Katakan...!

11K 735 0
                                    

Sesampainya di mall Prilly dan kawan-kawan bergegas menuju Cinema 21 karena film yang mereka tonton akan segera di mulai 15 menit lagi. Namun ada seseorang yang Prilly kenal tengah bersama seorang cewek seusianya disana. Ya! Rafael bersama seseorang selain Prilly memasuki ruang teater yang berada bersebelahan dengan teater tempat Prilly dan sahabat-sahabatnya nonton. Bahkan Rafael dengan mesra merangkul pundak gadis di sebelahnya sedangkan tangan sang gadis ada di pinggang Rafael. Satu hal yang tak pernah Rafael lakukan pada Prilly, biasanya Rafael hanya akan menggenggam tangan Prilly ketika mereka berjalan.

"Rafael??" ucap Prilly yang tiba-tiba mematung. Dia mengucek matanya memastikan bahwa dia tak salah lihat namun tangan tere menariknya untuk segera masuk ke dalam teater. Fikiran Prilly melayang entah kemana. Yang ada di otak nya hanya sosok cowok yang tadi di lihatnya.

"Rafael ada di sini? Gue salah liat gak sih? Tapi masa tega dia jalan sama cewek lain? Bukannya dia janji bakal temuin gue kalo dia balik ke indonesia?" batin Prilly.

Selama pemutaran film, Prilly tampak tak menikmatinya. Dia lebih banyak diam dan sesekali melirik jam yang ada di tangan nya dan itu membuat heran sahabat-sahabatnya.

"Lo kenapa sih Prill dari tadi diem mulu?" tanya Raya setelah film yang mereka tonton selesai.

"Gue liat Rafael sebelum kita masuk tadi, dia masuk teater sebelah sama cewek lain dan gue tau itu bukan adiknya.." mata Prilly mulai berkabut karna airmatanya.

"Salah liat kali Prill.. Rafael kan masih di London.." ujar Tere.

"Udah ah yuk ke foodcourt, perut gue nagih nih gak cukup di kasih pop corn doang mah.." ajak Fazza yang di ikuti oleh Prilly dan yang lain nya. Saat tengah berjalan lagi-lagi secara kebetulan Rafael nampak berjalan di depan Prilly dengan cewek yang tadi tengah bergelayutan manja di tangan nya, sepertinya Rafael pun pergi ke tempat yang sama dengan Prilly..

"Eh itu... Ituu... Rafael kan Prill?" Raya nampak terkejut begitu pula yang lain. Prilly hanya mengangguk.

"Ikutin aja yuk.." Tere menarik tangan Prilly agar langkah nya sedikit lebih cepat karna Rafael telah jauh di depan mereka. Sengaja Prilly memilih meja yang berjarak cukup dekat dengan meja yang di tempati Rafael bersama gadisnya.

"Vanessa?!" Fazza ternyata mengenali cewek yang tengah bersama Rafael.

"Lo kenal dia?" tanya Raya

"Dia itu Vanessa, cewek populer waktu SMP.. Dia mantan pacar Rafael, dulu mereka pacaran dari kelas satu sampe akhirnya harus putus waktu masuk SMA karna Vanes harus pindah ke Surabaya..Gue kira si El udah bisa move on dari Vanes.. Ternyata...." jelas Fazza sedangkan Prilly mulai menangis dia merasa kecewa dengan Rafael yang kini lebih memilih bertemu dengan mantan pacarnya ketimbang dirinya.

"Lo tau banyak tentang mereka?" tanya Tere

"Ya lumayan sih, secara gue sama Rafael itu sahabatan sejak kita masih SD, ya dia curhat ke gue lah. Emang kalian gak inget kalo Prilly sama El bisa jadian lewat siapa? Gue kan?" jelas Fazza uang membuat Prilly semakin geram. Kenapa orang yang di anggap nya sahabat ini malah justru membiarkan nya menjadi pelarian sesaat untuk Rafael.

"Jadi selama ini maksud lo kayak gini apa Za? Gue gak nyangka ternyata lo nyembunyiin semuanya.. Sekarang lo puas hah?" bentak Prilly

"Prill, gue gak tau kalo El masih ada rasa sama Vanes.. Yang gue tau dia sayang sama lo lagian kan lo tau sendiri sejak dia jadian sama lo dia jaga jarak sama gue. Jangan kan curhat sekedar nyapa pun jarang.."

Prilly yang geran tak tinggal diam, dia bangkit dari duduknya dan menguatkan langkah nya untuk menghampiri Rafael yang secara kebetulan Vanes baru saja pergi ke toilet. Prilly tak peduli dengan mata orang-orang yang menatap aneh ke arah nya, yang ia butuhkan saat ini hanya kejelasan.

He Heals Me...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang