Fourty Two

16.5K 1.1K 24
                                    

Pagi menjelang. Matahari sudah nampak wujudnya dg sinar yg cerah pagi itu.

Digo membuka matanya perlahan. Menyesuaikannya dg sinar matahari yg menyilaukan matanya. Digo yg tertidur diruang kerjanya segera bangun dan menuju kamar mandi.

Jam menujukan pukul 6 pagi. Suasana rumah Digo masih sepi. Digo yg sudah berpakaian rapi segera berjalan keluar. Ia melirik pintu kamarnya yg masih tertutup rapat. Kemudian ia berjalan mendekati kamarnya dan membukanya perlahan. Ia melihat Prilly masih tertidur nyenyak. Digo tersenyum dan menutup pintu kamarnya lagi.

Digo meraih kunci mobilnya. Hari ini ia akan menemui seseorang. Seseorang yg menelfonnya semalam. Ali. Ia akan bertemu dg Ali.

Seharusnya semalam Ali memintanya bertemu. Namun keadaan Prilly yg masih blm sehat memaksanya untuk menunda pagi ini. Ia segera menggas mobilnya dan menuju apartemennya, dimana ia dan Ali akan bertemu disana.

Jalanan pagi itu belum sepenuhnya macet. Sehingga Digo bisa leluasa memacu mobilnya dg kecepatan tinggi. Dan hanya dg waktu beberapa menit saja, Digo sudah sampai di apartementnya.

Digo memarkir mobilnya dan segera turun menuju ke dalam. Ia menyapa satpam yang bertugas disana, kemudian berjalan menuju lift. Namun saat ia berjalan, matanya menangkap sosok yg sedang tertidur disofa yg ada di lobi. Hal itu membuat Digo menghentikan langkahnya.

Ali??

Perlahan Digo mendekati Ali yg sedang tidur di sofa.

Apa dari semalem dia disini??

Digo menepuk pundak Ali perlahan dan membangunkannya.

"Ali"

Ucapan Digo membuat Ali mengerjapkan matanya. Dan kaget melihat Digo sudah ada disana.

"Digo…"

Digo mengangguk dan kemudian mengajak Ali menuju penthousenya.

"Ayo kita masuk ke dalam. Sepertinya km butuh kopi!!!"

Digo berlalu dg Ali yg mengikutinya menuju ke dalam penthousenya.

Digo menyuruh Ali duduk pada sebuah sofa kemudian ia berjalan ke dapur untuk membuat kopi.

Ali merebahkan tubuhnya pada sofa. Menyandarkan kepalanya kebelakang dan memijit kepalanya pelan.

"Apa km menunggu semalaman??"

Digo datang dg membawa dua cangkir kopi ditanganya.

"Ya. Aku hanya malas pulang"

Ali menegakan tubuhnya dan duduk bersandar pada sofa.

"Minumlah. Itu akan membuatmu sdikit fresh"

Digo memberikan secangkir kopi pada Ali dan kemudian menyeruput kopinya sendiri.

"Thanks"

Suasana sepi tercipta diantara mereka smp Ali mulai bertanya pada Digo.

"Apa dia bersamamu skrg??"

Digo menatap Ali yg dg wajahnya penuh dg tanda tanya.

"Malam itu aku melihatmu membawanya. Jadi selama ini kalian sudah saling mengenal??"

Digo meletakan cangkirnya di atas meja, sebelum menjawab pertanyaan Ali.

"Dia adalah mahasiswi dikampusku. Gadis yg pernah aku ceritakan padamu waktu itu."

Digo berhenti sejenak, lalu meneruskan kata2nya.

"Putriku menyukainya, dan menginginkan Prilly untuk menemaninya sehari2. Awalnya Prilly menolak, namun karena suatu kejadian akhirnya dia mau menjaga putriku"

My Strawberry ChiliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang