Kamulah Dia

7.9K 523 6
                                    

Beberapa hari ini Ali jarang menghabiskan waktu bersama Prilly, semester pertama membuat mereka sibuk dengan tugas kampus mereka. Dan ini hari sabtu hari yang di janjikan Ali untuk pulang bersama Prilly.

"Sorry-sorry lama ya nunggu nya?" Ali datang dengan nafas yang tersenggal, sepertinya dia berlari tadi.

"Gak apa-apa kok.. Aku juga barusan banget duduk di sini.. Yuk pulang.  Aku kangen ngabisin waktu bareng kamu di balkon.. Hehe" Prilly bangun dari duduk nya, Ali dengan sigap menggenggam tangan mungilnya.

"Aalliiiiiiii.... Tungguuuuuuu...." teriak seseorang membuat langkah Ali dan Prilly terhenti lalu menoleh ke belakang. Wajah Prilly berubah masam, menunjukan bahwa mood nya juga berubah begitu melihat seseorang ini di depan nya.

"Kenapa Sa?" tanya Ali, tangan nya melingkar di leher Prilly dan dagu nya di letakan nya di atas kepala Prilly.

"Nebeng dong Li.." rengek Salsa. Prilly mencoba melepaskan diri tapi hasil nya nihil tangan Ali makin erat di leher nya membuat Prilly merasa sesak.

"Uhuk.. Uhuk... Honey... Aku susah nafas iihhh..  Kamu mau bunuh aku??" segera Ali melepaskan Prilly, tapi tangan nya masih posesif berpindah ke pinggang Prilly.

"Ya udah ayo.. Tapi anter Prilly dulu ya.."

Mereka sudah ada di dalam mobil Ali sekarang. Sedari tadi Prilly yang duduk di samping kursi kemudi memalingkan wajah nya ke luar, mood nya teramat buruk sore ini setelah melihat Salsa di depan nya apalagi saat ini Salsa tengah berkicau ria entah menceritakan apa, sesekali Ali dan Salsa tertawa sedangkan Prilly terdiam tak mengerti dengan apa yang di bicarakan mereka.

"Thanks ya.." Prilly membuka sendiri pintu mobil Ali dan bergegas turun saat Ali menghentikan mobil nya di depan rumah Prilly. Tanpa basa-basi lagi Prilly membuka gerbang rumah dan menghilang di baliknya.

"Prilly kenapa Li? Jutek mulu dia sama gue.. Jadi gak enak nih.." Salsa berpindah duduk ke samping Ali, tempat Prilly duduk sebelumnya.

"Kalo gak enak kasihin kucing aja.. Hahaha" seru Ali.

"Lo jawab serius dikit ngapa Li? Cewek lo tuh.."

"Ya makanya lo kalo gue lagi sama Prilly tuh ya liat-liat, cemburu tuh dia!"

"Hah? Hahahaha cemburu sama gue? Lo gak cerita gue ini siapa nya lo? Ya ampun Aliii..." Salsa menggelengkan kepalanya.

"Gue tuh sengaja bohongin dia kalo lo itu temen gue waktu di padang, kan gue pernah cerita sama lo tentang trauma nya Prilly.. Gue pengen dia tau, gak semua cowok itu sama.. Gue juga pengen dia tau kecurigaan tanpa bukti itu justru bikin dia ngerasain sakit yang sama padahal belum tentu orang yang dia curigai bikin dia sakit.." jelas Ali sedangkan Salsa hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

"Turun lo, gue mau langsung balik ke rumah Prilly lagi nih ngapel.. Haha" sambung Ali karna saat ini mereka tepat di depan rumah Salsa.

"Yee dasar lo.. Ya udah selamat bermalam minggu bro, salamin ya sama cewek imut lo yang cemburuan itu. Hahaha" Salsa turun dari mobil Ali dan dengan segera Ali memutar balik mobilnya, kembali ke rumah Prilly tanpa mampir ke rumah nya dulu.

Sesampainya di depan rumah Prilly Ali turun untuk membuka gerbang yang tak terkunci dan membawa masuk mobil nya ke halaman rumah Prilly. Nampak beberapa mobil dan sebuah motor ninja terparkir disana dan Ali sangat hafal mobil-mobil itu. Mobil orang tuanya dan motor ninja milik Kevin.

"Ada apaan nih? Rame banget kayak nya di dalem.." batin Ali bertanya. Dan tepat saat ia menginjakan kaki nya di teras rumah Prilly terdengar gelak tawa dari orang-orang yang ada di ruang tamu..

He Heals Me...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang