lost star

1K 56 21
                                    

"Dek, lo serius mau balik?" Rafa yang tadinya fokus sarapan, jadi nggak fokus kepikiran omongan adeknya.

"Adek serius, Mas. Adek mau pulang." Jungkook duduk terus makan roti sama minum susu coklat kesukaannya yang udah dibikinin sama Rafa. Sebenernya Jungkook nggak pengen sarapan sih, tapi kasian Rafa udah bikinin sarapan masa nggak dimakan?

"Dek, lo inget nggak alesan lo ngerengek sama gue, sama bunda, sama ayah buat ke sini karena apa?"

"Keisya." Jungkook jawab seadanya.

"Terus lo yakin mau balik ke Jakarta? Nanti Keisya---"

"Adek ke sini kan karena mau ketemu Keisya, nah sekarang Adek udah cukup ketemu sama Keisya-nya. Adek juga udah mastiin sendiri kalo Keisya baik-baik aja di sini, tanpa Adek." Jungkook senyum.

Entah ini kebohongan keberapa yang Jungkook lakuin selama di Sydney. Jungkook pulang bukan karena udah cukup ketemu sama Keisya-nya, tapi karena Jungkook nggak kuat kalau lama-lama liat Keisya sama Changkyun. Buat apa Jungkook nyiksa dirinya sendiri? Jungkook nggak terlalu bodoh buat ngebiarin dirinya sendiri jatuh terlalu dalem ke luka ini. Jungkook mau pulang. Udah itu aja.

"Ya udah kalo gitu. Gue pesen tiket yang sore ya?"

"Iya."

"Telpon bunda sama ayah dulu, biar nanti mereka jemput lo di bandara Soetta. Gue kan masih ada tugas di sini, nggak bisa nemenin lo sampe Jakarta. Paling sampe bandara aja."

"Gapapa, Mas. Adek ngerti kok."

Rafa tau, adeknya bohong sama dia. Jungkook sakit hati sama Keisya. Rafa tau. Sedih deh liat adek satu-satunya kayak gini, tapi Rafa juga nggak bisa nyalahin Keisya karena emang Keisya nggak salah apapun. Jungkook yang udah ngebiarin perasaannya terlalu jauh buat Keisya.

Selesai sarapan, Rafa mesenin tiket dari Sydney ke Jakarta buat Jungkook, sementara Jungkook masuk ke kamarnya mau nelpon bunda.

"Halo, Bunda..."

'Sayang, apa kabar, Nak? Sehat?'

"Baik kok, Bunda. Bunda sama ayah gimana? Sehat kan?"

'Sehat, Sayang. Mas Rafa bagaimana?'

"Mas Rafa sehat kok, Bun. Oh ya, Bunda..."

'Ada apa, Sayang? Adek kenapa?'

"Adek mau pulang, Bun..."

'Adek mau pulang? Adek yakin? Kenapa, Nak? Ada masalah di sana? Adek nggak bertengkar sama Mas kan?'

"Nggak kok, Bun. Adek nggak berantem sama Mas Rafa. Adek... Adek kangen sama Bunda, sama ayah... Adek mau pulang..." Jungkook sekuat tenaga nahan air matanya biar nggak netes. Kalau sampe kedengeran Jungkook nangis, Bunda Nisa bisa panik.

'Sayang... Bunda juga kangen sama Adek. Kapan rencana Adek pulang?'

"Mas Rafa pesen tiket yang nanti sore, Bun. Nanti Bunda sama ayah jemput Adek ya? Soalnya Mas Rafa nggak ikut pulang, Bun, kan masih ada tugas di sini."

'Iya, Bunda sama ayah pasti jemput Adek di bandara ya. Nanti Adek kabari Bunda kalau sudah mau berangkat.'

"Iya, Bun."

'Adek hati-hati ya? Jangan bicara sama orang asing selama perjalanan nanti. Bunda sayang sama Adek.'

"Adek juga sayang sama Bunda. Udah ya, Bun. Adek mau beresin barang-barang Adek dulu takut ada yang ketinggalan."

Remember WhenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang