I'm With You..

7K 507 1
                                    

"Gak bosen duduk-duduk di balkon aja?" tanya Ali

"Engga lah.. Ini tempat favorite aku Li.. Selama apapun aku disini rasanya tetap nyaman.. Kenapa emang?" aku menoleh ke arah Ali yang saat ini berdiri di ambang pintu kamar..

"Ke bawah yuk.. Main PS.. Bosen nih.."

"Ya udah ayo.." aku beranjak, melangkah masuk ke kamar dan menutup pintu balkon lalu menyusul Ali yang sudah menunggu ku di depan pintu kamar.

"Cepet sih Prill.. Gak liat ini muka ku udah jenuh tingkat dewa.."

"Sabar dong Li... Jadi bareng-bareng sama aku bikin kamu bosen?! Iya? Bikin kamu jenuh?? Hmmm.. Gitu yaa.." aku mengangguk-anggukan kepala sambil melipat tangan ku di dada dan menaikan sebelah alis ku

"Yaa bukan gitu Prill.. Lagian kalo bareng kamu sampe kapan pun juga gak akan pernah bikin aku bosen.." Ali menaikan alis nya berkali-kali lalu mengedipkan sebelah matanya. Genit!

"Yee genit yaa dasar.. Rasain nih.." aku menggelitik pinggang Ali, disaat yang bersamaan ali berlari menghindar mendekati tangga, menuju ke lantai dasar rumah. Namun sepertinya Ali hilang keseimbangan.

"Aaliiiii.... Ya ampun.. Aliiiiii.... Aliiiii...." teriak ku saat melihat Ali mulai jatuh terguling lalu tergeletak di lantai dengan mata terpejam dan darah yang mengalir dari kepalanya. Bergegas aku berlari menghampirinya, melihat keadaan Ali dari dekat..

"Aalliiiiiii....." aku bangun terduduk meneriakan nama nya. "Ya ampun.. Mimpi apaan tadi?" gumam ku mencoba mengingat apa yang barusan terjadi di mimpiku. Aku meraih iphone yang ada di meja nakas tepat di samping ranjang. Dengan segera aku menghubungi Ali tanpa peduli bahwa saat ini sudah jam dua pagi.

"Alii... Kamu baik-baik aja kan?" tanya ku sesaat setelah suara Ali yang serak khas orang bangun tidur terdengar.

"Emang nya aku kenapa Prill? Ya ampun.. Kamu ini gangguin aja.. Jam berapa sih ini?" terdengar nada protes dari Ali.

"Ya maaf Li, abis tadi aku mimpi buruk.. Aku takut kamu kenapa-kenapa Li.." tawa khas Ali menggema di sebrang sana. Kenapa dia ketawa? Apa ada yang lucu sama apa yang aku ucapin barusan?

"Hahaha kamu ini ada-ada aja Prill.. Aku gak apa-apa Prilly.. Makanya jangan negatif thinking aja Prill.. Mimpi buruk kan jadinya?! Aku gak apa-apa.."

"Iya.. Tapi tetep aja aku takut Li.. Kamu gak tau apa tadi aku gak bisa tidur?!" aku merengek manja namun lagi-lagi terdengar suara tawa Ali. "Ihh Aliii.. Gak ada yang lu...."

"Gak bisa tidur? Terus gimana cara nya kamu mimpi buruk Prill? Ya ampun.. Tidur gih baru jam dua lebih juga ah.. Aku juga ngantuk banget nih Prill.. Besok aku berangkat jam lima loh.. Jam segini kamu malah ganggu teleponin aku, gak kasian apa?!" Ali memotong ucapan ku. Nyebelin nya kumat kan dia?! Gak tau apa gimana khawatir nya aku sama dia?!

"Kamu gak su..."

"Bukan nya aku gak suka kamu khawatirin aku, aku suka aku seneng sayang.. Tapi kalo kamu khawatirin aku sampe bikin kamu kayak gini kan kasian kamu nya juga jadi panik sendiri padahal aku nya gak kenapa-kenapa.." perasaan ku sempat menghangat saat Ali memanggilku 'sayang' tapi rasa kesal masih bersarang di hatiku karna ucapan Ali sebelum nya.

"Ya udah.. Maaf ganggu!" aku memutus sambungan telpon dan Ali pasti mendengar nada bicaraku yang berubah.. Dia pasti tau jika saat ini aku merasa kesal padanya. Dia kira aku sengaja apa bikin mimpi buruk di tidurku sampe bikin aku bangun tengah malem gini?! Dan dia bilang aku malah ganggu dia.. Bodo amat ah! Aku membaringkan tubuh mungilku kembali setelah menyimpan iphone ku di meja nakas. Baru saja mata bulat ku hendak terpejam, iphone ku bergetar, tertera kontak Ali disana. Ngapain dia nelpon balik?

He Heals Me...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang