Talis memakan ikan pertamanya saat dia masih kecil.
Itu jauh sebelum dia memulai pendidikannya untuk menjadi Konihi. Bagaimanapun memang kebanyakan hiu di Solaris memilih untuk menjadi Konihi, sebuah tugas khusus bagi spesies predator untuk mematikan ikan yang ditetapkan sebagai pembuat masalah bagi ekosistem laut.
Hanya saja saat itu Talis tidak benar-benar memakan ikan pembawa masalah. Walaupun Konihi juga dapat mematikan ikan lain yang meminta untuk dimakan. Misalnya ikan yang sudah sakit atau alasan lainnya yang dapat disetujui oleh Kementerian Lahir-Mati.
Pun saat itu Talis juga tak memakan ikan yang sakit atau sekarat. Ikan itu sehat dan berenang dengan bebas di lautan. Namanya Anera, ikan malaikat bercorak hitam putih yang juga merupakan teman herbivora Talis. Sebenarnya terdapat larangan bagi karnivora untuk pergi ke zona herbivora hingga usia tertentu. Tehere, ikan remora pendamping Talis yang mempertemukannya dengan banyak herbivora. Anera salah satunya.
Saat itu sore dan Anera meminta Talis, Tehere, serta tiga temannya yang lain untuk bertemu di tempat favorit dan rahasia mereka. Tempat yang jarang dilewati oleh ikan-ikan dewasa. Rake; pari biru dengan bintik-bintik putih di tubuhnya, Marino; penyu belimbing yang lebih suka berada di kedalaman, serta Poha; ikan buntal yang belum terlalu sering menggembungkan tubuhnya. Mereka bertiga tiba di sana terlebih dahulu, dan tak satupun yang juga mengerti mengapa Anera tiba-tiba ingin bertemu.
"Telat seperti biasa." Marino melambaikan siripnya pada kedatangan Talis dan Tehere.
"Kalian tahu sulit bagiku untuk keluar rumah secara mendadak," sahut Talis. "Omong-omong, ada apa tiba-tiba memanggil kami kemari?"
Mereka semua menoleh pada Anera yang hanya terlihat ekor kecilnya saja. Anera mungkin ikan yang paling kecil di sana, tetapi dia ikan yang paling tua. Biasanya yang lain sering meminta saran-saran darinya. Ketika Anera meminta sesuatu-seperti pertemuan sore ini-mereka semua langsung sigap mengikuti dan baru akan bertanya setelah berkumpul.
"Talis ...," panggil Anera, sebelum akhirnya berbalik. "Kau selalu bilang ingin menjadi Konihi, kan?"
Hiu Abu-Abu itu sejenak terdiam, tak mengerti maksud pertanyaan Anera. Bagi Talis, menjadi Konihi sebenarnya bukan keinginan atau cita-cita yang besar. Talis hanya merasa dia terjebak untuk menjadi Konihi di masa depan karena itu adalah pekerjaan paling mulia yang bisa spesies hiu lakukan.
Pilihan lainnya adalah menjadi Kaiwha atau petugas administrasi ikan. Itu pekerjaan yang dapat dilakukan semua spesies. Di Solaris khususnya, beberapa ikan dapat melahirkan dengan sangat cepat, jadi lowongan pekerjaan Kaiwha selalu terbuka, terutama di musim kawin. Hanya saja pekerjaan ini lebih banyak dilakukan oleh herbivora. Satu-satunya karnivora yang Talis kenal bekerja sebagai Kaiwha adalah seekor barakuda pemarah yang sering menangkap basah dirinya bermain-main dengan herbivora.
"Y-Ya," jawab Talis. "Memangnya kenapa?"
"Bagus ...." Anera berenang mendekat. "Sekarang saatnya membuktikan kau bisa menjadi Konihi yang hebat."
Talis kecil masih tak mengerti maksudnya. Seperti biasa dia selalu lambat dalam merespon sesuatu. "Oke ... aku tidak mengerti."
"Beberapa minggu lalu seekor ikan jantan mati di komunitasku, dan masalahnya jumlah spesies jantan setiap bulannya semakin berkurang. Kami kesulitan, ada terlalu banyak ikan betina."
"Jadi ...?" tanya Rake yang juga tak mengerti. Kenyataannya tidak ada yang benar-benar memahami apa maksud Anera saat itu. Bahkan Marino sebagai yang paling cerdas di antara mereka tak juga mengerti. Biasanya penyu itu selalu berhasil menjawab berbagai pertanyaan sulit ataupun teka-teki konyol yang siapa saja lontarkan.
YOU ARE READING
Apex et Appendix
Adventure(3rd Place In Daily Clover Marathon 2025) Yang mereka tahu, hiu adalah predator di lautan, tetapi yang tinggal di distrik Solaris lebih tahu kalau yang teratas adalah dari kalangan orca. Spesies yang kejam dan otoriter, tak segan menghabisi setiap i...
