Tidak setiap hari mereka didatangi tamu yang seukuran dengan tubuh kecil mereka. Hiu pemotong kue dikenal dengan mangsa-mangsa yang berukuran jauh lebih besar dan gigitan yang meninggalkan bekas berbentuk bundar di tubuh buruan. Namun, pada akhirnya mereka ada hiu. Sementara ukuran tubuhnya bisa dibilang masih sama persis dengan besar ikan lentera.
Jadi kemunculan ikan lentera di habitat mereka mungkin adalah sebuah nyanyian yang akhirnya dijawab oleh Roh Laut. Setelah bermusim-musim setiap ikan di laut dalam percaya bahwa di dalam sini, hanya teriakan rasa sakit yang bisa terdengar setiap kilatannya. Roh Laut tidak sudi memasang telinga dan mendengarkan permohonan-permohonan para ikan yang bahkan tak tahu seperti apa itu cahaya di permukaan.
Namun, pada akhirnya semua ini terlalu bagus untuk jadi kenyataan. Itu setelah mereka tahu ada hampir seribu ekor ikan lentera yang memenuhi setiap sudut habitat hiu pemotong kue. Kali ini semuanya tidak lagi tentang piramida makanan. Tidak ada yang tahu seberapa banyak jumlah gigi ikan lentera, sementara hiu pemotong kue rata-rata memiliki 60 buah gigi tajam di mulut besar mereka. Itu tidak akan cukup melawan pasukan ikan lentera yang menerangi seisi habitat dengan cahaya kecil mereka.
"Siapa pemimpin di tempat ini?" tanya salah satu ikan lentera betina di sana, tak ada yang menjawabnya. Ia berkata lagi. "Aku Kaira, kami di sini tidak untuk menginvasi habitat kalian. Kami ingin menawarkan kerjasama antarspesies."
Sebenarnya semua itu terdengar lucu, andai Kaira datang sendirian. Dengan kehadiran ratusan ikan di belakangnya, semuanya seakan jadi seperti pidato politik memaksa. Ya, artinya kau selamat. Tidak, artinya ini genosida. Pilihanmu.
"Kami tidak punya pemimpin." Pada akhirnya seekor hiu maju dan bersuara, ia berenang dengan tenang ke hadapan Kaira, dengan dua hiu lainnya mengikuti dari sisi tubuhnya. "Di tempat ini kami percaya kesetaraan terhadap setiap individu. Tapi untuk menyambut kehadiranmu dan seluruh kawananmu yang sangat ramah dan mendadak ini, aku Kota. Dua ikan di sampingku adalah saudaraku. Rua dan Haurua."
"Sebenarnya Toru, tetapi ia selalu memanggilku Haurua karena—"
"Diamlah," desis Kota, dan ikan yang dipanggil Haurua itu terdiam.
Kaira melanjutkan, " Aku juga bukan pemimpin kawananku, tetapi aku di sini mewakili mereka semua untuk berbicara. Dengan kehadiranmu di hadapanku, aku akan menganggap suaramu juga mewakili kawananmu."
"Jadi untuk apa ratusan ... atau mungkin seribu ekor ikan lentera mau berkunjung dan menerangi tempat kami yang gelap?"
Kaira terdiam sejenak. Ia memperhatikan sekitarnya. Tak ada satupun hiu pemotong kue yang menyerang, dan ikan lentera tidak kemari untuk berperang. Semuanya masih aman, keyakinan Kaira bertambah. Ia bisa menjalankan rencananya.
"Aku dengar habitat kalian pernah diserang seekor hiu besar? Kurasa hiu abu-abu," kata Kaira.
"Tempat kami sering diserang hiu, tetapi sebagai gantinya kami menyerang balik mereka," jawab Kota.
"Kurasa kau tidak mendengarku dengan baik, Kota," ucap Kaira. Andai saja Kota bisa melihat seperti apa sebenarnya rupa ikan yang berbicara padanya, ia mungkin akan tersinggung. Sayangnya hampir seluruh hiu pemotong kue hidup dalam kebutaan.
Kota memahami maksud Kaira. Beberapa waktu lalu terdapat seekor hiu yang masuk kemari dan kemudian kabur begitu saja. Namu, Kota dan hiu lainnya tak tahu kalau itu adalah sebuah pengalihan. Satu hiu besar lainnya masuk kemari dan memakan hampir seluruh betina yang tengah mengandung telur. Meski sebenarnya populasi mereka belum terancam, tetapi kejadian itu membuat mereka semua benar-benar kesal.
"Aku mendengarmu, dan seperti yang kubilang, kami sering diserang," ulang Kota. "Kau mengenal hiu besar itu?"
"Tidak juga, tetapi kami juga habis diserang," ujar Kaira, terdengar tegar. "Ia memakan pasangan dan membawa pergi hampir semua telurku."
YOU ARE READING
Apex et Appendix
Adventure(3rd Place In Daily Clover Marathon 2025) Yang mereka tahu, hiu adalah predator di lautan, tetapi yang tinggal di distrik Solaris lebih tahu kalau yang teratas adalah dari kalangan orca. Spesies yang kejam dan otoriter, tak segan menghabisi setiap i...
