Chapter 4

44 21 0
                                        

Talis baru menyadari kalau ini pertama kalinya dia pergi ke Arus Penyu. Malah sebenarnya tak ada satupun dari mereka yang pernah ke tempat ini sebelumnya. Dulu Marino selalu bercerita tentang tempatnya tinggal dan itu membuat semua ikan penasaran, tetapi tak ada yang cukup berani untuk pergi ke sana. Apalagi Talis. "Itu tempat dengan arus yang hangat. Setiap saat kau akan melihat tarian penyu yang memukau. Itu cara kami berdoa."

"Apa ada ikan di sana?" tanya Tehere saat itu.

"Hanya berkunjung. Tak ada ikan yang tinggal di sana."

Sesuai namanya, itu adalah tempat khusus bagi seluruh spesies penyu. Penyu belimbing, penyu hijau, atau penyu sisik, dan lebih banyak lagi. Beberapa ikan bahkan menganggap Arus Penyu merupakan distrik yang berbeda walaupun sebenarnya masih menjadi bagian dari Solaris.

Menjadi tempat dengan keterlibatan sirip ikan paling sedikit membuatnya jadi semakin berbeda dengan zona yang lain. Seperti misalnya di perbatasan antara kawasan karnivora dan herbivora akan dijaga oleh Kaiki (penjaga gerbang) dari spesies yang kuat dan kebanyakan karnivora.

Sementara di Arus Penyu, gerbang masuknya dijaga oleh penyu yang terlihat lebih lemah dan rentan. Talis bertemu dengan dua penyu Kaiki sebelum masuk ke Arus Penyu, mereka banyak mengajukan pertanyaan terutama pada Talis, menggunakan suara yang tenang dan tegas di saat bersamaan. Entah pertahanan diri apapun yang mereka punya—dan Talis memang tak tahu seperti apa penyu saat menghadapi para pengacau—tetapi Talis pikir dapat menghadapi mereka dengan mudah. Namun, faktanya Arus Penyu adalah tempat yang sangat aman dari serangan apapun, dan selama sepuluh musim terakhir terdapat nol kasus yang harus ditangani oleh Konihi di kawasan ini.

Di sekolah, Talis dan teman kelasnya pernah mempelajari catatan hukum Solaris, dan dia menemukan fakta bahwa lebih dari 50% kasus kejahatan justru dilakukan oleh ikan-ikan karang, sementara itu dari ras apex seperti hiu atau orca hanya di bawah 20%. Sementara untuk permintaan mati lebih banyak diajukan oleh ikan-ikan pelagis. Kasus kematian penyu dan ikan estuari di bawah 5%.

"Menurutmu dia masih mau bertemu dengan kita?" tanya Talis sedikit canggung.

"Maksudmu Marino?" kata Poha. "Seperti kau tidak mengenal dia saja. Dia penyu yang santai. Memang sesekali sarkasmenya agal berlebihan dan terlalu banyak kelas dadakan setiap jamnya seolah-olah dia Pearl Link berjalan. Tapi, hei. Dia masih Marino, penyu dan teman kita."

Talis tersenyum padanya, tetapi gigi-gigi tajamnya menutup kembali dengan cepat. Dia senang karena Poha sependapat dengan Tehere untuk tidak menceritakan apapun seandainya pemeriksaan silang memang dilakukan. Namun, dia masih ragu pada yang lain. Mungkin Marino memang masih Marino yang dulu, penyu yang cerdas dan selalu mengucapkan berbagai fakta aneh seolah itu hal yang penting untuk mereka ketahui.

"Apa kalian tahu kalau cangkang penyu sebenarnya bagian dari tulang punggungnya? Jadi kalau punggungku benar-benar gatal ... yah, aku tidak bisa menggaruknya."

"Marino! Untuk apa kami tahu soal itu?!" keluh Rake saat itu. Memang dia yang paling banyak mengeluh atau kesal.

"Agar kalian peduli pada satu-satunya teman penyu kalian."

Namun, bagaimana kalau ketakutan Talis benar? Bagaimana jika Marino ingin berkata jujur saat pemeriksaan silang? Karena pada akhirnya dia tidak akan dirugikan jika berkata jujur. Justru dirinya malah dalam masalah jika berbohong dan ketahuan oleh para mackerel. Malah Talis sebenarnya merasa kalau Tehere dan Poha saat ini hanya berkata 'ya' untuk membuatnya tenang. Pada akhirnya mereka tidak akan berbohong untuk menyelamatkan diri masing-masing.

"Halo, ikan-ikan." Seekor penyu tiba-tiba saja menyapa mereka. Cangkangnya berwarna coklat-kekuningan, tanda bahwa dia sering naik ke permukaan untuk mencari makan. Sependek pengetahuan Talis hanya beberapa dari spesies penyu, paus, dan lumba-lumba saja yang pernah naik ke permukaan. Dia penasaran seperti apa udara itu, tetapi ayah Talis mengatakan itu zat yang beracun bagi kebanyakan insang ikan termasuk hiu. "Jangan coba-coba naik ke atas sana kalau kau ingin hidup setua kakekmu."

Apex et AppendixWhere stories live. Discover now