Track 16 - Love Song

3.3K 223 8
                                    

Mengapa langit biru?

Mengapa bumi berputar?

Mengapa kita menginjak bumi, dan bukan menginjak langit?

Mengapa manusia banyak bertanya?

Terlalu banyak mengapa yang tak penting yang di lontarkan manusia,

Padahal tugas manusia itu mudah.

Hanya menatap langit dan mensyukurinya, berbaring di bumi dan mensyukurinya, karena ketika mereka masih bisa melihat langit dan menginjak bumi, itu berarti mereka masih bisa melakukan hal yang hidup.

Lakukan, sebelum semua terlambat.

Kapan? Ketika kematian tiba...

(Rarasanti)


DUA bulan kemudian.

Hari H. Konser Heroes.

Rara berlari terengah-engah di pekarangan luas menuju stadion besar di pusat kota. Peluhnya kemana-mana, dan ia tidak perduli. Rambutnya kini berantakan di bawa-bawa angin, dia juga tak perduli. Asal sampai tepat waktu. Asal jam 5 sudah disana.

"Raraaaa...! Cepeetaaan!" suara Maya yang melambai-lambai dari jauh memberinya dorongan untuk memusatkan energinya agar berlari lebih cepat.

Wajah Maya makin jelas, menyapanya sambil tertawa lebar. "Cepetan!" tanpa ampun Maya langsung menarik tangan Rara untuk masuk ke pintu stadion. Suasana sudah sepi, Rara tahu ia telat datang.

"Semua udah pada masuk, ini tiketnya pak!" Maya berkata seraya memberikan dua lembar tiket pada penjaga pintu. Ia melirik Rara yang sedang terengah-engah. Napasnya mungkin habis.

"Ayo Ra," Maya kembali menarik Rara untuk masuk lebih jauh ke dalam arena konser.

Benar kata Maya. Konser belum mulai tapi di dalam sangat ramai bahkan penuh sesak orang. Mereka semua meneriaki nama-nama member Heroes satu-satu, lalu berganti menjadi nyanyian. Rara tercengang mendapati ini. Ia yakin energinya sudah habis untuk berlari tadi, tapi berada di tengah kerumunan orang-orang ini, membuat energinya kembali naik secara maksimal. Sangat aneh.

"Sebelah sini Ra," Maya menuntunnya untuk menyelinap dari desakan orang-orang yang beratribut serba Heroes itu, hingga mereka sampai di spot yang lumayan jelas untuk melihat ke arah panggung.

"Inilah alasan gue selalu membeli tiket festival. Spot ini bener-bener nggak ada matinya. Gimana?" Maya menoleh senang pada Rara. Rara masih tak berekspresi karna masih asing dengan suasana arena konser, tapi ia cukup merasa nyaman.

Sepuluh menit kemudian, penonton dikejutkan dengan lampu yang tiba-tiba padam berbarengan dengan video tape Heroes yang diputar diatas kepala mereka, yang berarti konser akan segera di mulai. Seketika stadion bergemuruh. Teriakan dimana-mana, dan Rara terkejut merasakan sensasi ini.

BANG !!

"Waasssssuuup Society !!" seruan itu membuat stadion kembali bergemuruh. Naga muncul membawa gitar listriknya seiring dentuman musik yang membahana. Disusul oleh Ube, Abi, Daye dan Eri yang membawa mic-nya masing-masing. Mereka melompat-lompat, berteriak, dan bernyanyi bersama seluruh isi stadion. Rara tak bergeming menatap ini. Ia sukses tercengang.

Jadi ini yang namanya konser musik? Bukan hanya pertunjukan seseorang yang menyanyi di atas panggung untuk di dengarkan banyak orang, tapi lebih seperti pesta yang digelar seorang penyanyi bersama fansnya. Mereka seperti sedang mengadakan pesta meriah yang mengundang banyak orang untuk ikut menikmati pesta mereka. Mereka semua bernyanyi dan menari bersama, menyatu dengan irama selama konser. Rara baru tahu. Ia yang mengotak-ngotakan musik menurut seleranya dan tidak pernah tertarik dengan hip-hop, tidak pernah tahu kalau konser itu adalah tempat berpesta. Mereka membayar untuk berpesta dengan musik sebagai jamuannya. Perasaan Rara berkecamuk, adrenalinnya terusik. Ia menikmati pesta ini!

Love SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang