Fourty Three

17.4K 1.1K 40
                                    

Lisa duduk di teras rumahnya dg menikmati secangkir teh. Ia membolak balik majalah bayi ditangannya dg antusias. Senyuman tak lepas dari bibir manisnya.

Tiba2 ponselnya berdering menanandakan adanya sebuah panggilan. Lisa mengambil ponsel dari atas meja dan segera mengangkatnya.

"Hallo"

Seseorang sedang berbicara dgnya diseberang sana. Membuat Lisa mendengarkannya secara serius.

"Jangan sentuh atau sakiti dia. Biarkan saja seperti itu. Aku hanya membutuhkannya untuk membuat perjanjian. Setelah itu dia sama sekali tidak berguna"

Lisa tersenyum sinis saat orang2 disana menyanggupi keinginannya.

"Kirimkan fotonya padaku sekarang!! Aku sudah tidak sabar menunggu reaksinya" ucap Lisa lagi dan kemudian menutup panggilannya.

Lisa tersenyum lagi penuh makna. Ia patut senang karena apa yg ia inginkan akan segera terwujud.

Flashback on.

Lisa meluruhkan tubuhnya ke lantai. Ia memandang kepergian Ali dg luka yg menyayat di hatinya. Kata2 Ali membuat kebencian di hatinya semakin dalam.

Kenapa terasa sangat sulit, hanya karena ingin bersama dg pria yang ia cintai.

"Selama ini gue yg cinta sama lo, Li. Gue yg slalu ada buat lo. Tp kenapa justru cewek brengsek yg br beberapa hari lo kenal yg mampu bkin lo jatuh cinta. Kenapa bukan gue, Li?? KENAPA????"

Lisa menangis tersedu. Bagaimana jika Ali benar2 melakukan tes DNA. Semuanya akan hancur. Semua rencananya akan berantakan. Ia akan kehilangan Ali, ia akan kehilangan dia selamanya.

Engga...

Itu semua tidak boleh terjadi. Ali hanya miliknya. Dan akan selamanya jadi miliknya.

Lisa bangkit dan berdiri. Ia meraih ponsel yg berada di atas nakas dan segera menekan tombol seseorang.

"Hallo" ucap Lisa saat telfonnya diangkat oleh seseorang "Gue punya tugas buat kalian!!!"

Lisa terdiam sesaat sebelum melanjutkan perintahnya.

"Cari yg namanya Prilly Bratajaya, cari dimanapun dia berada!! Gue ga mau tau, kalian harus bisa culik dia. Dan bawa dia jauh2 sebelum apa yg gue mau terwujud!! NGERTI!!!"

Lisa menutup telfonnya. Ia tersenyum licik dan memicingkan matanya.

"Lo ga akan pernah bisa lari dari gue, Li. Ga akan bisa!!!"

Flashback off.

Lisa masih saja tersenyum. Mengingat betapa mudahnya menemukan gadis sialan itu. Dan itu semua berkat orang2 suruhannya yg dg cepat mencari keberadaan Prilly.

PING

Sebuah pesan masuk baru saja Lisa terima. Dan dg antusias Lisa membuka pesan tsb.

"Selamat menikmati hadiahmu, Ali sayang!!!"

Lisa mengirimkan sebuah foto yg baru saja ia terima pada Ali. Dan kemudian ia kembali menikmati aktifitasnya dg hati bahagia.

***
Digo memarkirkan mobilnya sembarang. Disusul Ali yg ada dibelakangnya. Dg berlari mereka segera masuk ke dalam rumah Digo.

Didalam sudah terlihat Pedro, Tristan, dan beberapa orang dari kepolisian. Disana juga terlihat Mrs.Alexander yg nampak menangis. (*pak Alex ceritanya keluar kota..jd kg ada)

Ali dan Digo berlari mendekati mereka yg segera menoleh ke arah Ali dan Digo.

"Gmn kejadian ini bisa terjadi??"

My Strawberry ChiliWhere stories live. Discover now