Chapter 8

27 17 1
                                        

Rake baru saja menyelesaikan latihan fisiknya. Sudah berbulan-bulan dia menjadi seekor pari Hahai, atau ikan yang mengikuti pertandingan tarung bebas di dalam ring. Meski itu memberinya banyak bekas luka di sirip-siripnya, tetapi Rake tak keberatan. Latihan dan pertandingan memberinya ketahanan yang untuk pari biru sepertinya, ekornya jadi lebih keras dan siap bertarung kapanpun dia mau. Sekali dia pernah mencoba menghancurkan sebuah terumbu karang, dan ekornya berhasil membelah karang-karang itu jadi beberapa bagian.

Hari ini pelatihnya menganggap Rake terlebih bersemangat, atau setidaknya sudah tiga hari ke belakang dia memiliki energi besar meski hanya untuk latihan fisik rutinnya. Ekornya mengayun lebih cepat dan keras, tetapi sirinya tetap tenang dan konstan. Namun, sedikit yang pelatihnya tahu, Rake bukannya sedang bersemangat. Dia sedang tegang.

Empat hari sejak Poha mengirimkan sebuah sonar pesan padanya. Dia memang sudah lama memiliki koneksi Pearl Link dengan ikan buntal tersebut, tetapi mereka tak benar-benar pernah saling berkirim pesan. Jadi ketika tiba-tiba mengirimkannya suatu sore, Rake tak sedikitpun menyangka kalau itu soal Anera.

Jadi keesokan harinya dia bertemu dengan Talis. Saat masih kecil Rake selalu penasaran seperti apa sebenarnya zona karnivora itu, karena ikan-ikan selalu berkata di sana adalah taman hantu. Talis dulu selalu bersikeras kalau rumahnya tempat yang indah, dan dia sangat yakin para herbivora juga akan menyukainya.

Memang seperti katanya, saat Rake ke sana tempat itu tidaklah seburuk ketakutannya, tetapi mungkin itu karena dia tak lagi punya rasa takut. Lalu ketika akhirnya bertemu lagi dengan Talis setelah sekian lama, dia benar-benar terkejut dengan perubahan hiu abu-abu tersebut.

Ukuran tubuhnya membesar hampir lima kali lipatnya, dan saat membuka mulut untuk berbicara Talis memperlihatkan juga gigi-gigi runcing dan banyak itu, membuat Rake berpikir mulut itu akan mampu menghancurkan apapun. Lalu sejenak Rake dibuat teringat dengan hari saat Talis memakan Anera. Saat itu dia masih hiu muda yang lugu, tetapi dia berhasil membelah tubuh Anera menjadi dua hanya dalam sekali gerakan mulut.

Rake berusaha untuk mengendalikan dirinya, meminta pada Talis untuk berbicara di tempat yang sepi dan Talis menurutinya. Tidak ada basa-basi, dan bukan karena Rake tak punya waktu, tetapi karena saat itu Rake malah gemetar. Dia takut Talis tiba-tiba menyerang dan memakannya. Jadi meski awalnya dia mengharapkan sebuah pembicaraan yang santai dan panjang, tetapi malah Rake sendiri yang memulai dengan tiba-tiba. Tak ada reuni menyenangkan sesuai harapannya. Dia bahkan pergi begitu saja tanpa membiarkan teman lamanya menjelaskan apapun.

Setelah berhari-hari tak ada lagi kabar yang diterimanya. Poha tak mengirimkan sonar apapun, tetapi Rake juga sedikit malu ingin balas mengirim. Walau sebenarnya dia selalu berencana akan menyalakan Pearl Link setelah selesai berlatih, tetapi begitu pulang Rake tiba-tiba urung lagi.

"Aku menyukai semangatmu akhir-akhir ini, Rake. Namun, kau harus ingat semua yang berlebihan itu bisa saja mengacaukan. Mari pelankan ritme sirip kita sejenak, pertandingan berikutnya masih lama."

Pelatih Hahai Rake adalah seekor pari manta dengan tubuh serba hitam. Memulai karir gemilangnya sebagai petarung dengan persentase kemenangan besar. Rake bertemu dengannya di suatu musim dan akhirnya memutuskan ingin menjadi seperti dia. Singkat cerita Rake menjadi muridnya.

Rake tertawa pendek. "Terima kasih."

Latihannya berakhir dan Rake sudah bersiap pulang. Hari ini dia benar-benar siap untuk menghubungi Poha lagi. Dia tak peduli meski percakapan mereka bakal canggung, dia ingin tahu apa yang terjadi. Dia memang takut pemeriksaan silang Talis akan membawanya ke dalam masalah, tetapi dia juga mengkhawatirkan hiu itu. Pada akhirnya mereka teman, dan saat itu mereka semua adalah ikan-ikan kecil yang lugu dan kebingungan.

Apex et AppendixWhere stories live. Discover now