"Memangnya kau tidak punya kelas hari ini?" Teika, kakak Talis menyambutnya pagi ini dengan seringai mengejek. Memang berbeda dari hari-hari biasa di saat Talis selalu bangun yang lebih dahulu daripada ikan-ikan lain di keluarganya. Namun, Teika juga cukup tahu mengapa adiknya tampak kehabisan energinya hari ini. Seolah arus laut menggiring habis seluruh energinya.
"Diamlah," balas Talis menggerutu.
"Teika, berhenti ganggu adikmu dan habiskan makananmu. Kau sudah ditunggu di pintu gerbang," kata Hwari, satu-satunya hiu betina di kediaman keluarga Kua atau induk Talis dan Teika. Dia berenang ke samping Talis, memberinya daging-daging olahan dari Kementerian Pangan Karnivora. Bagi hiu seperti Talis dan keluarganya, mereka hanya diizinkan memakan makanan olahan atau plankton.
Talis tidak langsung makan, dia hanya menatap daging itu dengan mata yang seolah kosong. "Ada apa, Talis?" tanya Kauri, ayah Talis. Hiu abu-abu dengan kerutan di seluruh kulit dan bekas gigitan di siripnya. Dia dulunya seekor Khupu dan kedua keturunan jantannya sering mendengarkan kisah-kisah petualangan Kauri ke berbagai distrik dan samudra.
Suatu hari dia bertemu dengan sekelompok hiu pemotong kue yang memang selalu dikenal sebagai hiu pembawa masalah dan mereka dilarang masuk ke Solaris karena sifat mereka yang pengacau.
Kauri sendirian menghadapi mereka semua dan berhasil menang, tetapi meninggalkan serangkaian bekas luka berbentuk bulat di siripnya. Perjalanan itu juga menjadi tugas terakhirnya sebagai Khupu, dan kini dia hanya hiu tua yang menunggu kematiannya.
"Kau memikirkan sesuatu?" sambung Kauri.
Kepulan gelembung lolos dari insang Talis. "Ya. Sebenarnya daging apa yang Kementrian Pangan berikan pada kita?"
"Pertanyaan itu lagi? Entah kenapa setiap tahun kau selalu menanyakan hal yang sama. Makan saja."
"Itu sekumpulan ikan pembawa masalah yang tidak berhasil dicerna Konihi lalu dihaluskan dan dibentuk menjadi padat seperti itu," ujar Teika bercanda, dan sontak mendapatkan pukulan sirip dari ibunya.
"Sudah kubilang berhenti mengganggu adikmu," keluh Hwari, tetapi Teika tak dapat berhenti terkekeh. Dia kemudian beralih pada anaknya yang lain. "Apa ini masih soal kemarin?"
Insang-insang Talis kembali terbuka lebar. Ketika dia kembali dari pertemuan singkat bersama teman-teman lamanya, Talis disambut oleh ibunya yang memiliki insting seekor induk ikan penyayang. Dia tahu Talis memiliki masalah dan memaksanya untuk bercerita. Jadi pada akhirnya Talis menjelaskan tentang seleksi Konihi yang akan dilakukan, dan kemungkinan dirinya tidak akan berhasil. Namun, dia tidak menceritakan mengapa dia tidak berhasil. Dia tak bercerita soal Anera yang akan mempengaruhi pemeriksaan silangnya.
"Jangan khawatir, Nak. Kau tetaplah hiu kebanggaan kami. Gagal menjadi Konihi bukan berarti akhir lautan. Kau masih bisa mencobanya musim depan," kata Kauri berusaha menghibur anak jantannya.
"Dan jangan sedikitpun ragukan dirimu. Kau harus optimis bisa menjadi Konihi, tetapi kalau memang tidak, kami akan tetap bangga padamu," sambung Hwari sambil menaruh sirip halusnya di atas kepala Talis.
Setelah mereka mengatakan itu, Talis bertanya. "Lalu hal seperti apa yang dapat membuat kalian kecewa padaku?"
Pada awalnya kedua hiu itu hanya terdiam. Tak ada yang benar-benar memiliki jawaban. Sebelum Hwari akhirnya berkata. "Ya ... kurasa kalau kau membawa masalah besar pada koloni, komunitas, atau distrik Solaris. Mungkin seperti itu ...."
"Tapi kami tahu itu tidak mungkin terjadi. Kau hiu yang baik."
Talis hanya memaksakan senyum malam itu. Mungkin jawaban yang di berikan hanyalah sebuah kata-kata yang melintas semata di benak mereka, tetapi andai saja mereka tahu bahwa anak jantan mereka bukanlah hiu yang benar-benar baik, karena jauh sebelum hari ini dia pernah memakan seekor ikan malaikat, dan Talis tidak bisa membohongi dirinya kalau itu adalah rasa terenak yang pernah masuk ke dalam mulutnya.
YOU ARE READING
Apex et Appendix
Adventure(3rd Place In Daily Clover Marathon 2025) Yang mereka tahu, hiu adalah predator di lautan, tetapi yang tinggal di distrik Solaris lebih tahu kalau yang teratas adalah dari kalangan orca. Spesies yang kejam dan otoriter, tak segan menghabisi setiap i...
