13

23.8K 1.5K 12
                                    

Bian kembali ke mejanya bersama Alline setelah berbincang sedikit di belakang panggung dengan...entah siapa, mungkin manager cafe.

"Gue keren gak barusan?" Tanya Bian pada Alline yang duduk di hadapannya.

"Biasa aja"

"Seharusnya gue gak perlu nanya lagi sih, karena itu udah pasti. Cuman lonya aja malu-malu buat ngakuin"

"Whatever"

"Ooo gue tau nih. Lo nyoba buat ngodein gue kan?" Alline menatap Bian bingung, ia menaikkan salah satu alisnya.

"Ngode?"

"Yap. Lo mau gue ngedekap lo kan? Ngasih lo jaket pas lo kedinginan? Menggenggam tangan lo? Ngejemp-"

"Cukup. Gak usah kepedean. Aku mau lagu ini karna aku lagi suka sama lagu ini. Bukan karna mau ngode kamu atau apalah itu"

"Gak usah ngeles deh. Ngaku gak lo" ucap Bian sambil mencolek dagu Alline.

"Apasih!"

"Udah deh Al. Lo normal kok suka sama gue"

"Bian diam! Aku mau makan!"

Bian terkekeh melihat raut muka kesal Alline.

"Iya deh iya jutek"

***

'Tok...tok...tok'

"Non?"

"Masuk aja bik, gak dikunci kok"
Bi Anti membuka pintu kamar Alline.

"Diluar ada temenya non" ucap Bi Anti. Alline langsung menatap Bi Anti terkejut.

"Hah dia ngapain kesini pagi-pagi gini?"

"Gak tau non"

"Yaudah. Nanti saya turun bik"

Bi Anti mengangguk lalu keluar dari kamar Alline. Alline tak perlu repot-repot bertanya siapa yang di maksud teman oleh Bi Anti. Itu sudah pasti Bian. Hari ini bukan hari minggu. Ini hari kamis dan kebetulan hari ini adalah hari libur nasional.

"Ngapain sih dia?" Ucap Alline sambil menuruni tangga. Ia berjalan menuju pintu.

"Ngapain sih pagi-pagi ganggu orang?" Ucap Alline setelah ia melihat punggung Bian.

Bian berbalik dan tersenyum.

"Assalamualaikum. Pagi Al"

"Ngapain sih pagi-pagi ganggu orang?" Ulangnya.

"Cuma mau ngajak lo sepedaan aja sih. Gue pengen ngabarin, tapi pulsa abis. Jadinya langsung kesini deh" jelas Bian. Alline berpikir.

"Udah lama gak sepedaan"

"Masuk, mau ganti baju dulu"

"Gue nunggu disini aja"

"Oke" Alline melenggang menuju kamarnya.

Setelah selesai ia langsung turun kebawah. Alline memang sudah mandi sejak setengah jam yang lalu, jadi ia hanya mencuci mukanya. Alline berjalan menuju garasi untuk mengeluarkan sepedanya.

"Yuk" ucap Alline semangat. Bian tersenyum melihat semangat Alline.

"Yuk" Bian menaiki sepedanya. Mereka lalu keluar dari pekarangan rumah Alline.

Jalanan masih sepi karena ini baru jam 5 pagi. Matahari pun masih malu-malu untuk menampakkan dirinya. Udara yang di hirup sangat segar karena tadi malam hujan turun dengan derasnya.

"Lo keliatan seneng banget. Seneng ya di ajak sepedaan sama gue?" Tanya Bian sambil menaik turun kan alisnya dan tak lupa seringainya.

"Masih pagi udah kambuh aja penyakitnya. Dasar gak waras"

AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang