Komandan Yudha terdiam, matanya terfokus pada Juan yang duduk dengan penuh ketenangan di hadapannya. Ketegangan di antara keduanya terasa kian dalam, seolah Yudha sedang mengukur setiap kata yang akan diucapkan. Di luar, suara sorakan dari demonstran semakin keras, memperburuk suasana di dalam kantor polisi.
"Aku tahu kau berpihak pada kebenaran, Yudha," lanjut Juan dengan suara lebih rendah. "Tapi kau harus tahu bahwa keadilan itu butuh keberanian. Jika kau terus diam, maka kau akan menjadi bagian dari masalah ini, bukan solusinya."
Yudha menatap Juan dengan pandangan yang sulit dibaca. Dia bisa merasakan beban berat yang sedang ia tanggung. Sebagai seorang perwira tinggi di kepolisian, ia telah berjanji untuk melindungi negara dan rakyat, namun di hadapannya kini ada kenyataan pahit tentang bagaimana sistem yang ia percayai telah terkontaminasi oleh kekuasaan Andra Raynold.
Setelah beberapa detik, Yudha menghela napas panjang. "Kau benar, Juan. Aku terjebak dalam situasi yang rumit." Suaranya kini terdengar lelah, seolah sudah lama ia mempertanyakan pilihannya. "Aku ingin membantu, tapi aku tidak tahu bagaimana."
Juan menatapnya tajam, berusaha memberikan sedikit keyakinan. "Keputusan ada di tanganmu, Yudha. Jika kau memilih untuk diam, semuanya akan semakin buruk. Tapi jika kau memilih untuk melawan, kita bisa menghentikan Andra dan meruntuhkan kekuasaannya."
Yudha terdiam, memandang meja dengan tangan terkepal. Ketika akhirnya ia mengangkat kepalanya, matanya menunjukkan keteguhan yang baru ditemukan. "Aku akan melawan. Aku tidak akan biarkan negara ini hancur di bawah pengaruh orang seperti Andra."
Juan tersenyum tipis. "Bagus. Ini adalah langkah pertama yang penting. Tapi kita harus bergerak cepat. Andra akan berusaha menutup semua jalur."
---
Di luar kantor polisi, situasi semakin memanas. Demo semakin meluas dan menjadi kekuatan yang tidak bisa diabaikan. Wartawan dari berbagai stasiun berita terus melaporkan perkembangan terbaru mengenai pengungkapan kejahatan Andra dan Raya Corp., sementara banyak warga mulai menunjukkan ketidakpercayaan terhadap institusi hukum yang selama ini mereka hormati.
Biru, yang berada di tempat aman, merasa lega melihat dampak besar dari siaran langsung yang ia lakukan. Namun, ia tahu bahwa ia harus bergerak cepat. Waktu semakin sempit, dan mereka harus memastikan bukti-bukti yang ada tidak hilang sebelum pihak berwenang bisa mengambil langkah lebih jauh.
Di ruang interogasi, Bening dan Karina akhirnya dipertemukan dengan Yudha. Wajah Yudha kini terlihat lebih serius, berbeda dengan ketegangan sebelumnya.
"Bening, Karina," Yudha memulai, "Aku tahu kalian berpikir bahwa aku tidak bisa diandalkan. Tapi aku datang untuk memberi kalian kesempatan."
Bening menatapnya dengan penuh keraguan, namun juga harapan. "Apa maksudmu, Pak?"
Yudha menghela napas. "Aku sudah memutuskan untuk melawan Andra. Tapi aku butuh bantuan kalian. Kita harus bekerja sama untuk membongkar semua ini dan membawa Andra ke pengadilan."
Karina sedikit terkejut, namun segera mengangguk. "Kami siap membantu. Tapi kami perlu perlindungan. Jika kita bergerak sekarang, mereka akan membunuh kita."
"Bersiaplah," jawab Yudha tegas. "Aku akan menjamin keamanan kalian, tapi kita harus bergerak cepat. Bukti yang kalian punya harus sampai ke pengadilan secepat mungkin."
---
Sementara itu, di ruang tahanan Nares dan Juan, keduanya merencanakan langkah selanjutnya. Mereka tahu bahwa meski Yudha mulai berbalik melawan Andra, tantangan mereka belum berakhir. Semua bukti yang mereka kumpulkan masih bisa dihancurkan atau disembunyikan oleh orang-orang yang loyal kepada Andra.
YOU ARE READING
Judgment Code [END]
Mystery / ThrillerJudul: Judgment Code Genre: Thriller, Misteri, Kriminal, Drama Tema: Keadilan, Persahabatan, Konspirasi, Pengorbanan --- Sinopsis: Di balik hiruk-pikuk kota yang tampak tenang, tersembunyi rahasia kelam yang siap meledak kapan saja. Sebuah kasus pem...
![Judgment Code [END]](https://img.wattpad.com/cover/356769495-64-k525381.jpg)