Part 7

8.6K 583 2
                                    

Kelly berjalan menuju aula istana Iqbaal untuk menawarkan minuman kepada tamu-tamu yang datang. Satu per satu tamu mengambil gelas-gelas minuman yang Kelly bawa. Tiba-tiba earphone yang menempel di telinganya berbunyi Kelly mendengar suara Karel yang panik. Dengan cepat Kelly menaruh nampannya yang masih berisi beberapa gelas diatas meja yang berada di tengah-tengah pesta dan berlari menuju kakaknya yang berada di teras istana.

"Semua CCTV mati kecuali di aula. Kami sedang memeriksanya. Ada yang mematikannya dari pusat." Karel dan Kelly menatap satu per satu anak buahnya yang disibukkan mengecek CCTV yang berada di teras istana. Kejaggalan itu ternyata benar. Saat Kelly mengambil alat untuk membersihkan kamar Iqbaal, disebelah gudang alat adalah ruangan CCTV dan diruangan itu Kelly melihat dua orang berpakaian seperti body guard lainnya tetapi dengan gerak-gerik mencurigakan.

"Kak, lebih baik kita ketatkan penjagaan di tempat sepi seperti kamar tuan muda, kamar nyonya dan tuan, halaman belakang dan asrama maid. Aku takut tempat sepi itu yang akan diserang. Dan kemungkinan besar kejadian ini disebabkan oleh orang dalam." Kelly melihat kakaknya yang mengangguk. Lalu Kelly berlari untuk menghampiri Iqbaal dan pesta yang masih berjalan.

Kelly melihat Salsha yang baru keluar dari toilet samping dapur. Kelly menghampiri Salsha dan Salsha mengembangkan senyumnya untuk Kelly.

"Hei, apa kau melihat Steffi?"

"Aku tidak tau, sepertinya dia ada ditengah-tengah pesta." Kelly mengangkat bahunya dan mengedarkan pandangannya. Salsha mencari Steffi dikerumunan pesta, tetapi tidak sanggup melihatnya karena banyak orang. Salsha dapat melihat Steffi yang berjalan mendekat dengan tangan berisi nampan penuh dengan gelas-gelas kosong.

"Itu Steffi, aku duluan." Kelly mengangguk dan menghembuskan nafasnya. Mengingat tadi Iqbaal dan calon tunangannya sangat serasi membuat Kelly menahan air matanya. Kelly dapat melihat Iqbaal yang berjalan mendekatinya tanpa Cassie. Kelly dengan sengaja ingin menghindari Iqbaal dengan berjalan melewati Iqbaal, tetapi tangan Iqbaal mencekalnya sehingga Kelly berbalik dan menatap Iqbaal.

"Maaf tuan muda, saya sedang banyak pekerjaan." Kelly berusaha melepaskan cengkraman Iqbaal, tetapi Iqbaal mengencangkan cengkramannya membuat Kelly meringis. Iqbaal menatap tajam Kelly dari atas hingga bawah dan menggeram marah. Kelly menunduk mengetahui Iqbaal yang sadar dengan pakaian yang digunakan Kelly saat ini.

"Bukankah sudah aku suruh kau menggunakan gaun itu bukan pakaian ini? Mengapa kau masih saja menentangku? Apa kau tidak ingat dengan lukamu yang belum kering? Mengapa kau masih bekerja berat?" Suara Iqbaal serak menahan amarah. Ini keempat kalinya Kelly menentangnya. Iqbaal berani bersumpah, jika Kelly menentangnya sekali lagi, Iqbaal tidak segan-segan menghabisi Kelly dengan cara apapun.

"Sekali lagi maaf tuan muda. Bukankah saya 'hanya' seorang maid? Saya tidak pantas menggunakan gaun itu, sementara teman-teman saya sibuk bekerja. Saya akan dituduh memakan gaji buta." Penjelasan Kelly membuat Iqbaal mengendurkan cengkramannya. Kesempatan ini tidak disia-siakan Kelly untuk pergi dari hadapan Iqbaal. Seiring perginya Kelly, Cassie menghampiri Iqbaal.

***
Pesta sudah selesai. Para maid sibuk membersihkan aula. Keluarga Diafakhri sudah tidur, kecuali Iqbaal yang sedari tadi mengikuti Kelly yang sedang membreskan aula. Iqbaal sedang meminta penjelasan kepada Kelly yang sedari tadi mendiaminya. Kesabaran Iqbaal sudah habis. Iqbaal menarik tangan Kelly dan menghempaskan Kelly ke dinding aula. Iqbaal tidak peduli pada tatapan maid lainnya yang melihat Iqbaal mengunci Kelly dengan kedua tangannya.

