Thirty One

19.6K 1.2K 33
                                    

Ali dan teman2nya sedang dalam perjalanan pulang menuju Jakarta. Jam menunjukan pukul 4 sore saat mereka menyelesaikan tugasnya di pabrik. Sedari tadi sampai sekarang, Ali hanya diam saja. Ia bahkan menjawab pertanyaan dr teman2nya seadanya. Tidak seperti Ali yg biasanya, ia lebih memilih menjauh dr teman2nya dan melakukan kegiatannya sendiri. Hal itu pasti membuat teman2 Ali bingung. Tapi tidak dg Lisa.

Saat ini Ali lebih memilih duduk di dpn. Disamping Kevin yg sedang mengemudi. Dan membiarkan Lisa dan Adit dibelakang. Ali lebih memilih diam dan memandang keluar jendela daripada ikut bercanda dg teman2nya.

Lisa tak pernah lepas menatap Ali meskipun dari belakang. Ia sedikit kesal karena dari tadi pagi sampai sekarang Ali tidak mau bicara padanya, bahkan tidak menatapnya sama sekali. Tapi Lisa tidak ambil pusing. Karena sebentar lg. Mau tidak mau Ali harus selalu menatapnya. Karena hanya akan ada dia disisi Ali. Mengingat hal itu membuat Lisa tersenyum. Apalagi membayangkan bisa memiliki Ali selamanya.

Hari sudah hampir gelap saat mereka tiba di Jakarta. Kevin melajukan mobilnya membelah kemacetan ibu kota. Hingga mereka sampai di depan rumah Ali.

Ali mengemasi barang2nya di dalam mobil Kevin dan mengucapkan terimakasih pada teman2nya.

"Thanks"

Ali menjabat tangan Kevin dan melambai pada Adit. Lalu kemudian ia turun setelah mendapat balasan dr teman2nya.

"Sama2 bro. Sampai jumpa di kampus"

Ali mengangguki ucapan Kevin dan melihat mobil Kevin yg kembali melaju.

Ali menghembuskan nafasnya. Menyeret tas ranselnya dan berjalan masuk ke dalam rumah dg lemas. Ia langsung menuju kamarnya tanpa menghiraukan orang2 yg menyapanya.

Ali masuk ke dalam kamarnya dan langsung menutup pintunya. Ia menaruh tasnya sembarang dan langsung menuju tempat tidur. Merebahkan tubuhnya dan menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya. Tapi ia tidak tidur. Ali menangis. Menangis dalam diamnya sampai ia lelah dan benar2 tertidur.

***
Sementara itu.

Prilly sedang ada di rumahnya. Ia mengambil beberapa baju untuk ia bawa ke rumah Digo. Sekali2 ia melihat ponselnya menunggu kabar dari Ali. Namun hari mulai gelap tapi kekasihnya itu belum memberinya kabar.

Apa mungkin tidak jadi pulang?

Prilly menghembuskan nafas. Dan menutup tasnya kemudian keluar kamar. Ia sudah janji pada Digo tidak akan kembali malam2.

Prilly menemu Kanayu sebelum pergi.

"Kak" panggil Prilly pada Kanayu.

"Ya Prill"

Mendapat panggilan dr Prilly, Kanayu segera mendekat.

"Ali udah hubungin kakak? Apa dia jadi pulang hari ini?"

"Blm tu, Prill. Emang dia blm ngbarin km?"

Prilly hanya menggeleng.

"Ya udah. Aku harus pergi. Aku akan menginap lagi di rumah temen aku, mungkin 2 smp 3 hari, kak. Nti klo Ali udah pulang. Bilang suruh hubungin aku!! "

"Ok. Nanti kakak smpein. Km ati2 ya!!"

Prilly tersenyum dan mengangguk.

"Bye, kak"

Prilly segera bergegas dan kembali ke penthouse Digo.

....skip.....

Hapir 3 hari berlalu. Namun Ali dan Prilly belum juga bertemu.

Hari itu dimana Ali pulang dari tugasnya. Kanayu yg juga baru pulang dari rumah Prilly mendapati adiknya sudah pulang dan tertidur. Namun saat Kanayu ingin membangunkan Ali. Ia melihat adiknya menggigil dg suhu badan yg sangat panas. Sontak hal itu membuat Ayu khawatir. Ia segera memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Ali. Dan dokter menyuruh Ali untuk istirahat beberapa hari. Kanayu ingin menghubungi Prilly dan memberitahukan keadaan Ali. Namun Ali melarangnya. Ia tidak mau Prilly khawatir padanya. Kanayu hanya bisa pasrah dan mengikuti keinginan Adiknya itu.

My Strawberry ChiliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang