Track 06 - Gossip Man

Start from the beginning
                                    

Eri menatap Naga lesu. Ini baru pertama kalinya terjadi Naga minum sampai mabuk. Diantara semua anggota, Naga adalah yang paling sering mendapatkan gosip tidak enak dan skandal yang dibuat-buat. Tapi selama itu tidak benar, Naga akan dengan sangat santai menghadapinya. Lalu ada apa kali ini? Kenapa dia terlihat tidak seperti biasanya? Apa masalah yang dialaminya lebih berat dari yang kelihatannya? batin Eri.

Naga sudah terbaring di ranjangnya sekarang. Ia memang punya kamar sendiri. Sedang dua kamar lainnya adalah kamar Eri dan Daye, juga Ube dan Abi. Tapi kadang-kadang, mereka bisa tidur di mana saja. Seperti Daye yang suka tidur di sofa ruang tengah sambil menonton TV, layaknya malam ini.

"Kenapa ya si Naga... ngga biasanya," ujar Ube cemas.

"Gue aja kaget waktu tau-tau Bang Sian muncul sambil mapah orang. Gue pikir ada yang sakit, pingsan atau apa. Gataunya Naga kebanyakan minum," sahut Abi.

"Gue lebih kaget lagilah. Biasanya gue ngeliat bang Abi yang di papah, ini malah bang Naga. Langka bener..." semua kompak melihat Daye seketika mendengar celetukannya itu, lalu Abi menoyor kepala Daye kencang. Ia tersenyum malu, Daye tersenyum puas.

"Iya, biasanya juga si Abi yang tukang mabok," Andry menimpali sambil nyengir. Semua tertawa bersautan. Hanya Eri yang termenung menatap Naga.

Dia makin yakin kalau lagu itu bukan lagu biasa. Naga belum pernah minum sebanyak ini sampai mabuk berat bahkan ketika di gosipkan operasi plastik sekalipun. Kalau bukan karna dia sudah tidak bisa menghandle masalahnya lagi, dia pasti tak akan begini.

Eri harus mencari tahu siapa gadis yang sering di temui Naga akhir-akhir ini. Ia lalu mengambil kesempatan saat orang-orang mulai keluar ruangan untuk kembali ke kamarnya masing-masing. Eri mulai menggeledah saku jaket Naga yang sedang ia pakai dan hanya menemukan sebungkus rokok mint dan zippo berbentuk kepala shar-pei.

"Ampe zippo-zippo aja muka si Hago... ckckck..." gumam Eri mengomentari kecintaan Naga pada sharpei peliharaannya, Hago.

Setelah membuka jacket Naga dan berhasil menggeledah isinya dengan hasil nihil, Eri melirik tas ransel Naga yang banyak tempelan aksesoris silver tajam. Tanpa ragu lagi, Eri mulai menggeledah tas Naga. Ia melakukannya hati-hati, karna kalau sampai Naga tahu, ia pasti akan sangat marah.

Tak lama kemudian, Eri menemukan sesuatu yang dicarinya. Ponsel Naga.

"Ini dia..." bisik Eri antusias.

Pelan-pelan, ia pencet tombol hijau di handphone Naga, dan sejurus kemudian sederet nama berikut nomernya muncul sebagai last number calls.

"Ah... Pak Yonggi... gue... bang Sian... bang Ube, bang Ube, gue lagi. Gue, gue, gue, bang Sian... ck..."

Eri menemukan banyak panggilan pada namanya dan Sian dalam beberapa hari ini, dan ketika sampai pada panggilan 5 hari yang lalu, barulah ia menemukan nama yang ganjil.

".... Ada yang nelepon abang 5 hari lalu dengan nama 'Rarararara'... dan, abang juga secara berkala sering menelponnya. Siapa nih? Gue harus buru-buru catet nomernya," Eri mengambil ponsel di saku celananya, lalu mengetik dengan cepat.

Setelah merasa misinya selesai, Eri kembali ke kamarnya dengan was-was. Sebelum pergi, ia mengambil selimut yang di tendang Naga, lalu menariknya sampai menutupi sebagian tubuh Naga untuk menyelimutinya.

***

Naga bangun dengan kepala berat. Seberkas sinar masuk dari jendela kamarnya dan membuat matanya silau. Dengan mata setengah terpejam, Naga mencoba duduk dengan benar di atas ranjangnya. Ia menerawang cukup lama lalu melihat jaketnya ada diujung ranjang. Sedikit ke tengah, ia melihat celana yang dipakainya masih celana jeans dan bukan celana tidur. Ia juga menyadari baju yang dipakainya ternyata masih kaus tanpa lengan yang ia pakai kemarin.

Love SongWhere stories live. Discover now