"Kelly tatap aku. Kamu masih ingatkan dengan janjiku?" Iqbaal mengangkat dagu Kelly agar menatap matanya. Kelly menghembuskan nafasnya yang sempat tertahan menatap bola mata coklat itu. Mata Kelly menelusuri wajah Iqbaal yang sempurna. Sedangkan mata Iqbaal menatap dalam mata Kelly.

"Tuan muda, apa kau-anda gila?" Kelly tersadar dari hipnotis wajah Iqbaal. Mengubah kosa-katanya menjadi formal. Iqbaal dari menatap matanya dalam menjadi menatap matanya tajam. Kelly tidak pernah seperti ini. Tidak jujur padanya dan tergugup didepannya. Pasti ada sesuatu yang disembunyikan.

"Apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?" Iqbaal semakin mendekatkan wajahnya. Kelly memundurkan kepalanya hingga terantuk oleh tembok. Tidak sedikit maid yang lewat menatap mereka. Dimana akan Kelly taruh wajahnya? Pasti banyak maid yang beranggapan Kelly adalah pelacurnya Iqbaal.

"Ak-saya tidak menyembunyikan sesuatu kepada anda." Kelly sedikit membentak Iqbaal yang semakin mendekatkan wajahnya. Kelly berusaha menstabilkan suaranya agar tidak gugup didepan Iqbaal. Iqbaal menyeringai sinis mendengar suara gugup Kelly.

"Untuk apa say- hmmpphh" suara Kelly terbungkam dengan bibir Iqbaal yang bergerak lihai diatas bibirnya. Para maid yang lewat sangat terkejut dan menundukan kepalanya melewati Kelly dan Iqbaal dengan cepat. Kelly memejamkan matanya, tidak dipungkiri Kelly menikmati ciuman yang diberikan oleh Iqbaal. Ciuman pertamanya.

Kelly terengah saat Iqbaal melepaskan ciuman kasarnya. Kelly menunduk tidak ingin menatap wajah Iqbaal yang marah. Iqbaal memeluk Kelly dan mengecup kening Kelly.

"Maaf. Aku tau kamu masih ingat sama janji itu. Cassie itu mantan aku di New York, mama papa tau aku pernah memiliki hubungan dengan Cassie. Aku tidak mengetahui jika aku akan dijodohkan. Maaf, sekali lagi maaf." Iqbaal berbicara dilekukan leher Kellu. Kelly bergidik geli, tidak membalas pelukan Iqbaal. Merasa ucapan dan pelukannya tidak dibalas, Iqbaal mengeratkan pelukannya.

"Maaf Kell, maaf. Aku minta maaf. Aku tidak tau kalau akan dijodohkan. Mama, papa tidak tau kalau aku sudah tidak memiliki hubungan apapun dengan Cassie." Iqbaal menahan isakannya. Iqbaal tidak tau jika dirinya semakin dewasa semakin cengeng. Iqbaal terbawa perasaan terhadap janjinya saat masih kecil. Masing teringat jelas saat itu dirinya sudah berfikiran seperti orang dewasa, sedangkan Kelly masih belum mengerti apa-apa. Saat itu hari saat Iqbaal akan berangkat ke New York. Iqbaal dan Kelly terduduk diatas permadani rumput dipayungi oleh pohon sakura belakang rumahnya.

"Sudahlah tuan muda, lagi pula saya sudah tidak ingat apa isi janji itu. Anda memang pantas dengan nona Cassie. Itu hanya janji bodoh yang disepakati oleh dua anak kecil yang masih tidak mengerti apapun." Kelly berusaha melepaskan pelukan Iqbaal yang sangat erat. Iqbaal menatap Kelly dengan mata yang sedikit memerah. Kelly tersenyum kecil menatap Iqbaal.

"Permisi saya banyak kerjaan." Kelly baru saja membalikan badannya tetapi ditahan oleh Iqbaal.

"Mungkin kamu menganggap janji itu janji bodoh, tapi aku menganggap itu janji yang harus aku tepati. Kau boleh saja melupakan janji itu, tapi aku tidak akan pernah melupakannya. Janji tetaplah janji, sekalipun itu janji yang tidak mungkin terjadi, tapi janji harus selalu ditepati." Iqbaal tersenyum dan membiarkan Kelly pergi untuk mengerjakan pekerjaannya lagi. Iqbaal mengusap wajahnya kasar dan memukul tembok yang berada dihadapannya. Iqbaal berjalan menuju kamarnya. Hari pertamanya pulang kerumah harus seperti ini?

Bersambung...

Tuan Muda Iqbaalحيث تعيش القصص. اكتشف الآن