namanya di teriaki.

"Sabrina mana?!" Tanyanya panik. Ada sedikit perasaan tidak suka di wajah Bian ketika Ezra menanyakan Alline dengan nada panik dan wajahnya yang terlihat khawatir.

"Noh" ia menunjuk di mana keberadaan Alline dengan dagunya. Ezra mengikuti arah yang di tunjukan Bian dan matanya langsung melotot.

"Lo kok biarin dia disitu?!" Tanya Ezra panik dan ia kembali mencoba menerobos untuk menyelamatkan Alline yang sedang kena amukan dari Carel dkk di pojokan kelas. Namun, tiba-tiba seragamnya di tarik dari belakang.

AloneWhere stories live. Discover now