Could It Be?

9.2K 664 0
                                    

Liburan sekolah telah usai, Prilly begitu malas bangun pagi ini. Tiga hari ini hari-hari nya sepi kembali karna Ali telah kembali ke rumahnya. Prilly turun ke ruang makan dan nampak Jessie, ayah juga bunda nya telah menunggu nya.

"Hari pertama masuk kok lesu Prill??" tanya Jessie yang masih mengenakan piyama nya.

"Lo enak kak kuliah masuk siang, gak tentu pula dosen nya ada atau engga. Lah gue? Mana mesti upacara lagi.." keluh Prilly.

"Bersyukur sayang bersyukur.." ujar bunda mengingatkan.

"Hehe.. Maaf bun.. Kak anter gue ke sekolah ya?!" pinta Prilly sambil melahap nasi goreng di depan nya.

"Kan ada ayah?" sahut Jessie

"Gak mau? Ya udah.."

"Bukan gak mau, pagi ini Qila mau kesini Prill.. Dia kan kuliah di kampus gue.. Hari ini kita mau ke TU kampus buat atur jadwal kuliah biar bisa barengan.."

"Satu fakultas?"

"Yeppp .. Calon-calon sarjana ekonomi.."

"Huuhhh.. Eh si Ali sekolah dimana ya kak?"

"Lah kok nanya gue? Kan lo yang deket sama dia.. Gak ada ngabarin emang?" Prilly menggelengkan kepalanya. Raut wajahnya kembali sendu. Tiga hari ini Ali bagai di telan bumi, berkali-kali Prilly mengirimi nya pesan tapi tak satu pun dapat balasan dari sahabat kecilbya itu.

"Udah sarapan nya? Berangkat yuk.." ajak ayah menghentikan obrolan kedua anaknya.

Sesampainya di sekolah, Prilly seolah flashback dengan kebiasaan Rafael yang selalu menunggunya di gerbang sekolah. Saat ini hanya ada pak Narto satpam sekolah yang berjaga disana.

"Pagi neng Prilly.. Kayak yang gak semangat gitu, kangen mas Rafael ya.." goda pak Narto yang memang akrab dengan Prilly.

"Aduh pak Narto apaan sih, enggalah pak.. Biasalah ini efek abis liburan jadi bawaan nya males aja.. Hehe eh iya pak aku sama Rafael udah gak sama-sama sekarang.. Jangan sebut nama dia lagi yaa please.." ucap Prilly sambil bersandar di dinding pos satpam tempat pak Narto bertugas.

"Waahhh.. Kenapa neng? Cepet cepet dapet yang baru ya neng.. Pasti ada kok yang lebih baik.." pak Narto duduk di bangku tepat di samping Prilly berdiri. Prilly hanya mengangguk dan memberikan senyum manisnya.

"Prill...!" teriak Raya yang baru saja melewati gerbang sekolah.

"Raayyaaaaaa....." Prilly berlari kecil berhambur memeluk sahabatnya. Seminggu hanya bertemu di sosmed membuat mereka di landa rasa rindu yang teramat sangat.

"Lo kemana aja liburan kemaren?" tanya raya setelah mencium pipi kanan dan kiri Prilly.

"Di rumah aja sih, kan bokap sama kakak gue gak libur juga Ray.. Tapi ada sepupu kak Jessie dari padang pindah ke jakarta waktu kita abis nonton itu.. Mereka sempet tiga hari di rumah gue.." cerita Prilly "Lo kemana aja Ray?" tanya Prilly kemudian.

"Prilly..... Raya...... Teriak Tere yang datang dari belakang mereka yang tengah berjalan ke dalam sekolah.

"Tereeeee...." Prilly dan Raya teriak berbarengan menyambut Raya.

"Kangennnn... Kita sekelas lagi gak ya?" tanya Tere kemudian. Ya, hari ini mereka menginjak bangku kelas 3 SMA.

"Semoga.. Eh Fazza mana? Kok belom keliatan? Biasanya kan bareng sama lo Ter.." tanya Prilly. Mereka memutuskan pergi ke mading, mencari info kelas mereka. Disana nampak Fazza tengah berdiri bersama beberapa siswa yang juga mencari nama mereka di absensi kelas yang menempel di mading.

He Heals Me...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang