Part 27 (End)

424 42 21
                                        

Sudah 3 hari ini Singto mendiamkan Wayu, sepertinya karna kejadian 3 hari yang lalu di korea, bukankah Singto sendiri yang mengatakan dia boleh melakukannya hingga puas, tapi kenapa Singto marah setelah dia melakukan itu, dan bukankah tujuan mereka kesana memang ingin honeymoon, jadi bukan salah Wayu jika dia melakukannya hingga pagi 'kan? Lagi pula selama 3 hari di Korea dia baru melakukan itu satu kali, bukan setiap hari seperti di novel yang sering di baca Singto itu. Singto benar-benar keterlaluan mendiamkan hanya karna hal kecil seperti itu.

Saat ini Singto sedang duduk di sebuah sofa yang ada di kamar mereka dengan novel yang di pegangnya, dia memang sedang membaca novel melanjutkan kegiatan membacanya yang sempat tertunda saat di Korea waktu itu, sedangkan Wayu duduk di ranjang dengan menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang, Wayu sedang memainkan ponselnya, keduanya di posisi itu sejak tadi, hanya diam dengan kesibukan masing-masing, tanpa ada yang mengeluarkan suara mereka. Sebenarnya Wayu sudah mencoba untuk mengajak Singto bicara tetapi Singto tak menghiraukan ucapan Wayu.

"Apa kamu tak lapar, Sing?" Ucap Wayu saat melihat jam di tangannya yang ternyata sudah jam 11 siang.

Dan lagi, Singto hanya diam seolah tak mendengar pertanyaan Wayu.

Wayu beranjak dari tempatnya berjalan menghampiri Singto, dia duduk di samping Singto sekarang.

"Ayo keluar cari makan" Ucap Wayu.

"...."

Wayu mengusap perut Singto, perlahan dia mendekatkan wajahnya sehingga membuat Singto menatap tajam pada Wayu.

"Aku masih ingat rasanya kesulitan untuk duduk 3 hari yang lalu!" Ucap Singto.

"Maafkan aku."

"...."

Wayu mendekatkan wajahnya, mengecup pipi Singto singkat.

"Bagaimana aku bisa mengabaikan suami manis seperti mu?" ucap Wayu sambil mencium paksa bibir Singto.

Singto berusaha untuk melepas lumatan Wayu tetapi Wayu menahan tangan Singto.

"Phi Yu!!" Ucap Singto setelah dia berhasil menjauhkan wajahnya.

"Apa, sayang" Ucap Wayu.

"Aku lapar, ayo keluar" Ucap Singto.

"Baiklah, ayo" Ucap Wayu.

Wayu dan Singto beranjak dari duduk mereka dan berjalan keluar dari kamar.

"Aku ingin keluar menggunakan motor" Ucap Singto.

Singto memang pernah melihat motor di garasi, itu artinya Wayu pasti tahu cara mengendarai motor.

"Sekarang sangat panas, lain kali kita bisa mengunakan motor" Ucap Wayu.

Matahari bahkan sedang terik-teriknya sekarang, Wayu tak mau kulitnya terbakar karna terkena sinar matahari.

"Tapi aku ingin sekarang, phi" Ucap Singto.

"Baiklah." Ucap Wayu mengalah.

Wayu mengeluarkan motornya dari dalam garasi, motor yang sudah lama tak di pakainya, mungkin terakhir kali Wayu memakai motor sekitar beberapa bulan yang lalu, entahlah, dia tak tahu pasti, tapi rasanya benar-benar sudah lama.

Satpam membukakan pagar untuk Wayu sedangkan Singto menunggu di depan pagar. Singto tersenyum melihat Wayu yang kini menghampirinya, dia naik ke atas motor sekarang dan memeluk tubuh Wayu dari belakang.

Fah keluar dari mobilnya, dia melihat di sebrangnya ada Wayu dan Singto. Fah memang sengaja pulang di jam istirahatnya, bermaksud ingin makan siang di rumah, dan sekarang dia menyesali ini, sejujurnya Fah masih belum siap untuk bertemu dengan Wayu dan Singto.

Same But DifferentWhere stories live. Discover now