Track 06 - Gossip Man

Start from the beginning
                                    

Dengan masih linglung dan mengerutkan bibir, Naga menggaruk-garuk kepalanya. Jam di dinding menunjukan pukul 9 pagi, namun Naga masih merasa berat untuk membuka mata. Iapun menarik selimutnya dan kembali terlelap.

Pukul 11 siang, Naga keluar dari kamarnya dengan mata setengah terpejam, jalan yang terseok-seok dan rambut yang hampir menutupi seluruh wajahnya. Eri yang tengah menikmati sarapannya terkesiap melihat abang kesayangannya itu berkelakuan seperti zombie. Naga menghampiri Eri lalu mengambil segelas air di meja untuk diminumnya.

"Gimana keadaan lu Bang? Udah enakan?"

Naga tak menjawab. Ia malah berjalan menuju kamar mandi dengan sempoyongan. Eri angkat bahu. Tak lama kemudian, terdengar suara Naga yang berteriak memanggilnya.

"Ri!"

"Oy?" Eri hanya menyahut tanpa berniat menghampiri.

Kepala Naga muncul dari balik pintu kamar mandi dengan muka merah. "Gila gue kenapa ya?! Muntah-muntah terus nih... Mu... Hoeek... Hoeek..." kepalanya kembali masuk dan menghilang di kamar mandi.

Eri hanya mengerjapkan mata dan kembali melahap sarapannya lalu setelah itu dengan santai ia menuju kamar mandi. Naga keluar dengan terengah-engah. Wajahnya pucat pasi dan kehitaman di kantung matanya hampir menyamai kantung mata Eri yang memang sudah persis mata panda.

"...Ri..." Naga menatap Eri sayu. Eri menyodorkannya minuman madu hangat dan membantu Naga meminumnya.

"Parah lu bang, makanya minum kira-kira dong," Eri memapah Naga duduk di sofa. Naga berbaring lemas sambil menaruh tangan kiri di dahinya. Ia sungguh merasa tidak enak badan.

"Makanya jangan minum-minum lagi. Kapok ngga lo sekarang?" Eri memberikan kantung air dingin untuk mengompres kepala Naga yang puyeng karna mabuk.

"Gue udah nyuruh abang Sian buat beliin lo sup jahe. Ntar lo makan ya Bang. Bagus tu buat ngilangin efek alkohol. Gue harus pergi soalnya, ada urusan."

".... Yang lain... mana...?" jawab Naga serak dan susah payah.

"Bang Ube sama bang Abi udah jalan ke studio, bang Daye ada acara keluarga. Ntar ada Bang Sian kok. Sorry ya, gue harus pergi Bang. Penting nih."

Naga hanya melambaikan tangan kanannya pelan untuk mengiyakan. Eri menghela napas mengamati Naga. Ia mengambil blazer abu yang menggantung di kepala bangku meja makan lalu memakainya. Sebelum berlalu ke pintu keluar, Eri melirik Naga lagi.

"Ati-ati di rumah ya Bang. Jaga diri."

Eripun berlalu.

***

Pukul 12:45

Di suatu Cafe

Eri mengamati handphone miliknya di atas meja. Ada sebuah nomer yang baru saja ia panggil terpampang di sana. Dengan hanya secangkir Sweet Americano yang menemaninya disitu, Eri menunggu orang yang baru saja ditelponnya itu datang. Hatinya berdebar dan sangat penasaran.

Dua menit berlalu dan seorang gadis memakai flanel kotak-kotak sepaha, legging abu, sepatu kets, dengan rambut panjang lurus sepunggung, menggendong tas selempang, muncul di pintu Cafe. Ia tampak mencari-cari seseorang yang persis dengan gambar di tangannya. Dan itu memang Rara. Rara datang memenuhi panggilan Eri dengan membawa sebuah gambar foto Eri yang diam-diam dia print dari internet. Memang terlihat bodoh. Tapi bagi Rara yang tidak pernah mengenal siapa saja member Heroes akan sulit mengenali wajah Eri tanpa melihatnya dulu.

Setelah matanya menangkap orang yang di kiranya Eri berada di sudut Cafe, Rara lalu berkata dalam hati, 'jadi bener dia Eri. Selama ini gue pikir nama dia itu Daye. Untung gue browsing dulu tadi'. Buru-buru ia memasukan lembaran foto Eri tadi ke dalam tasnya.

Love SongWhere stories live. Discover now