something more

Začít od začátku
                                    

"Ya ampun, Kei, cuma lampu mati?!" Changkyun nggak abis pikir, kenapa gara-gara lampu mati doang, Keisya sepanik ini?

"Gue takut, Em." Keisya nangis.

"Kei, jangan nangis. Ayo coba gue liat dulu. Udah ah jangan nangis." Changkyun yang tadinya mau marah sama Keisya nggak jadi, karena Changkyun sadar Keisya beneran setakut ini.

Changkyun pegang tangan Keisya, Keisya ngikutin dari belakang. Modal cahaya dari flash kamera di hpnya Changkyun, mereka masuk ke kamar Keisya. Changkyun ngecek lampu kamar Keisya yang mati.

"Gimana? Apanya yang rusak?" Keisya cuma berharap kalau lampu kamarnya gapapa, dan bisa cepet nyala lagi.

"Kita panggil teknisi apartment-nya aja, Kei."

Sebenernya Changkyun nggak ngerti soal ginian, tapi dari pada liat Keisya nangis karena ketakutan kayak tadi, mending Changkyun boong biar Keisya ngerasa nggak takut lagi. Changkyun langsung nelpon bagian teknisi buat benerin lampu kamarnya Keisya. Ada gunanya juga kan nyimpen nomor hp teknisi apartment sini. Kalau mau nomor tukang laundry juga minta aja nomornya sama Changkyun, dia punya.

Selama Changkyun nelpon teknisi, tangan Keisya nggak lepas dari lengannya Changkyun. Keisya takut.

"Udah, udah gue telpon. Katanya sepuluh menit lagi mereka ke sini, masih benerin listrik di apartment lain."

"Lo temenin gue di sini ya, jangan ninggalin gue sendiri."

"Ya, gimana mau ninggalin.." Changkyun nyorot tangan Keisya yang dari tadi megangin lengan Changkyun pake flash kamera hpnya. "Lo dari tadi megangin gue kenceng banget, Kei, gue mana bisa kabur." Changkyun nyindir.

"Abis gue takut." Keisya masih tetep megangin lengannya Changkyun walaupun udah diledek.

Mumpung di kamar Keisya, Changkyun sengaja nyorotin flash kamera hpnya ke segala arah di kamar Keisya. Dari mulai kasur, lemari, meja, semuanya.

"Kamar lo rapi banget.. Eh, apaan tuh, Kei?" Flash kamera hp Changkyun fokus ke satu benda.

"Gue pernah liat bentuknya, cuma namanya gue lupa. Siapa--"

"Buzz. Namanya Buzz." Keisya langsung jawab pertanyaan Changkyun.

"Ah iya, si Buzz. Itu apaan, Kei? Pajangan?"

"Bukan, itu alarm."

"Wah, bagus juga alarm bentuk si Buzz, jarang-jarang kan ada yang punya. Buat gue boleh nggak, Kei?"

"NGGAK BOLEH!" Keisya relfeks teriak pas Changkyun mau minta alarmnya. "Ah, udah yuk nunggunya di luar aja." Keisya narik-narik bajunya Changkyun.

Mereka jalan ke luar apartment sambil lanjutin omongan tadi.

"Kenapa nggak boleh? Itu kan gambar cowok, Kei." Sampe di depan apartment, Changkyun duduk lesehan di depan pintu apartment, Keisya ngikutin.

Keisya senderan di tembok depan apartment-nya, Changkyun duduk di sebelahnya. Keisya ngantuk sebenernya, tapi lampu kamarnya mati, mana bisa dia tidur? Keisya meremin matanya. Changkyun sadar temennya itu ngantuk. Changkyun cuma ngeliatin sambil senyum.

Remember WhenKde žijí příběhy. Začni objevovat