Sepuluh menit sebelum persidangan dimulai, Nares dan Biru sudah duduk di ruang sidang, memperhatikan suasana sekitar. Ruangan terasa tegang, seolah-olah semua orang menahan napas menanti jalannya persidangan ini.
Tak lama kemudian, Bening masuk dengan langkah percaya diri. Ia mengenakan jubah hakim yang terlihat sedikit kebesaran di tubuh mungilnya, tapi matanya tajam, penuh kewibawaan. Di belakangnya, Juan si jaksa penuntut datang membawa setumpuk berkas dan bukti yang siap memojokkan Faris, terdakwa dalam kasus ini.
"Sidang dimulai," suara Bening bergema di seluruh ruangan. "Kita akan mendengar tuntutan dan pembelaan atas kasus peracunan terhadap Alya."
Juan langsung berdiri, matanya tajam menatap Faris yang duduk dengan wajah tegang. "Kami memiliki bukti kuat bahwa terdakwa, Faris, adalah pelaku peracunan menggunakan racun jenis Nexovior yang ditemukan dalam tubuh korban," ucap Juan sambil menyerahkan hasil forensik kepada Bening dan dua hakim lainnya.
Bening menerima dokumen itu dan memeriksanya sekilas. "Terdakwa Faris, apakah ada yang ingin Anda sampaikan sebagai pembelaan diri?" tanyanya dengan suara tenang, namun cukup menusuk.
Faris menunduk, tangannya mengepal di atas meja. "Bukan aku," ucapnya pelan, hampir seperti bisikan.
"Suara Anda tidak terdengar jelas, bisa diulangi?" tanya Bening, sedikit mengangkat alis.
Faris mendongak, sorot matanya dipenuhi emosi. "Aku memang salah telah menyekap teman Alya dan mengikuti Alya ke mana pun dia pergi. Tapi aku... aku tidak pernah meracuni dia!"
Ruangan sejenak hening. Pernyataan Faris mengejutkan semua orang, termasuk Nares dan Biru yang saling bertukar pandang.
"Tidak benar," Juan menatap Bening dengan penuh keyakinan. "Dia hanya berusaha mengelak. Bukti sudah sangat jelas. Racun yang ditemukan dalam tubuh korban identik dengan racun yang ada di kediaman Faris. Kami meminta agar terdakwa dihukum seberat-beratnya."
Bening terdiam sejenak, menatap Faris yang kini kembali terbungkam. "Terdakwa, Anda mengaku tidak bersalah. Tetapi, apakah Anda memiliki bukti lain yang bisa mendukung pernyataan Anda?" tanyanya dengan suara yang lebih lembut.
Faris kembali terdiam. Matanya menatap lurus ke depan, tapi tidak ada satu kata pun keluar dari bibirnya.
Bening menarik napas dalam. Mau tak mau, ia harus menjatuhkan keputusan. "Dengan mempertimbangkan bukti dan keterangan yang ada, kami memutuskan bahwa terdakwa Faris dijatuhi hukuman penjara selama 24 tahun. Lima belas tahun atas tuduhan peracunan, delapan tahun karena penyekapan, dan satu tahun tambahan karena aksi stalking yang terus dilakukan terhadap korban."
Ketukan palu terdengar keras di seluruh ruangan, menandai akhir dari persidangan. Faris tertunduk, sementara Juan tersenyum puas. Hari ini, ia merasa telah memenangkan segalanya.
Namun, di kursi hakim, Bening menatap Faris dengan sorot mata yang sulit ditebak. Ada sesuatu dalam ekspresi Faris yang membuatnya tidak yakin. Tapi untuk saat ini, kebenaran yang tertulis dalam berkaslah yang berbicara.
---
Setelah sidang berakhir, Bening melepas jubah hakimnya di ruang ganti. Ia merapikan rambutnya yang sedikit berantakan, lalu mengenakan blazer biru tua di atas kemeja putih. Meskipun tampil formal, aura Bening tetap memancarkan pesona alami yang sulit diabaikan.
Bening melangkah keluar dari kantor kehakiman dan masuk ke dalam mobil putihnya. Suasana dalam mobil terasa sunyi, hanya ada suara mesin yang bergetar halus. Saat itu, pikirannya masih dipenuhi dengan wajah Faris. Kata-kata Faris saat persidangan terus terngiang-ngiang di kepalanya. "Aku tidak pernah meracuni dia..."
DU LIEST GERADE
Judgment Code [END]
Mystery / ThrillerJudul: Judgment Code Genre: Thriller, Misteri, Kriminal, Drama Tema: Keadilan, Persahabatan, Konspirasi, Pengorbanan --- Sinopsis: Di balik hiruk-pikuk kota yang tampak tenang, tersembunyi rahasia kelam yang siap meledak kapan saja. Sebuah kasus pem...
![Judgment Code [END]](https://img.wattpad.com/cover/356769495-64-k525381.jpg)