Chapter 20

27 15 0
                                        

Sudah lewat tiga hari setelah penyelidikan pendek mereka. Setelah penemuan gila tersebut masih belum ada gelembung terbaru yang dikirimkan Tehere. Walaupun Poha lebih suka menyebutnya sebagai teori daripada petunjuk.

Walaupun catatan yang ditulis Kartikeya bisa menjadi bukti tambahan terkait pelaku dibalik kematian Perdana Menteri Orca, tetapi itu masih belum cukup kuat. Kesaksian Tehere terjadi di tempat lain. Kalau ia ingin membuktikan manusia lah pembunuh yang sebenarnya, ia harus membuktikannya dengan cara yang berbeda.

Kartikeya menceritakan manusia hanya memakan sirip hiu dan melepaskan tubuhnya. Tehere menyaksikan hal yang sama terjadi pada hiu-hiu Tiaki di istana. Namun, tubuh mereka menghilang setelah melaporkan hal tersebut pada Maui di rapat darurat para orca, hanya tepat sebelum predasi terbesar di Solaris terjadi.

Tehere, Poha, dan Marino sepakat kalau ada yang menyembunyikan tubuh para hiu, tetapi siapa? Untuk apa pula mengambil tubuh para ikan yang sudah mati? Apa yang diinginkan dari tubuh hiu yang sudah mati? Semua pertanyaan itu tak pernah terjawab karena Tehere memutuskan untuk menghentikan penyelidikan.

Belum ada kabar terbaru darinya sampai sejauh ini.

Poha melakukan penyelidikan kecilnya sendiri dengan bantuan sonar. Ikan buntal itu mengaktifkan Pearl Link, menutup matanya rapat-rapat dan masuk ke dalam jaringan. Hari ini ia tak ingin mencapai skor tinggi di ReefNet Arena. Di dalam sonar juga terdapat sebuah forum diskusi di antara banyak sekali ikan di seluruh lautan.

Apa ada di antara kalian yang pernah bertemu manusia? Setelah menyampaikan itu, Poha menunggu respon. Tak ada satupun yang membalas. Poha memang tidak berharap banyak. Baru sedikit ikan yang menyaksikan manusia, Poha pun belum pernah melihatnya. Selama ini ia hanya menganggap makhluk itu sebagai mitos belaka, dan justru ia terkejut saat di hari pemeriksaan silang Tehere berkata kalau yang membunuh Perdana Menteri Orca adalah manusia.

Suara sonar cepat menghantam pendengarannya. Balasan pertama datang.

RemoRaider

Manusia? Makhluk dengan dua ekor dan dua sirip itu? Tidak, tapi aku berharap bisa bertemu dengan salah satu dari mereka.

Lalu balasan lain.

DriftShell42

Aku punya teman seekor penyu, dan dia punya seorang paman yang selalu bercerita tentang manusia. Setelah menetas di daratan, manusia lah yang membantunya untuk mencapai perairan. Pamannya bilang manusia adalah makhluk darat paling baik yang pernah ia temui.

Poha menerima lebih banyak balasan setelahnya. Bahkan terlampau banyak sampai Poha tak yakin punya waktu untuk membaca semuanya.

TideSkimmer

Belum pernah. Manusia itu mitos. Jangan pernah percaya apapun yang para ikan sampaikan di dalam sonar. Kebanyakan dari mereka suka mengarang.

DaggerFin

Ya. Aku pernah. Bagi kami ikan-ikan pelagis (aku ikan tuna), manusia adalah ancaman terbesar. Lebih besar daripada hiu atau paus pembunuh. Setiap saat di distrikku, sebuah sinyal darurat akan dikirimkan saat permukaan air berubah gelap. Itu tandanya manusia sudah dekat dan akan menurunkan alat bernama jaring untuk menangkap kami semua. Aku kehilangan salah satu adikku akibat manusia-manusia sialan itu.

StreamNomad

@TideSkimmer, sudah jelas kau tidak pernah meninggalkan kamarmu dan hanya menghabiskan waktu bermain ReefNet Arena. Manusia itu nyata. Mereka adalah makhluk yang sangat kejam. Aku bilang begitu karena mereka punya cara makan yang aneh. Aku kenal seekor hiu yang kehilangan siripnya setelah bertemu dengan siripnya. Hiu itu tidak mati, sampai sekarang masih hidup. Tapi bayangkan hidup tanpa sirip-sirip di tubuhmu? Hanya berada di dasar perairan tanpa bisa kemana-mana. Kupikir mati lebih enak.

Apex et AppendixWhere stories live. Discover now