Twenty Seven

20.8K 1.1K 14
                                    

Prilly merapikan selimut Abel. Menyelimuti gadis cantik yg sdg tertidur dg senyum yg mengembang dlm tidurnya. Ntah apa yg sedang ia impikan. Hal itu membuat Prilly ikut tersenyum. Ia membelai rambut Abel dan kemudian mencium kening gadis itu.

Prilly bangkit dari tempat tidur Abel dan menuju kamar mandi. Prilly membuka pintu kamar mandi dg sangat pelan dan segera masuk ke dalamnya. Prilly berjalan menuju wastafel dan mematut dirinya didepan cermin. Ia membayangkan wajah Abel yg tak henti2nya menebar senyuman dan tawa ceria khas anak kecil hingga siapapun yg melihatnya ikut bahagia karenanya. Ibu Digo juga mengucap terimakasih padanya karena telah bersedia menjaga cucunya. Wanita paruh baya itu nampak ramah dan lembut pada Prilly. Sejenak Prilly tersenyum namun kemudian wajah cantiknya nampak murung. Skrg wajah Ali yg muncul dalam ingatannya. Menyembunyikan hal ini pada Ali pasti tidak akan baik nantinya. Tp apa Ali akan membiarkannya begitu saja merawat anak seorang laki2 yg masih muda yg merupakan seorang duda. Mungkin umur Ali dan Digo sama. Hanya saja Digo sudah memiliki anak sedangkan Ali belum. Hal ini membuat Prilly dilema. Ia membasuh wajahnya dg air. Menatap lurus ke dpn dan ia memantapkan hatinya.

"Gue harus bilang. Mungkin klo gue terus terang Ali bisa bantu gue. Dan dia ga akan salah paham"

Prilly mengangguk2 di dpn cermin. Ia sudah memutuskan untuk terus terang pada kekasihnya itu. Ya. Itu lebih baik.

Prilly sekali lg membasuh wajahnya dan mengusapnya dg handuk. Lalu kemudian ia kembali ke kamar Abel.

Prilly berjalan menuju tempat tidur Abel. Melepas sepatunya dan segera tidur disamping Abel.

Cup*

"Good night sweetheart"

***
Matahari nampak sudah menerangi kamar Ali. Disana terlihat Kanayu sedang menyiapkan keperluan adik semata wayangnya itu. Dan memasukan barang2 Ali ke dlm tas ransel milik Ali.

"Udah semua kak?" Tanya Ali yg baru keluar dari kamar mandi dg rambut basah yg ia usap dg handuk.

"Udah kok. Semuanya udah gue masukin ke dlm. Skr gue mau bikin sarapan dulu dibawah. Lo siap2. Ok"

"Ok…"

Kanayu segera bergegas meninggalkan Ali dikamar.

Ali meraih ponselnya di atas nakas dan mengecek tidak ada panggilan atau sms dari Prilly. Kemudian Ali meletakan ponselnya lagi dan segera bersiap2.

Ali mengecek barang2 bawaannya lagi sebelum ia turun kebawah dan berangkat. Karena dari suara yg di dengar Ali. Sepertinya tmn2nya sudah datang untuk menjemput.

Setelah semua siap. Ali segera turun kebawah dan menemui teman2nya.

"Pagi…"

Ali menyapa tmn2nya yg sudah duduk manis di meja makan mencicipi masakan Kanayu.

"Lo semua dtg2 pagi2 ternyata mau numpang makan…ck"

"Ya elah Li. Gue sbenernya udah kenyang tp masakan kak Ayu melambai2 jd gue laper lg" ucap Adit smbil memegang perutnya

"Woo…dasar lo nya aja yg gentong"

Tmn2 Ali yg lain hanya menanggapi dg tawa tingkah dan kelakuan temannya itu.

Mereka segera menghabiskan sarapan mereka dan berangkat menuju tempat penelitian mereka.

***
Prilly mengerjap2kan matanya. Rasa kantuknya benar2 membuatnya enggan membuka mata. Namun ia merasan sebuah tangan yg menusap2 wajahnya. Dan perlahan Prilly membuka matanya. Ia melihat Abel tersenyum padanya dan sedang membelai pipinya.

"Celamat pagi kakak piyi…"

Suara lucu Abel membuat Prilly tersenyum padanya.

"Pagi…"

My Strawberry Chiliजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें