"Talis! Pacarmu datang!"
"Dia bukan pacarku dasar payah!"
Tehere mulai bernyanyi pada Roh Laut dan berharap interaksi keluarga hiu itu akan bertahan lama, dan tidak berakhir hari ini karena mereka semua dimakan oleh paus orca.
Tepat di pasang tertinggi Tehere akhirnya berhasil mencapai kawasan hiu, tetapi ia sadar dirinya menjadi yang paling terakhir tiba. Seluruh tempat sudah dipenuhi bau darah yang pekat dan jasad para hiu malang tergeletak di sana sini. Mereka semua hanyalah korban dari kesalahpahaman para insting liar. Dia terus berenang hingga sampai di komunitas hiu abu-abu, dan Tehere menyaksikan dari jauh sekumpulan paus orca telah mengepung hiu-hiu malang.
Tehere semakin dibuat terkejut saat dia bisa melihat di sana lingkaran hiu tersebut terdapat Kauri, Hwari, dan juga Teika yang berteriak keras pada orca-orca tersebut. Mempertanyakan alasan mengapa mereka semua diburu. Tentu saja kabar kematian Perdana Menteri Orca belum sampai ke pendengaran semua ikan, hanya ikan-ikan di istana yang mengetahui. Namun, Tehere menyadari orca yang ada di sana bukanlah salah satu yang tadi hadir di istana. Bahkan tak ada satupun dari mereka yang merupakan bagian dari istana. Apakah ini artinya mereka melakukan komunikasi internal untuk melakukan penyerangan pada para hiu?
Sementara itu tak ada Talis. Ekor Tehere bergerak dengan gelisah menyadari teman baiknya tak ada di sana. Apa dia tidak selamat? Apa dia gagal kabur dari sekolah tadi? Bagaimana kalau ternyata Tehere salah lihat? Ternyata hiu abu-abu yang melintas tadi bukanlah Talis?
Sebelum ada jawaban yang dapat Tehere dapatkan dari rentetan pertanyaan tersebut, salah satu paus membuka mulutnya, dan predasi terburuk yang pernah disaksikan Tehere seumur hidupnya, terjadi. Para orca menyerang setiap hiu yang ada, mereka bahkan menelan habis hiu yang masih anak-anak. Beberapa berusaha melawan balik, terutama Teika, tetapi tentu saja kekuatannya tidak akan cukup untuk mengalahkan meski hanya satu ekor paus orca.
Lalu Teika berteriak, entah pada siapa. Saat itulah Tehere menyadari kalau Talis juga ada di sana, bersembunyi di balik karang. Seekor paus orca juga melihatnya, Talis berusaha kabur tetapi cara berenangnya benar-benar aneh. Dia terluka! Tehere melihat ekornya berdarah dan hanya tersisa setengah saja. Apa ada orca yang berhasil memakannya tadi?
Teika berhasil menyusul paus itu dan menghentikannya sebelum dapat memakan Talis. "Abyss! Masuk ke laut dalam!" teriak Teika pada Talis.
Talis berenang pergi dari sana, meninggalkan kakak dan seluruh kawanannya dengan ekor yang terluka. Tehere ingin memanggilnya, tetapi Talis sudah masuk ke laut dalam sebelum dia bisa mencapainya. Sementara ikan remora tentu saja tak akan bisa bertahan hidup di bawah sana. Setidaknya Tehere tahu kawan baiknya belum mati, meski terluka.
Kemudian, dengan berat hati, Tehere kembali ke kawasan karnivora. Dia menyaksikan para orca memuaskan jiwa karnivoranya hari ini. Dia melihat seekor paus mengunyah tubuh Teika dengan lahap, sementara di pusat pertarungan tadi Kauri tak lagi memiliki sirip dan ekornya. Hwari sudah kehilangan sebagian wajahnya. Tak ada satupun jasad hiu-hiu kecil yang Tehere lihat. Benar-benar tak ada yang tersisa. Mereka semua mati.
Tehere tak tahu harus melakukan apa selain menundukkan kepalanya dan merasakan kesedihan yang dalam, seakan-akan lautan menangis untuknya. Tak ada satupun hiu yang bersalah, tetapi semua yang dikenalnya menderita. Mako, Teika, Kauri, Hwari, dan semua hiu yang lain mati hari ini. Sementara yang masih hidup pun bukan berarti selamat.
Talis berada di laut dalam sekarang, tempat di mana semuanya bahkan jauh lebih buruk.
Namun, Tehere hanya ikan remora kecil. Tak ada apapun yang bisa dilakukannya selain bersedih.
***
"Nama ....?"
Ini pertama kalinya Tehere berhadapan langsung dengan ikan-ikan mackerel. Salah satu ikan jantan berada di hadapannya, satunya lagi berenang melingkar di atasnya. Tehere tak mengerti bagaimana cara kedua ikan ini tahu kalau dirinya akan berbohong, tetapi dia tahu ikan mackerel memiliki indra yang tajam termasuk mengetahui perubahan perilaku dengan mudah.
YOU ARE READING
Apex et Appendix
Adventure(3rd Place In Daily Clover Marathon 2025) Yang mereka tahu, hiu adalah predator di lautan, tetapi yang tinggal di distrik Solaris lebih tahu kalau yang teratas adalah dari kalangan orca. Spesies yang kejam dan otoriter, tak segan menghabisi setiap i...
Chapter 14
Start from the beginning
