Cinta Sempurna

9.6K 474 2
                                    

Pagi ini Prilly nampak sibuk menyiapkan sarapan untuk sang suami yang masih terlelap dalam tidur nya. Mereka tinggal di sebuah rumah yang di berikan Ayah Rizal untuk putri bungsunya. Selesai memasak dan menghidangkan nya di meja makan Prilly bergegas mandi tak lupa menyiapkan baju kerja Ali dan dirinya.

"Sayang, bangun udah setengah tujuh nih..." Prilly membuka tirai yang menutupi jendela kamar mereka sehingga membuat cahaya matahari menyelusup masuk.

"Hmmm... Masih ngantuk sayang..." suara serak Ali terdengar, tubuhnya menggeliat merenggangkan otot-otot tubuh nya yang terasa kaku.

"Kamu hari ini kerja kan sayang? Aku juga harus ke rumah sakit nih banyak pasien yang udah ngatur jadwal sama aku hari ini.. Ayo bangun, mandi.. Tuh baju nya udah aku siapin.." saat ini Prilly berprofesi sebagai seorang psikiater di salah satu rumah sakit di Jakarta.

"Duhh sayang, kayak nya aku gak ke kantor deh hari ini.. Meriang nih.. Lemes.." rengek Ali dengan suara serak nya. Ali nampak lebih manja dari hari biasanya.

"Kamu sakit?! Ya ampun.. Kita ke dokter ya.. Yuk sekalian aku kerja, nanti kamu diem di ruangan aku aja.. Ayo sayang.." Prilly membantu Ali untuk bangun, namun baru saja berhasil membuat Ali duduk di ranjang, Ali bergegas bangun menuju ke kamar mandi di kamar mereka.

"Aliiii... Kamu muntah??" teriak Prilly sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi. "Aliii buka sayang..." teriak Prilly, tak lama Ali membuka pintu kamar mandi dengan wajah pucat pasi dan keringat dingin yang nampak jelas di wajah nya.

"Kamu sakit? Masuk angin deh kayak nya .. Aku panggilin dokter ya.." Prilly panik memapah Ali untuk kembali ke kasur.

"Aku ikut kamu hari ini boleh yaa.." pinta Ali..

"Kuat gak?" Ali mengangguk, "ya udah deh sekalian periksa ya.." Prilly membantu suami nya berganti pakaian dan menyisir rambutnya. Setelah semua nya siap mereka bergegas menuju ke rumah sakit tempat Prilly praktek. Aneh nya Ali tak nampak seperti orang sakit saat tengah berada di perjalanan menuju rumah sakit.

"Kamu sehat Li? Kok aneh?!"

"Kamu kok gitu ngomong nya? Jadi lebih seneng kalo aku sakit ya?" tanya Ali dengan wajah murung nya.

"Ya nggak gitu sayang, aneh aja, tadi tuh kamu lemes banget, pucet, tapi sekarang kenapa seger banget?"

"Ya gak tau, tadi tiba-tiba mual aja.." jawab Ali.

Memasuki ruang kerja Prilly, Ali langsung rebahan di sofa yang ada di pojok ruangan. Wajah nya nampak berbinar seperti anak kecil yang baru mendapat mainan baru, namun tiba-tiba..

"Hueekkkk...." Ali berlari ke arah washtafel, memuntahkan isi perut nya.

"Ya ampun Ali.. Kenapa lagi sih? Ayo ke dokter yuk.. Mumpung lagi di sini juga.." Prilly memijat tengkuk Ali, di saat yang sama Ali menggelengkan kepalanya.

"Aku gak mau sayang,, aku mau nya pulang terus tidur lagi.. Istirahat.." permintaan Ali ini membuat Prilly menarik nafas panjang nya.

"Tapi kan aku harus terapi pasien dulu sayang.. Sabar yaa.. Kamu rebahan di sofa dulu aja yaa.." Prilly memapah Ali kembali ke sofa.

"Kamu sini deh.. Aku mau kamu temenin.." bisik Ali kemudian menyandarkan kepala nya di pundak Prilly. Prilly berdecak kesal.

"Kamu kan udah aku kasih tau, kalo aku hari ini ada pasien sayang.." Prilly menjauhkan kepala Ali dari pundaknya, membuat Ali menatap tajam ke arah nya.

"Ya udah aku pulang!!" Ali beranjak dan berlalu dari ruangan Prilly, menutup pintu dengan bantingan kasar. Prilly mengernyit bingung dengan tingkah suami nya belakangan ini yang menjadi lebih manja dan sensitif.

He Heals Me...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang