"Hee.. jadi kau menantangku?" Tanya kembali Shinri. Namun rasanya agak ada yang menjanggal.
Ah! Ia tak tersenyum! Tapi ia.. menyeringai?
Kami berdua tak ada habis habisnya untuk membalas serangan dari diri kami masing masing
Namun anehnya.. ia semakin tak terkendali. Dengan cepat aku membuat mantra ' pengekang ' kepada Shinri
Lalu mengambil pedang kayu yang tumpul dan menghentakkannya ke perut Shinri agak keras
Lalu keluar seorang gadis dengan warna rambut putih. Ia mirip dengan Shinri hanya warna nya saja yang berbeda..
Dengan sigap aku membuat mantra Pengekangnya ke gerbang 2. Mantra Pengekang itu mulai semakin terang dan ada beberapa tulisan yang tak dapat dijelaskan bergerak memutar
"Wah.. aku ketahuan" ujar gadis berambut putih itu sembari menyeringai kalah
"Shinri.. aku pergi duluan" ujar gadis berambut putih itu lagi lalu menghilang layaknya salju yang beterbangan
Aku pun menghilangkan mantra Pengekang tersebut lalu membantu Shinri untuk berdiri
"Kau mengenal orang yang tadi?" Tanya ku datar kepada Shinri
Ia hanya mengangguk membenarkan pertanyaan yang diajukan oleh Akira
"Begitu ya.. ah kau aku ingin mengatakan sesuatu. Kau belum benar memakai senjata" ujarku datar sembari menggaruk garuk kepala yang sebenarnya tidak gatal
"Eh? Iya sih.. aku memang sangat belum mahir menggunakannya" ujarnya sembaru cengar cengir ga jelas gitu deh
"Baiklah.. kalau begitu ambil, nih, pedang kayu. Walaupun dari kayu tapi agak tajam jadi harus berhati hati menggunakannya. Kau membutuhkan kuda kuda yang kuat agar tak mudah jatuh oleh lawan ketika lawanmu hendak menjatuhkan dirimu. Seperti ini" jelasku panjang lebar
"Aah.. begitu. Ng.. Apa begini benar?"
"Tidak, tidak. Kuda kuda mu belum baik. Harus lebih rendah dan rileks!"
"Rendah.. dan rileks. Begini?"
"Kau terlihat katak yang akan meloncat tau" ujarku yang menampilakn wajah yang benar benar aneh namun tak disengaja. Akhirnya aku menghampiri Shinri dan membenarkan posisi bertarungnya
"Kau harus lebih agak rendah.. nah seperti ini" ujarku mencoba membenarkan posisi kuda kuda bertarungnya.
"Cepat ambil pedang kayu nya!" Ujarku datar
"Langsung.. pakai pedang?" Tanya nya. Aku menoleh kearah dirinya dan wajahnya terlihat agak panik
"Kenapa? Kau takut?"
"Iya.. aku takut"
~'O'~
Pagi hari telah tiba juga. Waktu nya berangkat kesekolah.. itu Academy Chorus
"Itekimasu.. (aku berangkat)"
"Ha'i ha'i, kiotsukete ne~ (iya, iya, hati hati dijalan ya)"
"Ha'i.." aku melangkah keluar menuju gerbang teleportasi ke dimensi manusia setelah membereskan makananku
Ini hari terakhir bersekolah karna hari ini festival sekolah. Festival sekolah.. ya? Berarti akan banyak orang ya..?
"Ah.. hari ini langit nya agak cerah"
-SEKOLAH-
Aku berjalan memasuki kelas dan melihat beberapa stand untuk nanti festival sekolah. Ada stand makanan, games dan yang lain lain.
Aku tak tau apa yang akan dilakukan oleh kelas ku. VII.A ..yaa. mungkin sesuatu yang akan menyenangkan?
"VII.H, VII.G, VII.F ...? ngomong ngomong kelas nya akan melakukan apa di Festival ini?"
"HWAAA?! Sumimasen! Sumimasen!" (Maaf! Maaf!)
Apa yang terjadi? ..itu Shinri kan? Kenapa ia membungkukkan badannya berulang ulang sembari meminta maaf
Aku rasa semua dekorasi nya baik baik saja. Shiro.. shiroo.. ah laki laki itu berada dikelas yang sama dengan Shinri ya?
Kenapa ia terlihat berteriak teriak begitu? Ah.. seperti nya ia sedang membela Shinri
"Lalu.. kenapa?"
Aku serta seluruh siswa yang berada dikelas VII.F tercengang mendengar nada yang seperti meremehkan dan seringaian dari.. Shinri
"Kau kira aku akan menerima perlakuan mu yang seperti ini?"
Apa dia.. benar benar Shinri?
Ddrrrt..
"Akiracchi? Kau mendengarkan?"
"Nokii-sama? Ya, saya mendengar anda. Ada apa?"
"Aku punya tugas"
"Tugas?"
"Ya.. ada salah satu aura Saraga.."
"Hah?"
"1% aura Saraga. Aku yakin"
"Dimana Aura itu?"
"Disekolah mu Akiracchi"
"Begitu.. akan ku cari"
"Terima kasih"
![](https://img.wattpad.com/cover/36973238-288-k915004.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Chaotics-HnK1 [END]
Fantasy[Best rank; 397. 22 Januari 2017] Judul sebelumnya : Hanashi no Konton Tentang buku yang bisa menulis takdir semua orang yang dimaksudkan oleh sang penulis yang terpilih. Kau percaya hal itu? Tentang peperangan yang seharusnya tak terjadi, malah te...
Chapter XXII :: Another Mission I
Mulai dari awal