Second

1.8K 99 6
                                    

"Hai, tetangga!! ups-"

Anya menutup mulutnya dengan sebelah tangan setelah mengeluarkan suara melengkingnya yang menurut Dara adalah "nada kematian".

tidak terusik, Gerald malah menekan lebih keras headset di telinganya lalu lanjut menyalin catatan matematika pak Tobing.

"Hai, teman blok" Anya tersenyum setelah mencoba memelankan suaranya. Mengerjap dua kali, Anya cemberut seraya mengetuk-ngetukkan jarinya di atas meja. Gerald melirik sekilas lalu menghela nafas seraya membalikkan halaman bukunya.

"Muka lo jelek"

"Makasi" Jawab Anya melengking, lagi.

Sesungguhnya Anya merasa tersipu atas pujian Gerald padanya.

Setelah hening beberapa lama di tengah keriuhan kelas, Anya akhirnya berani bertanya setelah beberapa kali mangap-mangap. "Lo udah buat pr fisika belum? Gue gak ngerti, Rald. Ajarin gue ya? gue mau kok ngerjain di rumah lo-"

"Fisika gak ada PR, bodoh."

Anya memukul jidatnya. "Kalau gitu gue mau buat tugas bahasa indonesia aja deh. Ada tugas kan, Rald?. Bu Ningsih rese banget ngasi tugas sebaskom, ya gak?"

"tugas bahasa indonesia udah di bahas barusan, tolol."

"yaah. terus apa alasan gue ke rumah Gerald?" Gerutu Anya.

Alis Gerald bertaut, pulpen di genggamannya berhenti bekerja. "Apa lo bilang?"

Anya terkesiap, "gue ada bilang apa emang?"

"Lo-"

"Rald!. Maaf banget ya, gue mau ke belakang dulu, udah kebelet nih. Gak tahan."

Tanpa aba-aba, Anya berdiri lalu berlari keluar kelas.

Gerald mendesis seraya mengambil power bank-nya yang terjatuh karena tersenggol lengan Anya.

"Dasar ceroboh."

**

"Bantu gue, yo!"

"Bantu apaan sih?"

"ituu, yang tadi."

"Apaan?" Tanya Tio, lelah. Anya menarik lengan seragam Tio saat pria itu sibuk dengan pacar-nya.

Siapa yang suka kalau lagi pacaran di ganggu?

"Kalau dia menang gimana?" Tanya Tio akhirnya seraya menutup ensiklopedi di tangannya.

Anya langsung bersemangat, ia menjatuhkan pantatnya di samping Tio lalu mengerjap.

"Gue gak mempan sama puppy eyes lo" Sungut Tio.

"Oke, no problem. Gue juga gak suka sama pacar lo." Mata Anya melirik sekilas buku ensiklopedia di tangan Tio di ikuti dengan pandangan Tio yang seolah mengatakan maksud-lo-apa?

"Lo tau kan permainan botol berputar?"

Tio menggeleng,namun tidak juga bertanya lebih lanjut.

"lo, Dara, gue, sama Gerald harus bentuk lingkaran. misalnya kalau gue yang muter botolnya terus berhentinya di Gerald, gue harus menjelaskan apapun tentang Gerald. kalau gue salah, gue kena hukuman. Ngerti? Lo pasti ngerti lah, lo kan pinter."

Tio terkejut seiring dengan kaca mata besarnya yang meluncur menuruni hidung kecilnya. "Lah, kalau gue yang ketunjuk gimana?"

"Ya gue harus ngejelasin apapun tentang lo."

Bibir Tio membentuk huruf O seraya menjentikkan ibu jari dan telunjuknya di udara, "dan kalau lo menjelaskan apapun tentang gue, gue harus membenarkan penjelasan lo. itu juga berlaku ke semua pemain kecuali Gerald. right?

YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang