0.1

15.9K 1K 3
                                    

Aku tidak memperhatikan apa yang Mrs. Callaghan katakan, tidak sama sekali, semenjak cowok tadi memperkenalkan dirinya di depan kelas.

**

"Silahkan masuk," ucap Mrs. Callaghan halus.

Kelasku serasa seperti mall yang mengadakan sale besar-besaran --menjadi berisik dengan bersamaan seseorang yang di panggil Mrs. Callaghan memasuki kelas.

"Silahkan perkenalkan dirimu kepada semua murid di kelas ini." perintah Mrs. Callaghan.

Dia berdeham yang membuat perempuan di kelas berteriak histeris lalu berbisik-bisik. Sangat random.

"Anjir ya ni cowok .."

"Gue nanti nanya id line-nya aja dah."

"Macam menatap calon imam, masya Allah."

Gila! Aku menghembuskan nafas lelah lalu mengusap wajahku berkali-kali. Kenapa harus satu kelas, coba?! batinku.

"Nama gue Aiden Blake, singkatnya Aiden. Kalian boleh manggil gue dengan nama apa aja, asal sopan." ia tersenyum.

Kelasanku langung menjawab dengan "ohh" terutama kaum perempuan. Aku juga menjadi bagian mereka, namun aku tidak segila mereka yang sampai-sampai menatap Aiden penuh dengan sejuta harapan. Berfikir jika langsung di pinang kali .. dasar!

"Kalo manggil sayang gak papa kan? Itu termasuk sopan, kan ya?" ceplos Anne.

"Lenjeh lo!" teriak lainnya.

"Boleh," jawab Aiden, aku menaikkan alisku kaget. Namanya juga cowok.

Jawaban dari Aiden mampu membuat Anne tidak bereaksi di tempat. Aku mengakui jika cowok itu tampan dan gak bosen kalau di tatap lama-lama. Tapi sifatnya itu loh, bikin ilfeel.

"Jika sudah, kamu boleh duduk di bangku pojok kanan, Aiden." ucap Mrs. Callaghan

"Thankyou, Mrs." ucapnya, Mrs. Callaghan mengangguk ramah.

Namun Aiden tidak melangkahkan kakinya, ia masih berdiri di depan. Seperti mencari sesuatu, aku gak tau dia lagi nyari apa. Sampai pertanyaan Mrs.Callaghan membuatnya tersadar kembali, "ada yang bisa saya bantu?"

Ia mengangguk, "ada Sky .. um, Skyler?" tanyanya, aku membulatkan mata.

Semua pandangan langsung tertuju padaku dalam hitungan detik, thankyou Aiden! I feel uncomfortable right now. Batinku berucap. Aku berdeham berusaha tenang seraya menaikkan tangan. "Ohh, hai." katanya seraya menyapaku menggunakan alisnya yang sengaja dinaikan.

Aku tersenyum kikuk membalasnya.
"Apasih maksudnya?!" gumamku kesal.

"Ada lagi?" tanya Mrs.Callaghan. Aiden menggeleng, "cukup, itu aja."

"Mrs.Callaghan!" Emma mengacungkan tangannya, namun saat Aiden berjalan menuju tempat duduknya ia menjerit. "Tunggu dulu!"

Aku terkekeh karena melihat Aiden sempat terkejut akibat jeritan Emma, "hah? gua?" tanya Aiden. Emma mengangguk semangat.

"Yak sekali lagi ya, maaf." ucap Mrs.Callaghan, sedangkan Aiden membalasnya dengan senyuman.

"Tanyain udah punya pacar belom,"

"Jangan-jangan, tanyain nomor hp-nya aja!"

Bisik-bisikan yang terdengar jelas membuatku mendesah kesal. Centil!

Emma berdeham untuk menandakan jika ia sudah siap untuk menanyakan pertanyaan pada Aiden. "Lo dulu sekolah dimana, itu yang pertama. Yang kedua, lo anak ke-berapa. Yang ketiga .. boleh bagi nomor hp-nya?"

The Badboy Next DoorDove le storie prendono vita. Scoprilo ora