Di tengah malam yang mencekam, Yudha bergegas ke markas kepolisian untuk memobilisasi tim cadangan. Ia tahu ini adalah permainan waktu. Jika ia menunda sedikit saja, Andra bisa menghabisi semua bukti, termasuk nyawa rekan-rekannya.
"Aku ingin laporan terbaru dari setiap unit," perintah Yudha tegas pada asistennya. "Kita tidak bisa membiarkan satu detail pun terlewat."
Seorang petugas muda mendekat, menyerahkan laporan cepat. "Pak, kami mendeteksi pergerakan kendaraan tak dikenal di sekitar laboratorium BFNI sebelum serangan terjadi. Selain itu, sinyal GPS dari mobil tim pengadilan menunjukkan lokasi terakhir di jalan tol arah timur sebelum sinyalnya hilang."
"Bagaimana dengan kediaman Andra?" tanya Yudha.
"Pasukan kita menemukan tanda-tanda baku tembak, tapi area itu sudah kosong. Tak ada jejak Nares atau Biru," jawab petugas itu dengan nada prihatin.
Yudha mengepalkan tangannya. Ini jelas operasi skala besar, dan ia sadar Andra memanfaatkan sumber daya yang sangat luas untuk menghentikan mereka. Ia memutuskan untuk mengambil langkah berani.
"Hubungi tim SWAT. Kita akan meluncurkan operasi penyelamatan di tiga lokasi utama: laboratorium BFNI, lokasi terakhir GPS tim pengadilan, dan markas tersembunyi Andra yang baru saja terungkap dari intelijen. Kita harus memukul balik sebelum dia semakin memperkuat posisinya," tegas Yudha.
---
Di tempat penyekapan Bening dan Juan
Di ruangan yang dingin, Juan mencoba menenangkan diri. Ia tahu bahwa situasi ini adalah titik terendah, tetapi ia tidak boleh menyerah. Ia menoleh ke Bening, yang masih duduk tegak meski luka di pelipisnya terlihat jelas.
"Kita harus mencari cara keluar dari sini," bisik Juan. "Mereka pasti melakukan kesalahan kecil."
Bening mengangguk pelan, mencoba menganalisis lingkungan sekitar. Ia memperhatikan bahwa salah satu penjaga yang berdiri di pintu terlihat kurang fokus, pandangannya melayang-layang seolah bosan. Ia menyusun strategi cepat.
"Penjaga itu lemah," kata Bening lirih. "Kita butuh distraksi agar bisa menyerangnya."
Juan mengangguk dan mulai mengetuk-ngetukkan kakinya ke lantai, menarik perhatian penjaga. "Hei, kau! Aku perlu air! Atau kau mau aku mati kehausan di sini dan membuat masalah besar untuk bosmu?"
Penjaga itu mendekat dengan wajah jengkel. Saat jaraknya cukup dekat, Bening dengan cepat melompat dari kursi dan menghantamnya dengan gerakan cepat menggunakan kepala dan kakinya, meski tangannya masih terikat. Juan segera mengambil alih dan melumpuhkan penjaga itu.
Dengan kunci yang diambil dari kantong penjaga, mereka berhasil melepaskan diri.
---
Karina terbangun dengan pusing, merasakan nyeri di sisi kepalanya. Ia berada di ruangan lain yang jauh lebih kecil. Dari suara langkah kaki di luar, ia menyadari bahwa para penyerang masih berada di lokasi.
Ia berusaha mengingat detail terakhir sebelum pingsan. Bukti-bukti penting dari server Raya Corp. pasti menjadi target utama mereka. Karina mendekati pintu dan menyandarkan telinganya untuk mendengar percakapan para penjaga.
"Mereka sudah berhasil mengamankan sebagian besar data. Tapi kita harus membakar semua sisa dokumen di ruangan ini sebelum pergi," ujar salah satu suara.
Karina mengumpat dalam hati. Ia tahu bahwa bukti yang ada di laboratorium adalah kunci kemenangan mereka. Dengan susah payah, ia merogoh kantong jas putihnya dan menemukan pen kecil yang biasa ia gunakan untuk mencatat. Itu satu-satunya alat yang ia miliki sekarang.
Ketika salah satu penjaga membuka pintu untuk memeriksanya, Karina menyerang dengan gerakan cepat, menusukkan pen ke leher penjaga. Ia merebut senjatanya dan mengunci pintu dari luar. Dengan napas berat, ia berlari menuju ruangan tempat data disimpan, berharap bisa menyelamatkan bukti sebelum terlambat.
YOU ARE READING
Judgment Code [END]
Mystery / ThrillerJudul: Judgment Code Genre: Thriller, Misteri, Kriminal, Drama Tema: Keadilan, Persahabatan, Konspirasi, Pengorbanan --- Sinopsis: Di balik hiruk-pikuk kota yang tampak tenang, tersembunyi rahasia kelam yang siap meledak kapan saja. Sebuah kasus pem...
![Judgment Code [END]](https://img.wattpad.com/cover/356769495-64-k525381.jpg)